Sejak mendengar obrolan kedua saudaranya, Narwastu jadi kepikiran. Bagaimana mungkin adiknya yang notabene nya seorang perempuan, berpacaran dengan perempuan juga. Dan parahnya, perempuan itu adalah perempuan berumur yang sudah empat kali menjanda. Bahkan umur perempuan itu lebih tua dari kakak sulungnya.
Ia akan sedikit memaklumi apabila kakak laki-lakinya menaruh hati pada Mahika Maya. Meski ia tahu Bapaknya tidak akan memberi restu karena Bapaknya sangat membenci janda itu.
Tapi sekarang ia dibuat pusing oleh adiknya. Benar-benar tidak menyangka Padma Lintang akan seperti ini.Padma Lintang pasti bercanda kan? Adiknya itu tidak serius kan? Apa ia sendiri yang harus mencari bukti nya?
Rasanya ia sulit percaya jika tidak melihatnya sendiri.Ia melihat pada jam dinding, waktu sudah hampir Maghrib. Ia ingin menemui Anindhita, sahabat adiknya. Siapa tahu gadis itu tahu sesuatu. Apalagi Anindhita adalah tetangga nya Mahika Maya.
Ya, ia akan pergi ke rumah Anindhita sehabis Maghrib.*****
"Apa sebaiknya saya tunggu Mbak Narwastu sampai pulang?" Tanya seorang laki-laki yang mungkin hampir seusia Bapaknya. Laki-laki itu adalah supir Bapaknya.
"Tidak usah Pak Lik. Saya mungkin cukup lama disini. Nanti kalau saya sudah mau pulang, saya telepon Pak Lik saja" ucap Narwastu.
"Tapi nanti kalau Juragan Abhinawa tanya, saya harus jawab apa Mbak?"
"Bilang saja Pak Lik mengantarkan saya ke dusun Njaban. Kerumah teman saya, Pramita"
"Baiklah, kalau begitu saya pulang dulu Mbak. Habis ini Juragan minta diantar ke Balai Desa, ada pertemuan disana"
"Iya Pak Lik, matursuwun nggih"
Pak Lik Maturi, supir keluarga Abhinawa itu pun pamit pulang. Ia baru saja mengantarkan Narwastu kerumah Anindhita sehabis Maghrib. Jika kakinya sudah sembuh. Ia pasti bisa mengendarai mobil atau motor sendiri.
"Mari Mbak saya bantu" ucap Anindhita dan memapah Narwastu untuk masuk kerumah.
Narwastu duduk di sofa, sementara Anindhita sedang meletakkan segelas teh hangat dan beberapa makanan kecil dimeja, kemudian ia ikut duduk.
"Tumben sekali ini mbak Narwastu main kesini. Lintang saja sudah lama sekali tidak main kesini mbak"
"Iya, makanya aku juga heran. Padahal beberapa orang bilang sering melihat Lintang di dusun ini, tapi malah tidak kerumahmu"
"Bapak saya bilang Lintang sering berada dirumahnya Mbak Maya"
"Mahika Maya? Yang rumahnya dibawah sana?" Maksudnya karena rumah Mahika Maya terletak dibawah dusun yang menanjak.
"Iya Mbak. Malah saya sempat melihat mereka bergandengan tangan dan pergi ke pasar malam berdua"
"Jadi benar adikku sering ke dusun ini untuk kerumah janda itu? Sungguh, ku kira dia main kerumahmu. Dia sering bohong ternyata"
"Seperti nya begitu Mbak. Makanya saya heran. Kok mereka bisa saling mengenal ya?"
Keduanya terlihat saling diam dan sibuk dengan dugaan masing-masing.
Untungnya orangtua Anindhita tidak ada dirumah. Jadi obrolan ini bisa lebih leluasa."Apa mungkin sejak di acara Tayuban dirumah Almarhum Pak Lurah waktu itu ya Mbak, makanya mereka bisa saling mengenal" ucap Anindhita tiba-tiba.
Narwastu mencoba mengingat kembali saat pagelaran Tayuban waktu itu.
