"Huaaaa, Mihhh, Cai mu ndi njannn mihh... Huaaa......mu ndi njannn "
Rony baru saja melangkahkan kaki memasuki rumahnya saat suara tangis putranya terdengar.
"Makasih ya pak" Ucap Rony pada Pak Oja yang tadi memayunginya dari mobil menuju rumah, ya Sore ini jakarta diguyur hujan yang cukup deras.
Langkah kaki Rony kini membawanya semakin dalam, menuju ke arah sumber suara dimana Arsel menangis.
"Kenapa sayang?" Tanya Rony ketika menemukan Salma yang sedang mencoba menenangkan Arsel yang masih meraung tak karuan di lantai rumah. Salma berlalu mengulurkan tangannya lebih dulu mengecup punggung tangan suaminya kilat.
"Kai mau mandi hujan Mas, Aku udah bilang buat tunggu hujannya sedikit reda tapi tetap gak mau. Aku gak mungkin biarin mandi hujan sekarang, masih deras banget soalnya" Ucap Salma menjelaskan.
Salma dan Rony memang tak pernah melarang Arsel dalam mengeksplore dunianya, salah satunya adalah pergi bermain hujan-hujanan. Bahkan terkadang Rony akan menemani putranya itu bermain di bawah hujan tapi hujan hari ini terlampau deras, sudah pasti Salma tidak akan mengizinkannya untuk kali ini.
Arsel masih menangis disana, belum berhasil dibawa Salma ke dalam rengkuhannya. Rony memutuskan untuk melepas Jas yang masih melekat di tubuhnya dan mengulurkannya ke arah Salma.
"Biar Kai sama Mas" ucap Rony.
Posisi Rony kini sudah menunduk setelah jas di tangannya berpindah. Menyamakan tingginya dengan Arsel.
"Caii mu ndi njannn, muu ndiii huuuuuuu"
Rony menarik nafasnya pelan, sebelum mencoba menenangkan putranya. "Kai kenapa nangis hm? mau apa sayang, ngomong sama papih coba" ucap Rony selembut mungkin, tangannya sudah bergerak menghentikan pergerakan tak beraturan dari Arsel. Tangisan Arsel masih memenuhi seisi rumah, walau pergerakannya kini sudah berhasil di tenangkan.
"Hhh.... Muu ndi njannn pihhh" ucap Arsel Masih dengan sesenggukan akibat dari tangisnya yang belum juga mereda.
Tangan Rony kini bergerak menghapus jejak air mata yang memenuhi wajah putranya itu, kemudian membawa Arsel ke pangkuannya. "coba ngomong sama papihnya pelan-pelan, Kai mau apa? Papih bingung Kai mau apa kalau mintanya sambil nangis gini sayang kasihan juga tenggorokkan Kai nanti pasti sakit kalau mintanya sambil nangis gini hm, Boleh papih minta Kai tenang dulu, supaya papih bisa tau Kai maunya apa?"
Arsel mengangguk kecil, kini putra kecilnya itu berusaha menghentikan tangisnya bersamaan tangan Rony yang masih bergantian mengusap lembut dada sang anak dan membersihkan sisa air mata yang ada.
Rony dengan sabar menunggu tangis putranya itu mereda, hingga hanya tersisa suara sesenggukkan pelan yang keluar dari mulut Arsel. "Mau apa jagoan papih , hm?"
"Cai mu ndii njaan pihh"
"Boleh, tapi tunggu hujannya sedikit reda boleh?"
"Cekalaang mpihhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...