38.

26K 1K 49
                                    




Mereka kembali ke hotel saat hari mulai gelap, setelah menghabiskan waktu berkeliling di kawasan candi Borobudur dan berakhir menikmati sunset di puncak candi borobudur. Untungnya jarak antara candi borobudur dengan hotel mereka tidak jauh, membuat mereka bisa cepat sampai kembali.

"Ronnn, jangan langsung nempel kasur dong. Kamu kan keringetan" Protes Salma saat melihat suaminya itu langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang mereka.

"Cape aku."

"Ya tau, tapi kan ada sofa atau di kursi lain. Jangan dikasur dong Ron"

Rony membangkitkan tubuhnya, mencubit pelan pipi Salma di depannya. "Iya sayang iya, gih sana katanya mau mandi duluan . Biar gantian aku nanti, terus shalat maghrib. Aku juga mau ngajak kamu keluar lagi."

Salma menghentikan pergerakannya yang sedang menyiapkan pakaian ganti untuk mereka "Loh mau keluar lagi? kok gak bilang?"

"Barusan aku bilang sayang"

"Rooonn" rengek Salma.

Hijab Salma sudah diusak pelan, "Pokoknya kamu sekarang bersih-bersih, terus kita makan malam di luar. Oke? Apa mau bersih-bersih bareng biar cepet?"

Kali ini Salma mendorong Rony pelan, melemparkan tatapan tajam. "Gak mau, Wleee"

Salma kini sudah selesai bersiap dengan mengoleskan lipstik tipis di bibirnya, bersamaan denga Rony yang juga telah selesai dengan persiapannya.

"Kita sebenernya mau kemana sih?" Tanya Salma heran, Ya bagaimana tidak. Rony seperti sudah menyiapkan sesuatu hal untuk mereka malam ini. Laki-laki itu bahkan juga menyiapkan pakaian untuknya, sebuah dress putih dengan heels 3 cm dan phasmina berwarna cokelat susu. Rony juga memakai pakaian senada, tapi laki-laki itu terlihat lebih formal. Bagaimana tidak, Jas berwarna cokelat itu sudah terpasang rapih di tubuhnya.

"Kamu ikut aja ya, Tapi agak jauh, gapapa?"

"Emang kalo aku gak mau , gapapa"

"Ya gapapa, kita jadi punya waktu malam yang lebih panjang"














"Oke, ayo berangkat"

Disinilah mereka sekarang, di dalam mobil  yang dikendarai sendiri oleh Rony. Kata Rony perjalan mereka cukup jauh, dan tidak memungkinkan jika harus pulang ke hotel yang sama malam ini.

"Berarti kita pulang besok dari Yogya? barang-barang yang di amanjiwo?" tanya Salma.

"Nanti ada yang urus. Besok kita pulang langsung ke apartemen aku mau?"

"Boleh."

Perjalanan yang hampir memakan waktu 2 jam itu diisi dengan obrolan ringan dari keduanya, kadang menyanyi bersama saat Radio yang didengarkan memutarkan musik yang mereka kenal.

Salma memandang heran saat Rony memarkirkan mobilnya disebuah resort mewah di kawasan pantai parangtrtis. Tunggu pantai parangtritis?

"Roon, ini parangtritis?" tanya Salma meragu.

"Iya, Yuk turun. Aku udah reservasi kamar disini, sekalian aku mau tunjukin sesuatu buat kamu." ucap Rony sembari membuka seatbelt miliknya dan juga milik Salma.

"Ron, kita bisa pulang aja gak? atau jangan kesini." Pergerakan Rony membantu Salma membuka sabuk pengamannya terhenti, menatap wajah Salma yang ada disampingnya. "Kenapa? kamu gak suka?" tanya Rony lembut.

"Emmm- Bu-bukan gak suka, cuman. Bisa gak kita gak usah kesini."

Air wajah Salma berubah, ia sedikit gelisah dalam duduknya  dan Rony menyadari itu. Rony mengambil tangan Salma, yang anehnya kini terasa dingin.

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang