23 April 2020.
Shena berdiri di balkon kelas nya dengan senyum bangga. Ia melipat tangan di dada sembari melihat kebawah sana, para siswa dan siswi kelas 12 saling mencoret seragam. Hanya seragam Shena yang masih bersih disini. Shena menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan nya, jam itu adalah milik Kaisar, yang sudah Shena perbaiki kemarin.
"Shen!" Panggil Silvia sembari membawa pewarna.
"Sil, stop!" Suruh Shena dan perlahan menjauh.
"Mau kemana Lo?" Shena berbalik dan melihat Gery berdiri disana dengan cengiran, cowok itu juga membawa pewarna di tangan nya.
"Lo berdua pasti janjian kan?!" Tuduh Shena.
"Kami juga." Shena menoleh lagi ke belakang dan melihat Jeffrey, Daniel dan Vidia disana.
"Stop guys! Gue gak suka banyak warna," ucap Shena sembari menghalangi teman-teman nya.
"Cuma Kaisar yang nggak suka banyak warna," Gery mengingat kan.
Shena mengangguk dan tersenyum sangat manis. "Gue mau membenci apa yang dia benci, dan menyukai apa yang dia sukai."
"Nggak!" Tegas Silvia dan segera menyemprot kan pewarna itu pada seragam Shena, di ikuti oleh Gery, Jef juga Daniel.
Shena tidak mau kalah. Gadis itupun ikut berlari mengejar Silvia dan ingin mencoret-coret seragam sahabat nya itu.
"Bu komandan, kasih tandatangan di baju gue dong."
Shena berbalik dan melihat siapa yang datang. Mata Shena membulat sempurna. "Randy?"
Randy mengangguk dan memberikan spidol hitam ke pada Shena. "Sebagai tanda perpisahan, bahwa kita pernah saling mengenal sebagai seorang teman."
Shena tersenyum singkat. Teman Randy bukan lah dirinya, tapi Kaisar. Sosok yang sudah pergi menuju keabadian 5 bulan yang lalu.
Shena bersama Randy berdiri di tengah lapangan Visiona, sampai akhirnya para anggota inti Ravens datang bersama Silvia dan Vidia.
"Selamat berpisah Ravens, selamat berpisah Visiona dan sampai bertemu lagi di kisah yang lebih baik Kaisar!" Ungkap Shena membuat anggota inti Ravens bergabung memeluk gadis itu.
"SELAMAT BERPISAH VISIONA, JAYA SELALU RAVENS!"
"VISIONA, ENAM PANGERAN RAVENS PAMIT UNDUR DIRI!"
Tanpa Kaisar, ke-enam anggota inti Ravens keluar dari Visiona. Dan mengakhiri kisah mereka disana. Hari kelulusan telah tiba, perpisahan yang penuh tawa, seperti yang pernah mereka bayangkan ternyata hanya ilusi semata. Nyatanya, kehilangan sosok ketua Ravens ikut mengantarkan mereka pada hari kelulusan ini.
Shena hanya bisa tersenyum, sembari mencoba untuk tetap bahagia. Sepanjang lorong Visiona terdapat kisah yang sangat menyenangkan juga menyakitkan.
"Visiona, terimakasih untuk cerita yang luar biasa ini!" Teriak Shena.
Para anggota inti Ravens kini berkumpul di lapangan dan membentuk barisan. Di bawah deras nya hujan, Gery mendekat ke arah Leon yang berdiri tak jauh darinya.
"Atas nama Ketua Ravens, Elgafri Kaisar Hugo. Saya selaku wakil ketua, menyerahkan kekuasaan Ravens kepada Leon. Mulai hari ini, sampai bertemu generasi selanjutnya, Leon yang akan menjadi pemimpin Ravens!"
Shena menyembunyikan wajah sedih nya. Gadis itu kemudian berlari ke arah parkiran dan berdiri sangat lama disana. Sampai akhirnya Shena pun memilih untuk kembali pulang.
"Selamat berpisah perisai Ravens!" Teriak Leon.
"Jaya selalu Ravens!" Teriak Gery dan teman-teman nya bersamaan.
Visiona, Ravens dan segala cerita indah di dalamnya.
Atas nama penulis, saya ikut pamit undur diri.
Terimakasih untuk teman-teman yang cerita dan kisah nya tercantum dalam cerita ini, kalian perempuan hebat, kalian orang-orang hebat.Jaya selalu Visiona!
Jaya selalu Ravens, sampai generasi-generasi selanjutnya!
S-E-L-E-S-A-I
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar 2019 [ SELESAI ]
Teen FictionIni tentang Elgafri Kaisar Hugo dan kisahnya sepanjang tahun 2019. Kaisar meninggalkan kota Surabaya, kota dimana ia tumbuh menjadi remaja sekarang ini. Kaisar pergi setelah ibu nya mengatakan akan menikah, Lagi. Catat LAGI! Kaisar pergi dari rumah...