"Kita mau kemana?" Salma mengikuti langkah Rony yang membawanya keluar dari bangunan yang nantinya akan menjadi tempat resepsi. Oh ya FYI, hari akad dan resepsi mereka memang dibedakan. Akadnya sendiri akan dilakukan di hari jumat sementara resepsinya akan digunakan dilaksanakan di hari minggu. Orang tua mereka memang sengaja memberikan jeda satu hari, supaya tidak terlalu lelah katanya.
Mba Rena juga sudah pergi beberapa menit lalu, Salma tadinya hanya duduk disalah satu sofa yang ada sementara Rony sepertinya memang benar-benar berniat memeriksa bangunan itu.
Kini Rony membawanya ke bangunan lain ,Salma menahan langkahnya ketika Rony sudah melangkah kedalam. "Masuk Sal, ini rumah saya. Kita makan siang dulu ya, saya sudah pesan makanan tadi" Rony menyadari bahwa Salma menghentikan langkahnya.
Rony membawa Salma ke arah ruang makan yang seluruh dindingnya dibatasi kaca, pemandangan dari ruang makan itu rasanya lebih menarik dibandingkan barisan makanan di atas meja. Padahal mereka hanya berdua, kenapa masakannya sebanyak itu.
"Sal ayo makan dulu"
Salma membalikkan tubuhya "ini keren banget, kok kamu kepikiran sih Ron bikin Asset kaya gini."
"Ini Asset pertama yang Ayah percayain semuanya sama saya Sal. Jadi ya Saya benar-benar berusaha untuk gak mengecewakan kepercayaan itu"
Salma mengangkat dua jempolnya ke arah Rony "ini keren banget serius, pasti enak yakan bisa tinggal di tempat setenang ini"
"Kamu mau tinggal disini?"
"Emang bisa?" Tanya Salma antusias. "Eh jangan deh, aku gak mungkin ninggalin urusan resto di jakarta gitu aja" Salma kini beralih memandang makanan didepannya. Deretan makanan indonesia tersaji disana, mayoritas bergaya sunda. Maklum mereka sedang ada di bandung, Jawa Barat.
"Kamu mau diambilin Ron?" Tawar Salma.
"Enggak usah gapapa, kamu makan aja."
Keduanya menikmati makanan dalam hening, Salma selesai lebih dulu. Walaupun kini ditangannya sudah tergenggam gelas berisi Es cendol.
"Dingin-dingin kok minum Es" kata Rony melihat Salma yang terselimuti selimut tapi tangannya menyeruput Es dengan santai.
"Ada disini, daripada mubadzir" jawab Salma, seperti biasa dan memang kebiasaanya "Kamu mau?" Salma sudah mengangkat sendoknya tanda menawarkan.
Rony menggeleng "buat kamu aja, awas pilek"
"Mau kemana?" Tanya Salma ketika Rony akan beranjak darisana "luar, mau ngerokok bentar. Kamu kalo mau istirahat cari kamar aja. Semuanya bisa dipake kok" kata Rony.
"perasaan bilangnya ngerokoknya cuma iseng tadi" Salma kembali mencicit.
"Jadi saya gak boleh ngerokok?" Rony kini mulai melangkah ke arah pintu belakang . Sementara Salma hanya mengedikkan bahunya yang tak terliat oleh Rony. Setelah es ditangannya habis, Salma membawa tubuhnya menyusul Rony ke arah taman belakang masih dengan selimut yang bertengger dibahunya.
Bagian belakang rumah itu tidak jauh beda dari tempat sebelumnya, bedanya ada kolam renang didekatnya. Sepertinya danau buatan sebelumnya menyambung dengan aliran anak sungai yang ada tak jauh dari sana.
Rony yang menyadari kehadiran Salma, berlalu membuang puntung Rokoknya yang masih tersisa separuh. "Kenapa kesini?" Tanya Rony.
"Gakpapa mau liat aja, itu sungai buatan juga?"
Rony menggeleng "itu beneran cuma dirapihin aja."
"Oh ya, airnya pasti seger gak sih Ron" Salma kembali antusias mendengar bahwa aliran anak sungai itu ternyata bukan buatan. "Mau kesana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...