Kabar kecelakaan yang dialami Narwastu Abhinawa sudah berlalu 2 Minggu ini. Perempuan itu juga masih dirawat dirumah sakit untuk pemulihan. Untunglah ia tidak mengalami luka yang terlalu parah. Meski ada sedikit retak dibagian kaki kanannya akibat terjepit karena bagian depan mobilnya ringsek. Juga keningnya terluka karena terantuk kemudi.
Nyatanya apa yang dialami Narwastu tidak separah yang digembar-gemborkan orang.
Perempuan itu juga sudah menceritakan apa yang ia alami.Pada malam itu saat ia hendak pulang ke rumahnya. Jalanan cukup sepi karena malam turun hujan.
Ia yang sedang fokus mengemudi tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan sosok tinggi besar yang menghadang nya ditengah jalan. Ia yang kaget pun membuat mobilnya menjadi oleng. Hingga pada akhirnya mobil yang ia kendarai menabrak pagar pembatas jalan dengan kencang.Narwastu kini sedang ditemani oleh kedua orang tua dan kakak laki-laki nya yakni Ramayana yang baru sampai.
Laki-laki itu langsung menuju rumah sakit saat mendengar kabar jika adik keduanya dirawat inap.
Namun tidak terlihat Padma Lintang disana. Entah masih di kampus entah keluyuran. Gadis itu memang jarang dirumah sekarang."Rama, sebaiknya kamu pulang. Ini sudah sore. Kamu kan belum istirahat sama sekali sejak sampai disini. Biar adik kamu ini Bapak dan Ibu yang menjaga" kata Bu Abhinawa.
"Benar. Istirahat saja dirumah. Kamu bisa kesini lagi besok. Sekalian bawa adik bungsumu itu kesini. Dia itu kebanyakan keluyuran sekarang. Disuruh menjaga Nana sebentar saja tidak betah" Juragan Abhinawa mengimbuhkan.
"Iya. Kalau begitu aku pulang dulu. Kamu juga baik-baik disini ya. Semoga cepat sembuh" ucap Ramayana pada Narwastu.
"Iya Mas. Hati-hati di jalan" ucap Narwastu dengan senyum kecilnya. Wajahnya masih nampak pucat.
Ramayana pun pamit pulang. Ia mengendarai mobil ayahnya. Laki-laki itu memiliki tubuh tinggi dan tegap , sudah sewajarnya karena ia adalah seorang tentara. Wajahnya yang rupawan khas laki-laki Indonesia. Apalagi ia semakin menawan dengan seragam TNI yang ia kenakan. Membuat perempuan yang melihat nya akan terpana.
Cukup lama berkendara, Ramayana berhenti di sebuah toko bunga. Ia turun dari mobilnya dan masuk ke toko tersebut.
Sesaat kemudian ia keluar dari toko itu membawa sebuket bunga yang indah. Didalam mobil ia meletakkan bunga itu di jok belakang, disana juga ada beberapa buah tangan. Laki-laki itu tersenyum kecil saat teringat sesuatu.
Sampai akhirnya ia melajukan mobilnya kembali.****
Mahika Maya baru saja selesai mencuci pinggan pinggan didapur. I menoleh saat mendengar deru mesin mobil berhenti dirumah nya. Ia langsung membereskan sisa sisa pekerjaan nya lalu mencuci tangannya dan pergi ke depan untuk mengecek siapa yang datang.
Belum sampai diruang tamu, ia mendengar suara ketukan pintu.
"Sebentar!" Teriaknya. Ia lalu membuka pintu dan seketika dibuat kaget melihat seseorang yang datang.
Seorang laki-laki dengan seragam tentara berdiri didepannya dengan senyum. Ditangan nya memegang sebuket bunga berwarna putih."Ramayana?" Ucapnya. Perempuan itu tidak juga membalas senyumannya meski Ramayana terus memberikan senyum manis nya.
"Sedang apa disini?" Tanya Mahika Maya. Nada suaranya begitu datar. Tidak ada ekspresi apapun diwajahnya. Seolah tidak suka dengan kedatangan laki-laki itu.
"Aku baru saja pulang dari Surabaya. Aku baru saja sampai tadi pagi. Aku juga baru saja menjenguk adikku dan membeli ini. Ambillah, bunga ini untukmu" masih dengan senyumnya laki-laki itu menyerahkan bunga pada Mahika Maya.
Perempuan itu tidak langsung menerima nya. Matanya malah menatap tajam pada bunga ditangan Ramayana. Mungkin perempuan manapun akan senang hati saat diberikan bunga. Tapi tidak dengan dirinya. Ia hanya akan menerima bunga dari orang yang ia sayangi. Bunga berwarna putih nan cantik ini sama sekali tak menarik minatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PELET" Mahika Maya (GxG)
FantasyKetika seorang gadis muda hampir gila karena guna guna sebuah ilmu pelet seorang penari