Kediaman Poltak kini lebih ramai. Karena ke tujuh anggota Ravens menginap disana. Seperti pagi ini, mereka semua berlomba-lomba untuk memulai aktifitas.
"Stop!" Gery mengarahkan panci pink yang ia pegang ke arah Jef yang ingin menyentuh tabung gas.
"Apaan sih anjing?" tanya Jef nyolot.
"Biar gue aja." Reno menepis tangan Jef, jika saja cowok itu nekat memperbaiki gas yang sumbat. Rumah baru yang mereka beli akan hangus terbakar, karena tangan ajaib Jef.
"Belagu banget Lo berdua!" Jef memilih untuk duduk di samping ibu Poltak yang duduk di meja makan sembari mengiris tempe.
"Bang Jef, mau nggak?" Aluna menawarkan satu roti tawar kepada Jef.
"Nggak deh, masih emosi nih," seru cowok itu, yang tidak terima dengan Gery yang selalu menganggap dirinya beban dalam perdapuran.
"Nggak boleh marah-marah, masih pagi loh!" Peringat Alana yang sedang fokus memeriksa kembali tugas-tugas sekolahnya.
"Lo belajar apa sih, Lan?" tanya Jef sok peduli, padahal cowok itu hanya menghindari tatapan tajam Gery.
"Soal teori Relativitas yang dikemukakan Albert Einstein, bang. Menurut lo---"
"Nggak, gue nggak tahu!" Potong Jef cepat.
"Kan gue belum selesai," tutur Alana sedih.
"Lo diskusi sama Gery noh, dia anak IPA!"
"Berarti Lo IPS bang?" Aluna bertanya, Jef mengangguk.
Dengan cepat Aluna mengangkat tangan nya di udara ingin Tos dengan Jef. "Sama, gue juga!"
"Ayo berangkat," suruh Kaisar dan menyalami ibu Poltak. "Kaisar berangkat, Bu."
"Hati-hati kalian, Nak!"
"Bang antar gue dulu dong, gue pasti di bully di sekolah nanti." Aluna menunduk sendu.
"Biar gue yang antar, siapa yang berani bully Lo berdua. Gue habisi mereka." Dewa menggandeng Aluna keluar dari rumah dan berjalan ke arah mobil mewah nya.
Alana bersalaman dengan ibu, juga anggota Ravens yang lain. Sebelum akhirnya melangkah masuk ke dalam mobil Dewa, perempuan itu duduk di kursi belakang. Menyaksikan drama antara Dewa dan Aluna lagi di dalam mobil.
****
Kaisar berjalan beriringan bersama Shena. Banyak pasang mata yang menatap iri keduanya, Shena yang cantik jelita, Kaisar yang tampan rupawan. Lantas, siapa yang berani mengusik kedekatan mereka? Siapa yang akan berhasil masuk di antara keduanya.
"Gimana soal anak-anak Olimpiade, Kai?" Shena dan Kaisar sudah berdiri di depan pintu kelas Xll IPA, kelas Shena.
Beberapa anak olimpiade memang belum masuk sekolah, ada yang masih di rawat di rumah sakit. Ada juga yang sudah masuk. Siswa siswi Visiona memulai aktivitas mereka seperti biasanya, dan melupakan semua kejadian yang terjadi di acara kemerdekaan, mereka menganggap itu hanya bagian dari sebuah perjuangan. Tidak ada yang perlu di tangisi dari sebuah kekalahan, mereka akan menang setelah kalah.
"Biar gue atur." Kaisar melangkah pergi meninggalkan Shena.
Para siswa-siswi Visiona di kumpulkan di Aula, disana Pak Hendra berdiri sembari memberi wejangan. Para anggota Ravens berdiri paling belakang, bukan berarti mereka tidak memperhatikan. Mereka seksama mendengarkan apa yang Pak Hendra bicarakan di depan sana.
"Selamat pagi untuk kita semua, saya berdiri disini, mengungkapkan rasa bangga dalam hati saya." Pak Hendra menarik nafas panjang, sebelum akhirnya bersuara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar 2019 [ SELESAI ]
Teen FictionIni tentang Elgafri Kaisar Hugo dan kisahnya sepanjang tahun 2019. Kaisar meninggalkan kota Surabaya, kota dimana ia tumbuh menjadi remaja sekarang ini. Kaisar pergi setelah ibu nya mengatakan akan menikah, Lagi. Catat LAGI! Kaisar pergi dari rumah...