Ya, Mahika Maya memang sempat mendekati adiknya dan mengajaknya menari. Bahkan sampur merahnya sampai terbawa pulang. Ia sempat menyuruh Padma Lintang membuang sampur itu.Saat keduanya sama-sama diam, tiba-tiba terdengar deru mesin motor yang lewat depan rumah Anindhita.
Salah satu dari mereka pun menoleh kearah pintu yang terbuka."Itu Lintang mbak, itu Lintang!" Teriak Anindhita saat mengetahui jika orang yang lewat tersebut adalah sahabat nya.
"Kebetulan dirumah memang tidak ada orang. Anak itu pasti kerumah Mahika Maya.
Anindhita, tolong antar aku kesana""Tapi Mbak kan sedang sakit"
"Aku masih bisa kalau hanya membonceng motor, Anindhita"
"Baiklah, kalau begitu saya bantu keluar"
*****
Narwastu dan Anindhita memarkirkan motornya agak jauh dari rumah Mahika Maya. Kalau mereka bawa sampai kesana, takut ketahuan.
Kedua nya bersembunyi dibalik pepohonan. Meski sama sama takut akan malam, apalagi sekitarnya hanya dipenuhi pepohonan.Mereka melihat Mahika Maya yang menyambut kedatangan Padma Lintang. Mereka berpelukan didepan pintu. Terlihat begitu mesra dan memang selayaknya pasangan.
Mereka juga melihat Padma Lintang memberikan sesuatu pada Mahika Maya, mungkin itu buah tangan.
Dan sebelum masuk kerumah, kedua perempuan itu saling berciuman.
Hal itu seketika membuat Anindhita dan Narwastu terbelalak dan menggeleng kan kepala."Mbak..." Bisik Anindhita.
Narwastu yang berada di sebelahnya tidak menoleh. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Matanya menatap kosong ke rumput rumput liar.
Ia tidak menyangka semua yang ia lihat adalah kenyataan."Bisa-bisanya Lintang meninggalkan Andriyo yang dipacarinya selama bertahun-tahun hanya demi seorang janda" Narwastu berucap lirih.
******
Dikamar nya, Narwastu melamun memikirkan semua hal yang terjadi pada adiknya.
Padma Lintang yang seorang gadis baik hati dan tidak pernah neko-neko, kini berubah menjadi gadis yang kurang ajar dan sering kelayapan.
Dan yang lebih mencengangkan adalah, gadis itu berpacaran dengan janda berumur. Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan. Kalau sampai orang tua mereka tahu, adiknya pasti akan diamuk habis-habisan.Ia sebenarnya kasihan saat melihat adiknya dimarahi oleh Bapaknya. Tapi Bapaknya marah juga karena kelakuan Lintang sendiri yang sudah kelewatan. Ia sendiri juga sering pusing dibuat nya.
Lalu sejak kapan adiknya berpacaran dengan perempuan itu? Apakah sudah lama?
Apakah bercak bercak merah ditubuh adiknya waktu itu juga hasil perbuatannya dengan Mahika Maya?
Mereka sudah melakukan nya sejauh itu? Bagaimana kalau sampai Bapak dan Ibu nya tahu? Tapi semua ini memang tidak bisa dibiarkan. Lintang telah melakukan kesalahan fatal.BERSAMBUNG
inpo gaes, gw bakal vakum cukup lama heheh
Tapi gw janji buat nebus masa vakum ini, nanti saat gw update lagi, gw bakal update lebih dari 5 chapter dalam satu hari,
GW JANJI. pegang ketikan gw yaSekali maaf ya klo harus nunggu lama,
Dan makasih buat yg masih mau nunggu. Tp klo gk mau nunggu jg gpp, gw gk maksa😊Ingat ya, gw bakal balik dgn lebih dr 5 chapter dlm sehari saat gw balik nanti
Lopyu gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
"PELET" Mahika Maya (GxG)
FantasyKetika seorang gadis muda hampir gila karena guna guna sebuah ilmu pelet seorang penari