4.

20.5K 744 14
                                    

*** tambah-tambahan Tweet bisa dilihat di akun X (@/mommypiyyak)

Time Skip 1 week...

Salma memandang pasrah penampilannya malam ini, balutan tunik berwarna hitam yang ia padukan dengan hijab berwarna putih yang senada dengan celana yang digunakannya malam ini itu kini sudah membalut tubuhnya.

Sudah tidak ada waktu lagi untuk mundur. Pertemuan ini sudah pasti bukan hanya sebuah perkenalan. Salma bisa memastikannya. Sampai rasanya yang bisa ia lakukan sekarang hanya menarik nafasnya dalam dan mencoba untuk tetap tenang.

Pada akhirnya salma hanya bisa menyetujui permintaan papahnya kemarin. Ia jelas mengingat ketika Ayahnya meminta jawabannya malam itu. Anggukan kepalanya menerbitkan senyum merekah di kedua wajah orang tuanya serta tambahan pelukan hangat sebagai pelengkap.

"Sayang, mamah tunggu di bawah ya. Kita harus jalan dulu ke Tempat kamu."

Berakhirlah Salma disini. Ruang privat restoran miliknya sendiri. Ya, Lunar Cafe & Resto yang berada di pusat jantung ibukota serta merupakan restoran pertama yang berhasil didirikannya.

Papah dan mamahnya sibuk dengan pilihan menu yang sebenarnya sudah ia pilih, mungkin memastikannya lagi. Sedangkan dirinya memilih keluar sebentar, beralasan mengecek kesiapan padahal ia hanya tidak tenang berada disana.

Tapi baru saja langkah kakinya akan bergerak ketika pintu ruangan terbuka dari luar dan menampilkan 2 sosok perempuan dan 1 sosok laki-laki disana. Sepasang suami istri yang ia tebak merupakan sahabat orang tuanya dan

"Nadyffa?"

"Bu Salmara?"

Keterkejutan di wajah Salmara dan Nadyffa terlihat ketika keduanya menyadari kehadiran satu sama lain, mata mereka saling menangkap satu sama lain.

Baru kemarin salmara dan Nadyffa kembali bertemu di dalam kelasnya. Ketika Salmara memberikan pujian atas tugas susulan yang dikerjakan oleh Nadyffa. Bahkan Salmara menyarankan Nadyffa untuk mengembangkannya sebagai karya ilmiah dan di upload pada bagian karya fakultas.

Kini mereka kembali bertemu dengan keadaan yang? Apa maksudnya?

"Loh kalian saling kenal?"

"Mah, ini mahasiswi yang aku ceritain ke mamah soal tugas papernya."

"Bun, ini Dosen yang aku ceritain soal pujian tugas aku"

Lihat saja, kedua perempuan itu malah menjelaskan bahwa mereka saling memuji untuk hal yang sama.

Kedua orang tua itu tentu tambah sumringah. Mendapat angin segar bahwa dua anak perempuan yang diniatkan akan menjadi ipar itu saling mengenal dan terlihat berhubungan baik satu sama lain.

"Nah emang bener Dem rencana kita. Ini aja udah jalan takdir kan" ucap Pak Aron yang kini menepuk pundak Demis akrab.

"Gak nyangka aku Ron, kok jalannya mulus ya ini" imbuh Demis menambah kebahagiaan ditengah mereka.

"Oh ya sampe lupa aku, Ron, Riyati. Ini Salmara , Salmara Laluna. Anakku" Demis kini merangkul Salmara membanggakan.

"Cantik banget ya, terakhir liat tuh kayanya pas masih SMP ya? Masih dikuncir dua dulu Eh sekarang udah jadi Dosen dan ternyata Dosen Nadyffa juga. Udah cantik , Pinter, katanya ini juga Restoran kamu sayang?" Tanya Riyati menyambut baik Salmara yang baru saja menyalimi tangannya kini tangannya bergerak menyentuh pipi salmara lembut..

"Makasih banyak tante. Ini juga masih belajar merintis"

"Merintis apa? Bukannya udah soft openning bulan lalu di Malaysia? Papahmu ini juga cerita , lagi rencana masuk Singapura juga kan?" Kini Aron tampak menyanggah kerendahan hati Salmara.

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang