Kedatangan Andriyo Jamiat tentu saja disambut hangat oleh Juragan Abhinawa dan istrinya. Walaupun mereka tahu bahwa laki-laki itu sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan anak bungsunya.
Dan itu semua membuat Padma Lintang kesal.Entah mengapa ia selalu merasa muak dan sebal jika bertemu dengan Andriyo. Dan sekarang mantan kekasihnya itu masih berada dirumahnya.
Juragan Abhinawa belum mengizinkan Andriyo pulang. Selain karena perjalanan ke Surabaya memanglah jauh, Juragan Abhinawa masih ingin banyak berbincang dengan mantan calon menantu nya.Selama menginap dirumah Juragan Abhinawa, Andriyo menempati salah satu kamar yang berada di OMAH MBURI, atau rumah milik Juragan Abhinawa yang berada dibelakang. Bagi Andriyo, tidak enak kalau diketahui tetangga saat ada seorang laki-laki menginap dirumah yang memiliki anak gadis.
Setidaknya kalau tidur di Omah Mburi, ia tidak sendirian karena ada beberapa pekerja perkebunan tinggal disana.
Padahal Omah Mburi juga tak kalah mewah, tapi Juragan Abhinawa dengan begitu entengnya mengizinkan para pekerjanya tidur disana.
Dan para pekerja itu akan pulang kerumah masing-masing setiap akhir pekan.Saat ini, di halaman rumah Juragan Abhinawa yang luas itu, terlihat Padma Lintang duduk disebuah bangku taman. Sakit di punggungnya sudah jauh membaik meski ia masih terlihat lemah.
Namun wajah gadis itu tampak tidak senang saat seseorang menghampirinya.Andriyo duduk disampingnya. Ia bersandar disana tanpa berbicara apa-apa. Bagaimanapun ia merasa rindu akan gadis disebelahnya. Namun apa daya ia tak dapat lagi meluapkan kerinduan itu.
Bisa duduk disisinya seperti ini sudah lebih dari cukup.Padma Lintang hendak beranjak dari duduknya, namun Andriyo meraih tangan gadis itu untuk menahan kepergian nya. Gadis itu terpaksa kembali duduk walaupun ia merasa dongkol.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan mereka secara diam-diam. Orang itu bersembunyi dibalik pagar tembok rumah mewah tersebut. Ia berdiri diluar pagar mengamati dua orang didalam sana.
Sejak tadi ia masih mencoba untuk tetap bertahan disana meski jantungnya mulai tercabik. Hatinya dipenuhi rasa cemburu yang tidak bisa dibendung lagi. Matanya berkaca-kaca melihat dua orang disana yang nampak akrab (dimatanya).
Perasaan nya semakin kalut, sakitnya semakin menjadi jadi saat ia dengan sangat jelas melihat laki-laki itu memeluk gadis disebelahnya.
Gadis yang ia cintai, gadis miliknya. Tapi sekarang malah berpelukan dengan orang lain."Lepas Andriyo!" Padma Lintang memberontak dalam pelukan Andriyo. Dulu dada bidang laki-laki itu menjadi tempat paling nyaman untuk bersandar sembari mencurahkan isi hatinya. Tapi sekarang ia merasa sangat risih. Ia sangat risih bersentuhan dengan laki-laki ini.
"Sebentar lagi, biarkan seperti ini dulu, aku sangat merindukan mu" laki-laki itu berbisik dengan sangat lembut di telinga Padma Lintang. Rindunya yang ia simpan selama ini tidak dapat ia sembunyikan terus menerus.
Pelukan erat ini dulu terasa nyaman dan membuat tenang. Tapi tidak dengan sekarang. Padma Lintang merasa asing dan hampir tak mengenalinya lagi. Ini bukan lagi rumah, melainkan tempat asing yang tak mau ia singgahi.
Seseorang yang bersembunyi di luar pagar tembok kini mengusap air mata nya yang telah membasahi pipi. Dadanya terasa sesak oleh rasa cemburu yang tiada terkira.
Pertama kalinya ia merasakan cemburu sejak menjalin hubungan dengan gadis itu.Ia menutup mulutnya, matanya menatap nanar kearah sana. Dua orang yang membuat hatinya sesak kini malah membunuhnya dengan hal yang ia takutkan.
Dari tempatnya berdiri, ia melihat laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah sang gadis. Laki-laki itu membelakangi dirinya, dari sini tampak keduanya saling berciuman.
![](https://img.wattpad.com/cover/292269156-288-k837883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"PELET" Mahika Maya (GxG)
FantasyKetika seorang gadis muda hampir gila karena guna guna sebuah ilmu pelet seorang penari