16. Final

588 60 25
                                    

Gery tersenyum sinis. "Kita di curangi dua point."

Andra menepuk bahu kiri Gery. "Santai aja, lagian kita kesini bukan untuk Bina Nusantara tapi untuk Airlangga."

"Tapi tetap dinyatakan menang kan, Ger?" Shena bertanya dan dibalas anggukan oleh Gery, Shena pun memegang dadanya yang sedikit sesak karena berteriak sembari melompat tadi. Namun, semua itu dikalahkan oleh rasa senang nya.

"Ayo lihat ke kamera." Shena mengarahkan kamera nya ke atas dan memotret mereka semua beberapa kali, raut wajah senang dan tertawa tercipta disana. Hawa kebebasan benar-benar mereka rasakan.

Shena mengunggah foto kebersamaan mereka dengan caption, 'datang untuk bebas'.

Belum sampai lima menit postingan itu dibanjiri komen positif dari siswa dan siswi Visiona.

Semangat, OSIS ❤️

Ravens luv❤️

Semangat Ravens ❤️

Ravens menangggg❤️

Ravens ❤️ OSIS

Visiona pasti menang!!!

Semangat Visiona

Semangat kak Shenaaaa

Semangat Ravens, tunggu Dewa kalian ini pulang, kita guncangkan stadion!!

Ravens, Visiona menunggu kabar baik kalian.

Shena menajamkan penglihatannya membaca pengirim pada komen terakhir, itu adalah ayah nya. Shena tersenyum, walaupun mereka tidak menang nanti tapi setidaknya mereka akan selalu menang di hati Visiona.

"Shen, Lo baik-baik aja." Vidia mengecek wajah Shena yang kelihatan sedikit pucat.

"Hm? Baik-baik aja kok." Shena mengeluarkan lip balm dari saku jas nya dan mengenakan nya, agar wajah pucat gadis itu tidak terlalu kentara. Namun, Kaisar masih melihat jelas bahwa Shena tidak baik-baik saja.

"Ayo kita ke atas, pertandingan mau di mulai lagi," ajak Bu Gayatri.

Shena mendekat ke arah Kaisar. "Semangat, Kai. Visiona menunggu kalian." Setelah mengucapkan itu Shena segera ingin pergi bersama Vidia.

"Lo nggak mau kasih ucapan juga ke bestie gue nih, Vid?" tanya Jef dan memegang kedua wajah Daniel agar di lihat jelas oleh Vidia. "Kasihan nih, haus semangat," lanjut nya.

Vidia melambaikan tangan nya. "Semangat, Daniel!"

Dua kubu yang saling berpura-pura, ntah apa yang akan terjadi nantinya kepada mereka. Shena tersenyum ketika tahu apa yang ada di pikiran Vidia sekarang, tapi itu semua ia lakukan hanya untuk Visiona.

Anggota OSIS benar-benar gugup ketika pertandingan hampir selesai, dan kini maju ke tahap final. Dimana Visiona benar-benar berhadapan langsung dengan musuh bebuyutan mereka SMA Airlangga. Kedua kubu itu tampak saling menatap dengan raut kebencian.

"Jadi Lo orang nya?" tanya salah satu pria dari Airlangga dengan nama punggung Ditto.

"Ternyata Lo se terkenal itu sampai ke Airlangga, Sar!" Puji Jef.

"Diam Lo!"

"Kenapa?" Tanya Jef dengan senyuman mengejek. "Lo takut kedatangan kami membongkar semua kebusukan kalian?"

Terdengar gelak tawa dari Juan. "Visiona akan selamanya di bawah Airlangga!"

"Nggak akan setelah gue ada!" Tajam Kaisar dengan tatapan mata elangnya.

Permainan sudah berlangsung sejak lima belas menit yang lalu. Dan tidak ada yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring dari dua kubu yang bertanding itu. Shena terus merapal kan doa agar dia benar-benar sanggup melihat pertandingan ini hingga selesai. Shena tidak mungkin salah lihat, ketika salah satu dari Airlangga tampak mendorong Andra dan Reno hingga keduanya terjatuh dan harus digantikan oleh Gery dan Poltak.

Kaisar 2019 [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang