22. Terimakasih Alisa

548 28 0
                                    

Shena begitu sibuk pagi ini, cewek itu memasang berbagai bendera kecil di gerbang SMA Visiona. Sudah lebih lima hari Shena tidak melihat kehadiran Kaisar lagi, Shena tahu bahwa ketua Ravens itu sedang menjalani karantina paskibra. Anggota Ravens sebenarnya banyak menolong Shena dalam persiapan menyambut kemerdekaan, namun Shena tidak bohong, kalau dia benar-benar merindukan sosok Kaisar. Walaupun cowok itu cuek dan kasar, namun kehadiran nya seolah memberi kehangatan bagi Shena.

Rindu sekali rasanya, sedang apa laki-laki yang tidak menyukai hujan itu, apakah dia bisa menghindari hujan kali ini. Beberapa hari ini hujan selalu turun cukup deras, anggota paskibra pasti nya tidak akan diberi izin untuk berteduh, apakah Kaisar bisa menahan berdampingan dengan air yang sangat ia benci. Kenapa Shena selalu merindukan segala tentang Kaisar, bahkan mereka sudah sepakat untuk tidak saling bertemu. Dan Kaisar juga memenuhi permintaan Shena itu, untuk tidak menemui dia lagi.

"Shen, mana balon nya. Biar gue sama Andra yang pasang." Jef datang dan membuyarkan lamunan Shena.

Shena yang sedikit tersentak menyerahkan satu kresek berukuran lumayan besar pada Jef. Jef membuka kresek tersebut dan melemparkan nya lagi pada Shena. "Apaan sih Lo!" jerit Shena.

"Lo yang kenapa! Coba Lo buka isi kresek itu," suruh Jef.

Shena dengan wajah kesal, perlahan membuka kresek yang di lempar oleh Jef. Shena pun tersenyum malu ke arah Jef, karena kresek yang Shena serahkan bukan berisi balon merah putih melainkan pakaian gadis itu.

"Sorry heheh." Shena pun menyerahkan satu kresek berwarna merah ke pada Jef.

"Lo mikirin Kaisar." Tebak Jef.

"Dia betah nggak ya disana," gumam Shena pelan.

"10 tahun dia sama nyokap nya aja betah, apalagi cuma seminggu di karantina," jawab Jef sembari meniup balon di bantu Gery dan Daniel, juga Vidia yang baru saja datang.

"Kaisar apa kabar, Jef?" tanya Shena lagi.

"Mau mati dia," jawab Jef enteng yang langsung mendapatkan pukulan dari Shena.

"Lagian buat apa sih Lo mikirin dia lagi," decak Silvia yang membantu Shena membuat tulisan pada balon.

"Gue kan temen nya, wajar dong tanya kabar dia."

"Temen hahah..." Silvia pura-pura tertawa renyah. "Temen apaan! Temen Lo itu cuma gue, gue nggak sudi di duakan."

"Dih." Shena mendesis.

"Hai pren!" Ke enam remaja itu menoleh ke arah belakang dan melihat seorang pria menghampiri mereka.

"Dewaaaa... Bestie gue!" Teriak Jef dan segera berlari memeluk sahabatnya itu.

"Ada oleh-oleh nggak bor?" tanya Daniel namun dengan segera mengobrak-abrik tas yang dibawa cowok itu.

"Apa nih?" Kata Daniel mengangkat satu kotak berwarna hitam, dan dengan cepat di rampas Dewa.

"Jangan pegang anjing, itu buat Kaisar!" Pekik Dewa.

"Anjing Lo!"

"Mana Pak Ketua?" tanya Dewa, menanyakan keberadaan Kaisar yang tidak ia lihat sedari tadi.

"Karantina, biasa dia kan makhluk paling berbudi pekerti di Visiona, mengalahkan Gery," jawab Jef yang sudah melahap habis Snack yang tadi dibawa Dewa.

Kini Dewa pun bergabung bersama yang lain untuk meniup balon-balon merah putih. Dan bantu memasang nya di ambang pintu setiap kelas yang ada di Visiona.

****

"Makan Lo belum datang?" tanya Alisa yang duduk di dekat Kaisar

Kaisar 2019 [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang