39.

33.5K 2.2K 120
                                    

Rony masih memandangi wajah wanita yang kini ada di dalam rengkuhannya. Wajah Wanitanya yang kini berada tepat di hadapannya.

Ya, Wajah Salma, istrinya yang kini masih terlelap setelah sepenggal kisah yang cukup membuat Rony sedikit terhenyak.

Mengetahui fakta bahwa Salma memiliki saudara kembar, bernama siapa? Luka? Kaluka?

Pendengarannya tak cukup jelas tadi, karena nafas Salma yang tiba-tiba saja memburu, wanitanya panik seketika. Sepertinya masih terdapat banyak rasa trauma yang coba Salma pendam. Terlihat dari bagaimana perempuan itu menyembunyikannya dan memilih tak kembali membuka luka lama dari kisahnya.

Wanita itu trauma, benar-benar trauma.

Dan Rony memilih untuk tak kembali bertanya, kecuali jika memang perempuannya yang bersedia cerita.

"Hai? Udah bangun?"

Rony tersenyum gemas ketika wanitanya itu hanya membalasnya dengan anggukan kecil dan kembali merangsek dalam rengkuhannya. Masih tak ingin bangun dari sana.

"Hei, bangun dulu yuk. Udah jam 5 sore, kita udah mepet banget sama maghrib dan belum shalat ashar. Bangun yuk" Jari tangan Rony bergerak lembut mengusap pipi milik Salma, mencoba membangunkannya dengan senyaman mungkin.

"Ehmmm, aku masih ngantukkk" rengek Salma bak anak kelas 1 SD.

"Ya nanti lanjut lagi malem, bangun dulu yuk"

Rony kini sudah mendudukan dirinya di atas ranjang, sedangkan Salma malah menyembunyikan wajahnya pada bantal. Badannya kini tengkurap karena tak mau bangun.

"Sayang , Ayo bangun"

"Sayang?"

"Salma"

"Masss Aku ngantukk"



















"Heh, bilang apa tadi?" Tanya Rony terkejut, bukan, ini memang bukan pertama kalinya Salma memanggilnya dengan embel-embel 'Mas' didepannya. Tapi kali ini tidak ada yang menyuruh perempuan itu sama sekali. Jadi, ya Rony cukup kaget.

"Aku ngantuk" jawab Salma itu asal.

"Sebelumnya Sayang"

"Mas"

"Aduh gak kuat"

"Lebay"

Oh tampaknya istrinya itu kini mulai berani, okey kita lihat saja.

"Masss gelii, aduhh, hahahhaa, massss ihh udah . Mass , ahh gak suka, hahahaha, ih Mass Kai!"

Salma berhasil, lagi-lagi. Ucapannya barusan cukup membuat Rony kini menghentikan kegiatan menggelitik tubuhnya. Kini pandangan Rony sepenuhnya menatap ke arahnya "Kai?"

"Nama kamu ada Kai nya kan, Kaizar"

"Ya, iya. Tapi gak ada yang manggil aku gitu" ucap Rony. Pasalnya teman-temannya dan para kolega-koleganya lebih mengenalnya dengan nama Rony dari Arrony. Sedangkan keluarganya lebih banyak mengambil panggilan Zar dari nama Kaizar. Kenapa Salma dengan tiba-tiba mengambil nama lain yang tak biasa digunakan.

"Jadi gak boleh?" Tanya Salma.

"Boleh Sayang, udah ayo bangun sholat dulu ayo"

Rony kini sudah berdiri di tepi ranjang, mengulurkan tangannya ke arah Salma agar wanita itu cepat bangkit dari posisinya.

Tapi Salma sepertinya salah perhitungan, karena ketika ia menggunakan tangan Rony sebagai bantuan. Rony malah berdiri dengan tak seimbang, dan ya jatuh—di atas Salma.

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang