16.

17.4K 745 9
                                    




Bukankah Salma sendiri yang memutuskan bahwa ia ingin menggunakan bunga-bunga berwarna putih sebagai hiasan di pernikahannya. Lantas kenapa perempuan itu kini tampak begitu bahagia dengan satu tangkai bunga berwarna merah ditangannya.

"Jadi ini aja ya pilihannya?" Tanya mba Rena memastikan, sekaligus melihat semua bunga yang ada di keranjang pilihan Salma. Salma mengangguk sebelum berakhir menaruh kembali bunga mawar merah yang sedari tadi ada ditangannya.

"Oke deh, jadi besok kita janjian disini aja kali ya jam 7 atau 8 biar sampai bandung gak terlalu siang banget"

"Jam 7 boleh mba" Salma menimpali setelah mendapati Rony mengangguk ke arahnya. "Oke besok jam 7 ya. Nanti konsep hari ini aku forward drive nya by email ya ke kalian ya. Kali aja kalian mau tambah-tambah atau saran lainnya"

Setelah semuanya rampung, Salma dan Rony sudah berjalan beranjak. "Sal kamu ke mobil duluan ya, kayanya ada yang ketinggalan" Rony menyerahkan kunci mobilnya ke arah Salma. "Gapapa aku ke mobil duluan?"

"Iya, gak lama kok"

Salma melanjutkan langkahnya menuju dimana mobil milik Rony terparkir. Salma masih terfokus dengan tas nya ketika Rony bergabung didalam mobil. Pandangannya sedikit tertutup dengan satu tangkai bunga dihadapannya.

Kepalanya refleks terangkat, mendapati satu tangkai mawar merah dihadapannya. "Kalo mau tuh bilang aja Sal, kata mba Rena gratis kok"

Tangannya bergerak mengambil bunga mawar tersebut dari tangan Rony. Salma menghirupnya pelan, tersenyum "makasih Ron"

Rony balas mengangguk, "Mau pergi makan dulu?" Tawar Rony mulai menjalankan mobilnya meninggalkan halaman parkir kantor WO.

"Ke Lunar PI aja boleh gak Ron? Aku ada urusan bentar disana"

Tanpa menjawab apapun, Rony membawa mobilnya menuju ke salah satu mall dipusat jakarta itu. Salma masih fokus dengan bunga yang ada ditangannya, bahkan sesekali menfotonya. "Kamu suka bunga mawar?"

Salma mengalihkan pandangannya ke arah Rony, lalu menggeleng "suka karena warnanya aja. Bunga warna merah tuh soalnya kaya keren gitu"

"Terus kenapa gak pilih bunga warna merah ?"

Salma menggeleng "nanti merah semua, gak ah."

"Kenapa?"

"Gapapa, aku suka konsep yang putih gitu. Kayanya kesannya tenang damai gitu."

Perjalanan menuju lunar  terasa hening dan Salma yang tidak suka dengan hal itu kini mengedarkan pandagannya ke seisi mobil Rony lalu kembali menatap pada layar dashboard mobil Rony. "Aku boleh nyalain Musik gak?"

"Sambungin aja, bisa kan?" Tanya Rony dengan Matanya yang masih terfokus pada jalanan didepannya, Salma mengangguk dan kini sibuk menyambungkan handphonenya dengan Audio Mobil Rony.

"eh tapi gak jadi deh." Salma menutup kembali handphonennya dan kembali menempelkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Kenapa?"

Salma mengedikkan dagunya "Udah mau nyampe, Tinggal belok didepan kan" kata Salma melihat Mobil mereka sudah memasuki kawasan Plaza Indonesia. Rony memakirkan mobilnya satu lantai dengan keberadaan Lunar.

Rony membalas beberapa Anggukan karyawan Salma yang terlewati olehnya. Suasana Restoran cukup Ramai, beberapa orang juga terlihat sedang mendaftarkan namanya untuk ikut mengantre dalam Waiting List. Salma membawa Rony kedalam Kantor miliknya disana, Ruangan itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan kantor Salma di Lunar  Sudirman. Mungkin karena kali ini berada di Mall, sedangkan yang satunya memiliki gedung sendiri.

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang