"Selamat siang semua, hari ini seperti pengumuman saya minggu lalu. Karena kita ada hutang satu pertemuan di awal semester lalu. Jadi saya mau membayarnya hari ini, tapi kita press waktu jadi yang harusnya kelas selesai jam set 5 harus kita tambah satu jam. Kurang lebih kita selesai kelas di jam 6 karena setengah jam dari waktu normal saya ambil untuk break ishoma. Ada yang tidak bisa?" Salmara membuka kelasnya dengan kalimat super panjang.
Seisi kelas tampak setuju saja dengan kalimatnya, karena sebenarnya ia sudah mengumumkannya di grup mata kuliah sejak minggu lalu.
Kelas hari itu berjalan cukup lama, dimulai dari pemberian materi lalu sesi tanya jawab. Presentasi kelompok hingga kembali membuka forus diskusi. Salmara memijit kepalnya pelan, saat mahasiswa dikelasnya masih dengan forum diskusinya.
"Oke semua, karena semua agenda sudah selesai kelas hari ini kita akhiri. Selamat sore semua"
Salmara membereskan barang-barangnya yang ada di atas meja, sembari sesekali membalas sapaan dari beberapa mahasiswanya yang pamit lebih dulu. Ketik dirinya baru saja akan beranjak dari duduknya saat satu orang mahasiswi menyapanya.
"Permisi bu, saya nadyffa maaf menganggu waktunya bu"
"Oh ya, kenapa Nadyffa?"
"Nad saja bu."
"Oke, noted. Nad ya panggilannya. Kenapa?"
"Kebetulan minggu lalu saya ada izin di kelas ibu. Infonya ada tugas paper yang Topicnya ibu berikan. Apa saya bisa menyusul tugas itu bu?"
"Bisa kok Nad, tapi kayanya saya gak bisa kasih judul Topicnya sekarang. Kamu nanti hubungi saya lagi ya? Saya sempat kasih nomor kontak saya di awal semester. Huhungi lewat sana ya"
"Baik bu. Terima kasih untuk waktunya bu"
"Sama-sama. Oh ya kamu pulang naik apa?"
"Saya dijemput supir bu"
"Oke kalau gitu, saya duluan ya nad. Kamu pulangnya hati-hati."
Salmara meninggalkan kelasnya dengan langkah cepat. Entah apa yang sedang di kejarnya yang pasti ia harus sampai di rumahnya sebelum jam makan malam nanti. Tapi apa yang di harapkan dari traffic di jam saat ini. Entah pukul berapa ia akan sampai di rumahnya nanti.
Ketika mobilnya berhenti dengan rapih di dalam garasi rumahnya, Salmara kini sudah berada di dalam lift dan menekan angka ketiga untuk bisa sampai langsung di lantai kamarnya. Tangannya baru saja akan membuka pintu didepannya saat ia tak sengaja mendengar derap langkah kaki di belakangnya.
"Januuuuuuu!!!"
Salmara kini sudah berlalu masuk ke dalam pelukan kakak sepupunya itu. "Ngapain lo disini? Di usir om Arooo ya. Pasti ngelapin dana perusahaan di bali kan."
"Mulut lo lun, bau banget" ucap Fal atau Jalu itu kesal, bahkan tangannya sudah bergerak menjitak kepala salmara.
"Sakit januuuu, lo jahat banget sih sama gw"
"Ya lagi mulut lo"
"Ya lagi , abis ditelpon lo papah langsung flight ke bali gitu" cercahnya.
"Om aro juga langsung flight ke bali dari australia"
"Udahlah mending lo mandi. Bau kampus tau gak"
"Idih kaya tau aja bau kampus indonesia kaya apa"
"Bawel, masuk sana mandi Sebelum tante tata teriakin lo dari intercom" baru saja Fal menyelesaikan ucapannya saat telepon rumah yang berada di sebuah meja tepat di ruang tengah lantai 3 itu berbunyi.
Mata salmara dan fal tampak berpandangan sebentar sebelum akhirnya salmara kabur dari sana. "januuuu sayang, angkatin ya. Gw mau mandi bubayy"
"LUNAAAA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...