"Vid, please!" Mohon Daniel dan mengejar Vidia yang berlari ke arah kelas Shena.
"Lo nggak akan ngerti!"
"Please!" Mohon Daniel sekali lagi. "Kalau Lo kasih tahu, Shena pasti kecewa. Biar ini jadi urusan mereka."
"Lebih baik dia kecewa sekarang, daripada terus kecewa nanti." Vidia segera pergi meninggalkan Daniel.
Cewek itu berjalan pelan ke arah kelas Shena dan segera masuk. Disana Shena terlihat sedang asik berbicara bersama Silvia.
"Eh, Vid. Sini deh," ajak Shena dan memperlihatkan laptopnya. Vidia mendekat dan duduk di sebelah Shena.
"Gue sama Silvia mau buat acara ulang tahun," kata Shena dengan senyuman merekah.
"Ulang tahun siapa?"
"Gue, tanggal 15 nanti," katanya. "Gue mau undang anggota Ravens termasuk Kaisar, gimana menurut Lo?"
"Menurut gue..."
"Bagus kok." Daniel datang dan menyela pembicaraan Shena dan Vidia. "Kami pasti bantu acara Lo nanti."
Daniel menatap tajam ke arah Vidia, membuat Silvia dan Shena diam dengan kebingungan.
"Kalian kenapa?" tanya Silvia bingung yang di balas anggukan oleh Shena.
Vidia tersenyum dan menggeleng. "Gak papa kok." Vidia pun segera pergi dari sana di ikuti Daniel.
Siswa dan siswi SMA Visiona sedang melakukan latihan untuk acara nanti. Shena dan Kaisar membantu acara pesta seni, berulang kali Kaisar mengatakan bahwa dirinya sangat membenci musik, dan berulang kali juga Shena tidak mengindahkan perkataan cowok itu.
"Menurut Lo gue nyanyi lagu apa?" tanya Shena sembari mulai memetik gitar.
"Lingsir wengi," jawab Kaisar acuh.
"Sembarangan!"
"Marry Christmas," saran Kaisar lagi.
Shena menatap Kaisar jengah. "Lo kira kita lomba untuk natalan."
"Sholawat," lanjut Kaisar.
Shena yang lelah dengan cowok di hadapannya ini langsung memukul lengan Kaisar kuat. "Nggak ada yang benar ide Lo."
"Gue gak pernah denger lagu maupun musik!"
"Oh iya." Kaisar menoleh ke arah Shena yang kelihatan ingin berbicara sesuatu.
"Setelah mama meninggal 8 tahun yang lalu, gue nggak pernah dapat ucapan ulang tahun dari siapapun, bahkan gue nggak pernah merayakan ulang tahun lagi. Tanggal 15 nanti ulang tahun gue, Kai. Gue mau Lo ikut ya, gue buat acara kecil-kecilan gue juga undang temen-temen Lo!"
"15 Agustus?"
Shena mengangguk mantap. Kaisar menoleh ke arah lain, disisi lain dia harus terbang ke Surabaya. Tapi, perkataan Shena membuat hati Kaisar berdesir.
"Yaudah kita lanjut, kira-kira lagu apa?"
"Helo buketu!" Poltak datang bersama anggota Ravens yang lain.
"Cie...cie... Berduaan!" Goda Dewa.
"Ini belum apa-apa, Lo nggak lihat sih mereka berdua di atas ranjang." Andra ikut mengompori.
Dewa menurun kan kacamata merk Dior milik nya, dan menatap Shena dan Kaisar bergantian. "Ngapain Lo berdua?" tanya nya curiga.
"Biasanya kalau di ranjang ngapain?" Kaisar balik bertanya membuat Shena melotot ke arah nya.
"Buat anak," jawab Dewa serius.
"Mesum!" Umpat Kaisar. "Tidur lah anjing, Lo doang tidur di lantai."
"Sembarangan Lo! Kasur gue datang nya dari Paris."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar 2019 [ SELESAI ]
Fiksi RemajaIni tentang Elgafri Kaisar Hugo dan kisahnya sepanjang tahun 2019. Kaisar meninggalkan kota Surabaya, kota dimana ia tumbuh menjadi remaja sekarang ini. Kaisar pergi setelah ibu nya mengatakan akan menikah, Lagi. Catat LAGI! Kaisar pergi dari rumah...