6.

19.8K 678 15
                                    

(Buat Temen-temen yang mau baca Cerita ini dengan tambahan Chat dan Tweet bisa mampir ke akun X aku ya, disana vers lengkapnya. Bisa langsung klik link di Bio Aku juga. Thank You. 

Enjoyyy)



"Gis, gw gak balik kantor lagi ya sore ini."

"Oke. Berarti Lo masuk kantor lagi selasa nanti? Besok lo cuti, sabtu sampe senin flight SG." Ghaista mulai membicarakan jadwalnya beberapa hari kedepan.

"Semua tiket sama hotel udah aman, gw udah info share ke email lo juga. Sorry ya gw gak bisa nemenin lo kali ini. Gw mesti pulang ke bali"

"Santai aja Gis , kaya sama siapa aja. Yaudah gw jalan dulu, urgent Call aja ya gw stay kok"

Salma melangkahkan kakinya menuju kedalam Mobilnya. Ia baru saja kembali ke kantornya setelah mengajar karena ada barangnya yang tertinggal. Jadi disinilah Salma, menggabungkan mobilnya dengan banyaknya mobil lain di jalan utama.

Mobilnya berhenti tepat disebuah butik yang cukup terkenal di Jakarta. Mamahnya bilang bahwa dia dan bunda Rony sudah sampai disana. Salma keluar dari mobilnya dan tidak menyadari bahwa tidak jauh darinya juga terdapat Rony yang juga terlihat baru tiba disana.

Mata mereka sempat bertemu untuk beberapa saat sebelum langkah Salma yang memang lebih jauh bergerak mendekat.

"Baru sampai Ron?" Ya , pertanyaan basa-basi.

"Ya. Ayo masuk"

Senyum merekah kedua perempuan paruh baya itu menyambut kedatangan mereka.. mata keduanya bahkan tampak menggoda ketika menyadari bahwa kedua anaknya itu datang secara bersamaan.

"Nah karena udah dateng, kalian mending liat-liat dulu mau baju pernikahan yang kaya gimana. Terlebih kamu Lun."

Salma dan Rony bergerak ke arah Sofa yang di atas mejanya sudah dipenuhi beberapa katalog berserakan yang sepertinya sudah lebih dulu dijajaki oleh kedua perempuan paruh baya yang semangatnya tidak pudar itu.

Sebenarnya Salma cukup lelah hari ini. Fikirannya sudah bercabang kemana-mana. Kantor, kampus, pernikahan, perjalanan bisnis.

Katalog didepannya tampak tak menarik, bahkan ketika pemilik butik itu menyarankan berbagai hal pada Salma dia hanya mangut-mangut padahal tidak ada yang ia pahami sama sekali.

"Jadi mau kaya gitu aja? Ada dua gaun buat Akad sama Resepsi?"

Setelah serangkaian proses , pengukuran sampai detail lain-lainnya. Kini semuanya selesai, Salma dan Rony hanya perlu datang sekali lagi saat pakaian itu sudah jadi nanti.

Mereka hanya tinggal berdua disini, kedua orangtuanya sudah pamit lebih dulu ketika Salma dan Rony masih sibuk dengan tali ukur dibadan masing-masing.

"Mau langsung pulang sal?" Salma menatap sebentar ke arah Rony yang ada disebelahnya. "Ya, udah gak ada agenda juga. Kalo kamu?"

"Paling lanjut di rumah nanti"

"Muka kamu pucat sal, kamu sakit?" Tanya Rony ketika wajah salma sedikit lebih terlihat dengan cahaya lampu di tempat parkir itu.

"Eh— enggak kok, mungkin karena belum touch up lagi aja." Jawab Salma sekenanya. Padahal ia memang sedang menahan rasa sakit diperutnya. Sepertinya pilihannya melewatkan makan siang hari ini memancing kambuhnya Magh  dilambungnya.

"Kamu yakin?"

Anggukan Salma menjadi jawaban.

"Saya permisi pamit duluan ya Ron." Salma memecah keheningan yang tercipta dengan pamitnya. Dia tak bisa menahan lebih lama lagi.

ISLA [Salma X Rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang