ISLA [Salma X Rony]

45.

"Mas ada barang kamu yang belum masuk koper gak?"

Salma melangkah ke arah Rony yang sedang duduk di sofa didalam kamar mereka di apartemen. Suaminya itu terlihat sedang fokus dengan laptop didepannya.

"Eh kamu lagi meeting ya?" Tanya Salma, ketika menyadari apa yang sedang suaminya lakukan itu. Salma memundurkan tubuhnya, takut-takut ia masuk kedalam kamera karena saat ini ia tidak sedang menggunakan hijabnya.

Rony mengalihkan pandangannya pada Salma, melepas sebelah earphonennya. "Ya sayang?"

"Gak jadi, kamu lanjut meeting dulu deh. Aku mau buat makan siang"

Setelah mendapat anggukan dari Rony, Salma kini beranjak ke arah dapur untuk membuat makan siang hari ini. Mereka akan pergi ke Singapura selama tiga hari. Sabtu, minggu dan senin. Jadi ya mereka akan merayakan malam pergantian tahun baru itu di negeri orang.

Menu masakan hari ini ia pilih masakan indonesia. Ayam goreng serundeng dengan sambal dan sayur asem hangat.

Sebenarnya sayur asem itu Request suaminya pagi tadi, katanya sudah lama tak memakannya. Jadi, sebagai istri yang baik, Salma akan mewujudkannya.

"Wahhh beneran dimasakin sayur asem"

Salma baru saja akan memanggil suaminya itu untuk segera makan siang saat Rony sudah melangkah ke arah meja makan dan menatap penuh antusias makanan yang ada di meja makan. Tangannya terangkat mengusap pucuk kepala Salma dan mengusapnya pelan "Makasih ya sayang"

Salma mengangguk "Mas mau makan sekarang?"

"Boleh, Mas udah laper banget"

Salma mengisi piring itu dengan nasi yang cukup banyak, menaruh sambal di pinggiran piring dan mengambil beberapa potong ayam goreng yang ada.

"Kuahnya mau dicampur atau dipisah aja?"

" dipisah kayanya enak"

Salma menyendokkan sayur  asem itu ke dalam mangkuk dan meletakkannya di depan Rony.

"Ayo, bismillah dulu"

Ya, benar, Kejadiannya persis seperti di kantor Rony beberapa waktu lalu. Setelah makan siang itu, Rony tak pernah melewatkan makan tanpa disuapi oleh Salma kecuali jika memang Rony tidak makan bersama istrinya.

Jadi sekarang, menyuapi Rony makan sudah menjadi rutinitas yang Salma lakukan.

"Buka mulutnya"

"Sayurnya dimakan sayang, itu pegang sendoknya sendiri"

"Astaga, masa sayurnya harus aku suapin juga mas?" Tanya Salma tidak percaya melihat Rony yang tak kunjung menyuapkan sayur dimangkuk itu ke arah mulutnya. Membuat Salma mau tak mau menggerakkan tangannya mengambil alih mangkuk berisi sayur itu. "Pelan-pelan takut masih panas" ujar Salma.