"Sayang"
"Amihh"
"Sayang kamu dimana?"
"Amihh ni nana?"
"Sayang?"
"Amihh?"
"Iseng ya kamu ya hm, ngikutin papih dari tadi" ucap Rony yang menyadari bahwa sedari dirinya yang mulai memanggil Salma, Arsel yang saat ini berada dalam gendongannya itu terus menerus mengikuti apa yang ia serukan. Bedanya Arsel tetap memanggil Salma dengan sebutan ''mamih' tidak mengikuti panggilan Rony .
"No apihh No cai lii" Arsel berusaha menjauhkan wajah Rony yang saat ini sedang mengusakkan wajahnya pada pipi gembul Arsel dan membuat Arsel tertawa kegelian akibat efek dari jenggot tipis yang sudah dimiliki Rony.
Rony berakhir menjauhkan wajahnya saat pukulan-pukulan kecil dari Arsel kini terasa, sepertinya bayinya itu mulai ingat tujuan awal mereka pergi ke bawah.
Langkah Rony kini berlanjut pergi ke daerah kekuasan Salma, kemana lagi selain di Dapur rumah? dan benar saja Salma berada disana, sedang fokus membuka rak-rak yang ada di dapur.
Arsel yang melihat keberadaan Salma langsung tak bisa diam, tubuhnya sudah meronta minta di turunkan dari gendongan. "Pelan-pelan sayang mamih gak kemana-mana kok" ucap Rony ketika menurunkan sepenuhnya tubuh Arsel yang setelahnya putranya itu langsung menubrukan tubuhnya pada kaki Salma yang bisa di jangkau oleh anaknya.
"Astagfirullah—sayang , loh kok udah bangun?" Tanya Salma ketika melihat Arsel yang melingkari tangan pada kakinya kemudian membawanya ke gendongannya, menyerang putranya dengan ciuman.
"Aduh kok anak mamih bau asem sih, belom mandi udah turun ke bawah ya kamu hmm"
"Amihh nda ndaa" Tolak Arsel ketika Salma terus menyerangnya dengan ciuman, kini Salma bahkan mengusakkan wajahnya pada tubuh putranya membaui aroma yang ada. "Asemmm"
"Nda amih, angii"
"Bau asem ah"
"Angi amihh,angii" tolak Arsel tidak terima.
"Iya iya wangiii asem"
"Mas kok udah turun sih belum mandi?" Tanya Salma ke arah Rony yang sudah mendudukkan diri di kursi bar dapur.
" Tadi Mas udah ajakin Kai mandi sayang, tapi Kai gak mau. Katanya mau minum susu dulu" jelas Rony.
"Lagi tumben banget hari minggu gini udah pada turun jam segini? Aku bahkan belum selesai beres-beresnya"
"Aku masih tidur tadi, Kai bangun duluan. Lihat pipi aku jadi korbannya" adu Rony menunjukkan pipi sebelah kirinya yang terdapat bekas gigitan disana.
Salma mengulurkan tangannya memeriksa kondisi pipi suaminya "di gigit Kai? Kok bisa?"
"Gregetan kayanya pas bangunin Mas, Kai naik ke punggung Mas terus karena geregetan pipi mas jadi sasarannya"
Tangan Salma mengusap bekas gigitan itu lembut lalu beralih merapihkan sedikit rambut bangun tidur suaminya sebelum kembali pada Arsel. "Kai lain kali gak boleh gigit-gigit ya. Kasihan papihnya okey sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...