Extra Part 5

11.6K 525 56
                                    




Salma melihat sekilas jam dinding yang kini sudah menunjukkan pukul 8 kurang 10 menit, suasana rumahnya masih sepi belum ada yang mengisi keramaian selain kegiatannya pagi ini yang sudah menguasai dapur.

Arsel sudah pasti belum bangun, karena semalam putranya itu sempat terbangun mungkin karena mimpi buruk karena setelahnya Salma cukup sulit untuk kembali membuat putranya itu untuk tertidur jadi Salma tidak heran kalau putranya masih nyenyak dalam tidurnya, tapi kemana suaminya? seingat Salma pagi ini suaminya itu mempunyai jadwal meeting.

Baru saja Salma akan naik ke kamarnya, menyusul suaminya di sana yang mungkin saja membutuhkan bantuannya untuk bersiap walaupun semua kebutuhan untuk suaminya itu sudah ia siapkan , saat Rony muncul dari lift yang berdentang dengan Arsel yang berada di gendongannya. Melingkarkan tangannya pada Rony dan menyampirkan kepalanya pada potongan bahu suaminya, tampak masih mengantuk.

"Pagi Sayang" sapa Rony ketika mendapati Salma di depannya.

"Pagi Mas, aku baru mau nyusul kamu ke atas kirain belum selesai udah mepet soalnya"

"Tadi pas Mas mau turun, Mas denger suaranya Kai terus mas samperin dulu. Nih liat hasil usaha Mas, walaupun masih jadi koala begini" ucap Rony menggoyangkan sedikit tubuh Arsel yang berada di gendongannya itu.

"Karena semalem kayanya Mas" kata Salma sembari mengusap kepala Arsel lembut, anaknya itu terlihat masih terdiam, benar-benar masih belum terlihat semangatnya sama sekali. Padahal hari-hari lain, saat moodnya sedang baik. Sepagi ini Arsel sedang berlari mengelili rumah, dengan Rony yang mengikutinya, bahkan terkadang suaminya itu akan berangkat ke kantor dengan kemeja yang sudah memiliki keringat menempel karena harus mengikuti putranya berlari kesana-kemari. Untung saja tidak mencari alamat.

"Sini biar sama aku Kai nya, Mas sarapan dulu aja. Kai sama mamih yuk?"

Arsel menggeleng pelan, kembali menyamankan posisinya disana.

"Gapapa sayang biar sama Mas aja, lagipula kalau kamu gendong Kai juga kasihan perut kamu sayang." ucap Rony yang sudah mengusap perut buncit Salma lembut.

Ya, kandungannya memang sudah cukup besar. Perutnya sudah terlihat, hari ini tepat berusia 16 minggu.

"Mas mau minum apa? Kopi atau teh?" tanya Salma ketika ketiganya, dengan Arsel yang masih berada di pangkuan Rony kini sudah berada di meja makan. Piring yang berada di depan Rony juga sudah berisi Nasi goreng Seafood yang memang sudah menjadi permintaan suaminya itu tadi malam.

"Teh boleh"

"Kai minum susu ya sayang?" tanya Salma sembari menyesuaikan tinggi tubuhnya dengan posisi Arsel.

"Mau coklat Amihhh" cicit Arsel kecil, mengungkapkan keinginannya.

Salma mengecup pipi putranya itu gemas, walau Arsel kini malah menyembunyikan wajahnya dengan mengusak tubuh Rony yang menjadi sandarannya. "Amihhhh" Rengek Arsel, rasa kantuknya masih menempel ternyata.

"Hahaha, masih ngantuk ya? hm. Maafin mamih ya"

"Daripada cium Arsel yang gak mau, mending cium Mas aja, Mas ikhlas kok" ucap Rony ketika Salma sudah berdiri dari posisi menunduknya tadi, tapi bukannya mendapatkan apa yang di ucapkannya tadi Rony malah mendapatkan pukulan pelan pada pipinya.

"itu sih maunya kamu" protes Salma.

"itu sih maunya kamu" protes Salma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang