32. Olimpiade

544 36 0
                                    

Kaisar mengedarkan pandangan nya, tidak ada lagi kursi yang tersedia. Bahkan di jajaran para pemilik sekolah hanya pak Hendra yang tidak duduk, namun pria paruh baya itu tetap tersenyum dan memberi semangat kepada siswa-siswi yang akan mewakili Visiona dalam olimpiade ini.

Kaisar memutar otak, dimana dia akan mendapatkan kursi untuk pak Hendra. Tiba-tiba Kaisar mengingat, di UKS ada sebuah kursi plastik. Dia segera berlari ke UKS dan datang lagi ke aula untuk memberi pak Hendra tempat duduk.

"Tidak perlu, Kaisar. Kalian semua juga berdiri. Mari kita berdiri bersama-sama, supaya semua orang melihat betapa kuat nya sekolah kita."

Kaisar tersenyum kecil mendengar perkataan pak Hendra. Dia pun lantas meninggalkan ketua yayasan itu dan bergabung bersama tim suporter, dari kejauhan Kaisar melihat pak Hendra yang benar-benar berdiri di tempat nya, padahal Kaisar sudah membawa kan kursi.

"Baik lah, kita mulai olimpiade ini dengan pertanyaan per sekolah. Setiap jawaban yang benar mendapatkan point 10 dan jawaban yang salah mendapatkan pengurangan point berjumlah lima. Dan jika tidak menjawab point akan di kurangi 1."

Para juri mulai membacakan 10 pertanyaan ke setiap sekolah, kebanyakan sekolah hanya berhasil menjawab lima, dan Airlangga berhasil menjawab 9 pertanyaan dengan benar, sampai akhirnya kini masuk giliran SMA Visiona.

Jef segera berjongkok di balik punggung Gery, dia benar-benar akan menepati janji nya pada Bella. Kalau cewek itu melihat wajah Jef, mungkin dia tidak akan semangat dan malah menjawab dengan mengabsen nama binatang. Padahal bagi Jef, Bella adalah semangat nya. Ntah kenapa perempuan itu tidak merasakan hal yang sama. Apa susah nya hanya mencintai Jefrey, karena Jefrey pun cuma meminta itu.

"Bersiap untuk SMA Visiona, kamu hanya diberikan waktu 10 detik untuk menjawab setiap pertanyaan," kata para Juri di depan Bella kini.

Bella menoleh ke arah jajaran para pemimpin sekolah. Disana pak Hendra berdiri sembari memberi semangat pada dirinya, Bella sedih sekali melihat ketua yayasan nya itu yang sudah berdiri sejak tadi. Bella kemudian menoleh ke arah kiri dimana anggota Ravens berdiri menatap nya sembari memberi semangat, Bella menunduk sedih ketika tidak melihat Jefrey berada di barisan itu. Cowok itu benar-benar menjauhi nya.

"Bella Adelia dari SMA Visiona, Mewakili olimpiade matematika. Dengarkan baik-baik pertanyaan nomor 1."

Bella dengan cepat mempersiapkan satu bolpoin dan kertas HVS untuk ia coret-coret.

"Kalau kamu berada dalam kesulitan, kamu harus ingat aku selalu berada di belakang kamu, mendukung kamu. Walaupun kehadiran ku tidak kamu lihat."

Perkataan Jef dulu, mengukir senyuman di bibir Bella. Walaupun perkataan itu dikatakan Jef dua tahun yang lalu, namun masih Bella ingat sampai sekarang dan menjadi kekuatan untuk nya.

"Jumlah tiga bilangan prima pertama yang lebih besar dari 50 adalah?"

Jef yang berada di balik punggung Gery harap-harap cemas dan berdoa agar waktu berjalan lebih lambat, belum sampai lima detik suara Bella terdengar.

"173," Jawab Bella dengan lantang.

"Iya, jawaban betul!"

Anggota OSIS dan Ravens bertepuk tangan riuh, tanpa sadar pak Hendra pun ikut melompat girang. Kaisar menoleh ke belakang dan melihat Jef seperti orang kesetanan berjongkok di belakang Gery sembari bertepuk tangan.

Kaisar menarik tubuh Jef hingga cowok itu kini berdiri paling depan dan bertatapan langsung dengan Bella. Jantung Jef ingin mencelos rasanya ketika melihat ekspresi Bella yang seolah tak senang, dia ingin berbalik namun suara berat Kaisar menahan langkah cowok itu.

Kaisar 2019 [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang