ANGIN TAK DAPAT DITANGKAP, ASAP TAK DAPAT DIGENGGAM

2.4K 245 19
                                    

Hingga hari ini, Padma Lintang masih tidak mau menjawab pertanyaan dari orangtuanya tentang siapa laki-laki yang sudah berbuat mesum dengannya.
Menyoal ini, ia lebih memilih diam daripada mempedulikan segala pertanyaan ataupun kemarahan orangtuanya. Jika berada dirumah, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu nya di kamar. Ia benar-benar menjadi anak yang kurang ajar.

Keseharian nya hanyalah menghabiskan waktunya bersama kekasihnya. Jika pun berada dirumah, ia hanya duduk sambil memandangi foto Mahika Maya, nantinya ia akan tersenyum senyum sendiri seperti orang tak berakal.

Ia menjadi sering bolos kuliah, tak mau lagi belajar mengelola perkebunan, tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, jarang mengobrol bersama keluarga, dan parahnya ia menjadi malas beribadah. Seluruh bagian otaknya hanya ada Mahika Maya. Ia begitu tergila-gila pada perempuan penari Tayub tersebut.

Ia yang tadinya mendapatkan cap positif dari para warga karena memang baik hati, kini berbanding terbalik. Ia menjadi gunjingan warga yang mengatakan bahwa anak yang terbiasa hidup di kemewahan kota adalah anak yang sombong dan tidak punya sopan santun.

Jangankan terhadap para warga, bahkan pada sahabat nya sendiri, yakni Landhung Anindhita pun sikapnya berubah. Ia tidak pernah lagi menemui Anindhita. Bahkan jika tak sengaja berpapasan, ia hanya akan menyapa sekenanya saja.
Yang mana tentu saja membuat Anindhita sebal.

Tok tok tok!!!!

Padma Lintang yang sedang asyik memandangi foto Mahika Maya dikamarnya pun menoleh sekejap dan kembali fokus pada foto perempuan itu.

"Lintang! Buka pintunya!" Terdengar suara seseorang dari luar pintu kamar.

"Cckkk apa sih berisik!!!" Teriaknya sebal. Ia memang paling kesal saat diganggu seperti ini.

Dakkk!!!

Gadis itu melemparkan sendal kearah pintu yang membuat seseorang diluar kaget.
Padma Lintang kesal, ia sedang asyik memuji kecantikan kekasihnya, malah diganggu oleh seseorang.

"Makanya buka dulu pintunya biar Mbak tidak berisik!!" Rupanya itu adalah Narwastu.

Dengan bersungut-sungut, ia melangkah kearah pintu. Ia membuka nya dan mendapati kakaknya menatapnya tajam.

"Apa?" Tanya nya malas.

"Tidak sopan menatap mbakyumu seperti itu" gerutu Narwastu .

Tanpa meminta izin terlebih dahulu, perempuan yang berprofesi sebagai dokter itu langsung masuk ke kamar adiknya, membuat gadis itu sebal.

Narwastu duduk di atas kasur dengan bersedekap dada. Kruk yang membantu nya berjalan ia letakkan disisinya.

"Mbak mau ngomong serius sama kamu" ucapnya.

Padma Lintang pun kembali menutup pintu. Ia benci berada di situasi seperti ini. Ketika seseorang mengatakan 'ingin bicara serius' ini artinya ada sesuatu hal yang penting. Dan sepertinya gadis itu sudah bisa menebaknya. Pasti pembicaraan mengenai hal yang sama.

Narwastu menatap tajam pada adiknya. Namun adiknya malah merasa jengah. Tapi ia tak peduli seperti apapun reaksi gadis itu. Ini semua tidak lah benar.

"Mbak mau tanya sesuatu dan tolong jawab dengan jujur" suara nya mengintimidasi.

"Soal apa?" Gadis itu malah balik bertanya.

"Ada hubungan apa antara kamu dengan Mahika Maya?"

Pertanyaan itu membuat Padma Lintang terdiam. Ia bahkan sama sekali tidak menyangka pertanyaan ini akan terlontar dengan tiba-tiba. Awalnya ia mengira kakaknya akan membahas soal perbuatan asusila nya dengan seseorang diluar sana.

"PELET" Mahika Maya (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang