Rony mengetukkan jari-jarinya secara acak pada meja kerja dihadapannya. Pekerjaannya sudah usai, tapi jam di pergelangan tangannya belum menunjukkan bahwa ia harus meneruskan pekerjaannya yang lain. Jadwal meeting selanjutnya masih 30 menit lagi, Daniel juga belum memberitahunya untuk segera pergi ke ruang pertemuan di lantai bawah.Ketukan pelan di pintu mengalihkan perhatiannya, Rony cukup terkejut ketika melihat bahwa yang datang adalah adiknya. Kini tangannya mengambil handphonenya yang tersimpan diujung meja, memeriksa dengan teliti apakah ada nontifikasi dari adiknya yang ia lewatkan tapi matanya tak menemukan apapun.
"Kok kamu tiba-tiba disini? gak ngasih kabar dulu?" tanya Rony heran ketika tangannya terulur untuk menyambut tangan Nadyffa yang akan menyaliminya. "Diajak Ayah, tapi aku bosen di ruangannya jadinya kesini aja, kata kak Daniel kak Zar lagi gak sibuk" ucap Nadyffa kini sudah mendudukkan dirinya di sofa yang ada di tengah ruangan.
"Bentar lagi kakak juga mau ke ruang meeting Nad, orang meeting nya juga sama ayah"
"Lohh oh ya? yahh tau gitu aku gak usah ikut ayah dong tadi. Mending aku ke tempat kak Salma"
"Jangan sering ganggu Kak Salma Nad"
"Orang kak Salma juga gapapa kok"
"Nad"
"Ih Kak Zar tuh kenapa sih, aku kan seneng akhirnya punya Kakak sekaligus temen baru yang bisa aku ajak ngobrol banyak. Kak Zar selama ini kan sibuk kaya bunda sama ayah."
Rony menarik nafas panjang sebelum bangkit dari duduknya, berlalu mendekati adiknya yang kini tampak memasang wajah marahnya setelah perkataan penuh kesal yang di lemparkan padanya. Nadyffa bahkan kini sudah melipat kedua tangannya didepan dada yang menunjukkan bahwa adiknya itu tidak sedang dalam ketenangan.
"Nad, Kakak tau kamu seneng sama kehadiran Kak Salma tapi kamu juga harus paham bahwa kak Salma juga punya kesibukan lain. Akhir-akhir ini kak Salma sering bawa kerjaannya ke rumah, waktu istirahatnya juga jadi berkurang. Kamu tau kan Kak Salma lagi fokus buat pembukaan Lunar Singapore sebentar lagi?"
"Kakak gak larang kamu buat ketemu kak Salma, tapi kamu harus tau waktu juga. Oke?" tambah Rony pada Adiknya yang masih belum memberikan respon apapun itu padanya.
Ia mendapat laporan tentang adiknya itu dari pak Jaka, supir pribadi keluarganya yang selama ini selalu menemani Nadyffa kemanapun. Akhir-akhir ini adiknya itu sering berkunjung ke kantor Salma, entah untuk meminta bantuan soal tugasnya, atau hanya sekedar 'main' disana. Salma juga sesekali bercerita soal kedatangan Nadyffa, setidaknya informasi yang Rony dapatkan Valid.
"Nad" panggil Rony lagi. Nadyffa masih merengut, masih tidak menerima larangan yang baru saja dikatakan oleh Rony tadi yaitu melarangnya untuk sering-sering datang pada Salma.
"Iyaaaa"
"Yang bener jawabnya Nad"
"Udah bener kak"
"Nadyffa Taqiyyah Samudera"
"Ah Kak Zar gak asik ah"
Rony menggeleng pelan ke arah adiknya yang sekarang malah menenggelamkan diri pada bantal-bantal yang terdapat pada sofa dengan menjatuhkan tubuhnya disana. Bantal Sofa yang awalnya tersusun rapih itu kini sudah tidak tertata lagi.
"Kak Zar"
"Hm?"
"Kak Zar udah siapin kado belum buat ulang tahun kak Salma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...