19.

17K 685 11
                                    




Rony masih mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja kerja, Penjelasan Salma semalam masih berputar didalam kepalanya. Apakah Salma sepeka itu atau memang sikapnya yang terlalu kentara?

Tokk...tok...tok...

"Masuk"

"Permisi pak, ruangan meeting pagi ini sudah siap. beberapa perwakilan dari pihak Airlangga juga sudah ada di ruang meeting"

"Sebentar lagi saya kesana, filenya sudah di cross check semua?"

"Sudah pak. Apa ada lagi pak yang perlu disiapkan?"

Rony menggeleng "Nanti notulennya kamu terusin ke Daniel ya , dia datang siang"

Setelah keluarnya sekertaris kantor dari ruangannya, dirinya beranjak menuju ke ruang meeting yang ada di lantai 7. Langkahnya berhenti sebentar ketika melihat Fal yang sepertinya juga baru sampai dari Lift sebelahnya seorang diri. "Baru nyampe Fal?"

"Iya nih, baru landing gw tadi. Gak telat kan ya?"

"Enggak lah, gw juga baru turun nih."

"Eh gw ke toilet dulu ya Ron. Mau cuci muka dulu nih biar segeran" ucap Fal yang sedetik kemudian sudah berlalu lebih cepat ke arah Toilet di ujung lorong.

Meeting itu berlangsung cukup lama, mereka baru benar-benar selesai saat jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Bahkan beberapa staff kantor sudah hilang dari tempatnya dan pergi berkelana mengisi perutnya masing-masing.

"Mau makan siang dulu Fal?" tanya Rony saat mereka berdua sudah melangkah meninggalkan ruang meeting dibelakangnya. "Kebetulan gw mau keluar sama Salma, biar sekalian gabung"

"Yahh Ron, sorry banget gw kudu flight lagi ke bali. Disuruh nyusul Bokap disana. kejar hari nih biar pas nikahan lo sama Salma nanti bisa ikut. Lain kali aja, salam sama calon istri sekaligus adik gw itu ya" Ledek Fal membawa status antara Rony dan Salma itu.

Hilangnya Fal didalam Lift bersamaan dengan notif ponsel dikantungnya.

Dahinya mengeryit melihat pesan yang dikirimkan Daniel padanya, Salma? tapi apa mungkin itu Salma? bukankah kemarin perempuannya itu mengatakan bahwa ia akan mengisi kelas perkuliahan hingga siang. Rony mengubah tujuannya, ia tidak pergi ke lobby kantor tapi malah berbalik menuju ke ruangannya. Setelah mengirimkan pesan pada Nadyffa.

"Pak Iyan, keruangan saya ya"

____


Kenapa tiba-tiba? padahal belum lama laki-laki itu mengirimkan pesan padanya bahwa meetingnya sudah selesai dan bilang bahwa ia akan jalan menjemputnya sebentar lagi.

Salma mengedarkan pandangannya ke arah lobby kampus yang tampak ramai disiang ini, matahari di luar sana tampak terik. Bagaimana sekarang? ia tidak membawa mobilnya hari ini karena akan pergi dengan Rony awalnya , kalau harus menunggu supirnya butuh waktu yang cukup lama untuk menjemputnya.

"Hai Kak Salma"

Salma mendapati Nadyffa yang kini sudah berdiri disampingnya "Hai Nad, mau pulang?"

"Loh aku mau anter kakak, tadi kak Zar minta tolong aku buat temenin kakak nyari seserahan. Kak Zar gak bilang ke kakak? "

Salma menggeleng m, isi pesan yang Rony kirimkan padanya hanya berisi bahwa ia ada meeting mendadak dan tak jadi menemaninya pergi. "Kamu gak ada kelas lagi?" tanya Salma, Nadyffa menggeleng "Kelas Sistem informasi manajemen hari ini dibatalin, dosennya sakit jadi cuman dititipin tugas"

"Ayo kak, Pak Jaka udah nunggu didepan" Nadyffa sedikit menarik tangan Salma membawa mereka ke arah mobil Alphard hitam yang sudah terparkir didepan lobby. "Siang Non."

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang