Malam kini kembali datang, masih di tempat yang sama dan ya suasananya masih sama.
Rumah sakit.
Salma baru diperbolehkan pulang Lusa walau kondisinya kini sudah cukup membaik, Tapi Rony ingin memastikan segalanya, jadi diputuskan akan ada pemeriksaan terakhir pada hari senin nanti sebelum Salma benar-benar pulang ke rumah.
Tok...Tok...Tok
"Kak Zar, ada temen-temen kak Salma sama Kak Daniel sama Kak Dimas dateng." ucap Nadyffa memasuki kamar Salma yang terdapat dua insan suami istri itu sedang asik dengan tampilan ipad yang berada di tangan Rony, main Games bareng ternyata seru juga.
Rony bangkit dari duduknya, setelah tubuh Salma yang awalnya bersandar dengannya sudah terduduk di ranjangnya. "Yaudah nanti kakak keluar."
"Kamu pakai hijab dulu aja" kini ucapannya beralih pada Salma.
"Makasih mas, yang cewe-cewe suruh langsung masuk aja gapapa mas" Salma menerima uluran hijab bergo dari tangan Rony kemudian memakainya. "Rambutnya gak mau di iket dulu? belakangnya keliatan loh sayang ini juga banyak yang keluar" Tanya Rony mengalihkan begitu saja pernyataan yang diucapakan oleh Salma barusan saat melihat rambut hitam Salma yang terurai keluar begitu saja karena tak cukup tertutup oleh hijab yang dipakainya.
Salma hanya diam saja saat Rony malah membantunya kembali membuka hijabnya perlahan, lalu tangan suaminya itu kini juga sudah membuka laci di sampingnya, mengikat rambut Salma dengan hati-hati "Gak ketarik kan?"
"Enggak mas"
"Nah udah, eh bentar" Salma kembali hanya diam saja menerima semua yang dilakukan Rony padanya, kali ini jari-jari Rony yang bergerak pelan membelai anak-anak rambut yang belum sepenuhnya tertutup didalam hijabnya.
"Makasih banyak mas"
"Sama-sama sayang, mas keluar dulu ya"
Hembusan nafas cukup keras terdengar dari arah Nadyffa saat tangan Rony mengusak rambutnya pelan. "Aku gak suka sih kakak berantem, tapi liat adegan kaya tadi didepan mata langsung agak gimana gitu ya ternyata" ucap Nadyffa kini berjalan mendekati ranjang Salma.
sementara Salma hanya tertawa pelan dan mengusap pipi adiknya itu.
"Kak Sal"
"ya Nad?"
"Makasih ya udah mau maafin Kak Zar, maaf kalau ternyata Kak Zar masih suka buat kakak sedih."
"Loh kok ngomongnya gitu?"
Salma membuka tangannya pelan, mengkode agar adik iparnya itu masuk ke dalam rengkuhannya saat melihat mata milik Nadyffa yang sudah tampak berkaca-kaca. Lalu suara isakan kecil itu kini terdengar.
Tangannya memberikan usapan lembut pada punggung kecil Nadyffa, membiarkan Nadyffa menumpahkan emosi yang sedang dirasanya.
"Aku tau kakak pasti kecewa sama Kak Zar kemarin, kakak pasti marah karena Kak Zar yang lebih milih buat nyelesain pekerjaannya di bandingkan denger soal kabar dari kita. Tapi kakak memaafkan Kak Zar dengan semua keluasan hati yang kakak punya, bahkan seperti menganggap gak ada hal besar yang terjadi kemarin padahal kita tau gimana berjuangnya Kak Salma hari itu. Makasih banyak ya Kak Sal" tutur Nadyffa yang kini sudah lebih tenang walau masih bertahan didalam rengkuhan yang ada.
"Nad, Gak ada pasangan yang sempurna karena dasarnya pasangan itu tercipta atas dua insan manusia yang sama-sama ingin bersama dengan segala kekurangan yang ada. Hal itu juga terjadi sama Kak Salma dan Kak Zar, kamu jelas tau gimana Kakak sama Kak Zar bisa bersama kaya sekarang, bahkan untuk bisa ada dititik kita berdua saling menerima saja sudah menjadi suatu proses yang luar biasa dan gak mudah. Mengikhlaskan semua rencana yang sudah ada juga bukan hal yang terjadi begitu aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...