Jajaran OSIS, anggota inti Ravens juga para guru, tidak terkecuali ayah Shena, duduk di sebuah kursi yang telah di sediakan, di tengah-tengah mereka para anak olimpiade sudah bersiap dengan bolpoin juga kertas HVS di atas meja masing-masing.
"Ada kemajuan, kita udah di kasih kursi," bisik Kaisar pelan, membuat Shena memukul lengan cowok itu. Kaisar hanya tertawa melihat nya.
Di sebelah Kaisar, Jef duduk lemas sembari melihat Bella yang sedang ditanya-tanya identitas nya. Ingin sekali ia memberi semangat pada perempuan yang menjadi penyemangat nya itu.
"Baiklah, selamat datang saya ucapkan kepada bapak-ibu ketua yayasan dari setiap sekolah, juga jajaran guru yang mengajar. Tidak lupa juga saya ucapkan selamat datang kepada siswa dan siswi yang kami cintai. Terutama, kepada SMA Visiona, kami selaku panitia festival Oktober mengucapkan, selamat datang."
Riuh tepuk tangan terdengar menggema dari sudut ke sudut ruangan. Para siswa dan siswi dari SMA Visiona pun ikut bertepuk tangan pada diri mereka sendiri, seolah berkata dalam hati masing-masing, selamat datang dan selamat bebas.
"Baiklah sebelum acara olimpiade matematika kita mulai, ada baiknya kita berkenalan lebih dulu dengan siswa dan siswi terbaik dari masing-masing sekolah ini, ayo di mulai dari paling sudut."
Kursi paling sudut di isi dari SMA negeri dan tentu saja Alana disana. Bahkan anggota inti Ravens celingukan untuk memastikan adik kesayangan mereka benar-benar mengikuti olimpiade ini, dan tidak diganti oleh orang lain.
Alana berdiri dari tempat duduk nya, dan menerima mic yang diberikan Panitia.
"Selamat pagi untuk kita semua, yang saya hormati bapak ibu panita, yang saya hormati bapak ibu kepala sekolah juga ketua yayasan, dan jajaran guru dari masing-masing sekolah yang kita cintai, dan juga teman-teman dari masing-masing sekolah yang kita banggakan, perkenalkan nama saya Alana Bunga Pakpahan, saya dari kelas 11 B SMA Negeri Jakarta."
Riuh tepuk tangan terdengar menggema, bahkan terdengar paling kuat dari Visiona. Membuat banyak orang bingung, padahal disini posisi SMA negeri sebagai lawan dari Visiona, mereka saling memperebutkan piala, namun Visiona malah memberi semangat pada lawan mereka.
"Semangat adek gue!" Teriak Andra.
"Semangat Alana!" Teriak Shena.
"Semangat, Lan. Kalo menang, besok kita ke Cappadocia!" Teriak Dewa.
Para panitia meminta agar Visiona tenang, dan tidak berteriak. Alana duduk kembali dengan senyum bahagia, ia kemudian menoleh ke kanan dan melihat kursi paling ujung, yang di isi oleh Bella. Bella mengangkat tangan seolah memberi semangat pada Alana, dan Alana pun sama, ia mengangkat tangan nya seolah memberi semangat juga pada Bella.
Setelah beberapa sekolah memperkenalkan diri mereka, kini SMA Visiona mendapatkan kesempatan terakhir untuk memperkenalkan siswi kebanggaan mereka.
"Perkenalkan nama ya Bella Adelia, kelas 11 dari SMA Visiona."
"Semangat Bella!"
"Bella semangat!"
"Kalo Lo menang, gue jamin Lo sama Jef bakal balikan!" Teriak Andra yang segera di pukul oleh Jef.
"Baiklah tanpa berlama-lama kita mulai saja acara ini." Setelah mendengar suara panitia, Gery pamit kepada Bu Gayatri untuk memantau meja panitia agar tidak ada kecurangan dalam poin.
"Diberitahukan kepada siswa dan siswi kebanggaan kami, bahwa setiap jawaban yang benar akan mendapatkan poin 10, jawaban yang salah mendapatkan pengurangan nilai 5, dan tidak menjawab mendapatkan pengurangan nilai 1, dan untuk setiap sekolah, akan ada 10 pertanyaan. Setelah itu, akan ada 5 pertanyaan rebutan," jelas Panitia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar 2019 [ SELESAI ]
Teen FictionIni tentang Elgafri Kaisar Hugo dan kisahnya sepanjang tahun 2019. Kaisar meninggalkan kota Surabaya, kota dimana ia tumbuh menjadi remaja sekarang ini. Kaisar pergi setelah ibu nya mengatakan akan menikah, Lagi. Catat LAGI! Kaisar pergi dari rumah...