Hari Minggu kali ini lebih cerah dari hari sebelumnya, setelah membantu sang ayah di ternak, Kaisar ingin menemui anggota Ravens yang kini berada di markas. Namun, Kaisar mengurungkan niat nya, kalau Kaisar datang mereka pasti tidak akan jadi beres-beres dan malah main-main. Kaisar memilih untuk ke rumah Shena, ntah apa yang mengantarkan langkah pria itu untuk kesana.
"Kaisar," ucap Shena ketika melihat Kaisar sudah berada di depan pintu rumah nya.
"Boleh masuk?" tanya Kaisar ketika Shena tak kunjung menawarkan nya untuk masuk.
"Silahkan!"
Shena segera masuk ke dalam kamar untuk mengganti piyama nya. Dan ia kembali dan membawa laptop, sampai di ruang tamu Shena melihat Kaisar yang tersenyum menatap sebuah bingkai foto.
"Ini gue?" tanya Kaisar heran, di dalam foto itu terdapat empat anak laki-laki dan satu anak perempuan, tampak anak perempuan sedang menangis sedangkan empat lain nya tertawa.
"Emang siapa lagi yang selalu bully gue dulu," jawab Shena santai.
"Lo rindu nggak, moment ini?"
"Nggak lah," jawab Shena cepat. "Siapa juga rindu moment dimana dia sering di bully."
Kaisar mencubit kedua pipi Shena sangat gemas, hingga menimbulkan warna kemerahan disana.
"Kaisar ish." Shena memukul kedua tangan Kaisar.
"Lo mau ngapain?" tanya Kaisar ketika melihat Shena yang sudah anteng dengan laptop di pangkuan nya.
"Mau buat agenda 17 Agustus."
"Gue bantu." Kaisar menarik laptop yang berada di pangkuan Shena, dan beralih memangku nya.
"Ada 3 acara, pertama Olimpiade sains, yang kedua turnamen olahraga, dan yang terakhir pentas seni. Kira-kira kita ikut yang mana?" Shena meminta saran Kaisar yang sekarang sedang membuat tabel orang-orang yang akan mewakili SMA Visiona dalam acara kemerdekaan nanti.
"Kita ikut semua," jawab Kaisar.
"Gila Lo!"
Kaisar menoleh ke samping, melihat lebih dekat wajah terkejut Shena. "Kenapa? SMA Visiona nggak kekurangan manusia yang mau ikut acara itu."
"Kita nggak punya banyak waktu untuk latihan, Kai."
"Maka dari itu kita kirim orang yang benar-benar ahli di bidang itu. Lo tiga tahun menjabat sebagai OSIS, selama ini Lo kerja apa aja? Sampai nggak tahu bakat-bakat yang di miliki siswa Visiona."
"Is... Cerewet Lo."
Kaisar kembali fokus pada laptop di hadapannya dan mulai mengisi tabel siswa yang akan mengikuti olimpiade sains. Ada tiga yang akan di lombakan, Matematika, Kimia dan Fisika. Kaisar lebih dulu mengisi kolom matematika.
"Siapa siswa kelas 11 atau kelas 10 yang ahli dalam matematika?" Kaisar menoleh ke arah Shena yang masih bengong.
"Tahun kemarin yang menang perlombaan matematika di menangkan siswa kelas 11-1, namanya Bella Adelia, dia juga juara paralel," jawab Shena.
"Kira-kira dia bersedia buat maju untuk olimpiade ini?"
"Gue nggak tahu."
"Goblok!" Sindir Kaisar.
"Ya gue nggak tahu, gue aja nggak dekat sama dia."
"Kita buat cadangan kalau sekiranya dia nggak mau," kata Kaisar. "Siapa kira-kira?"
"Dimas Anggara, dia dari kelas 11-3 dia juga juara pararel harapan 1."
Kaisar memasukkan kedua nama itu ke dalam tabel yang ia buat di laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar 2019 [ SELESAI ]
Teen FictionIni tentang Elgafri Kaisar Hugo dan kisahnya sepanjang tahun 2019. Kaisar meninggalkan kota Surabaya, kota dimana ia tumbuh menjadi remaja sekarang ini. Kaisar pergi setelah ibu nya mengatakan akan menikah, Lagi. Catat LAGI! Kaisar pergi dari rumah...