Tak ada waktu bagi Salma dan Rony untuk kembali membicarakan persoalan rencana honeymoon itu. Karena kini mereka berdua sudah berada di bandara internasional Yogyakarta, iya Yogyakarta.
Gak, Gak salah kok. Mereka hanya pergi ke Yogyakarta. Apa yang diharapkan dengan waktu yang hanya tersedia dua hari? Mereka tidak bisa kemana-mana.
Semuanya serba mendadak, koper mereka sudah ada di dalam private jet milik keluarga Airlangga. Rony bahkan harus melanjutkan agenda meeting terakhirnya lewat zoom di atas langit dengan wajah Salma yang sudah bete penuh disebelahnya.
Tangannya terus mengenggam tangan Salma selama perjalanan, mencoba menjadi upaya menenangkan wanitanya.
Rony tak bisa berbuat banyak, dia sudah menemukan wajah bete Salma saat mobilnya sampai di bandar udara halim sore tadi.
Langit sudah jadi gelap saat mereka sampai di Yogyakarta. "Aku cari tempat shalat dulu ya, nanti kita makan malam" tutur Rony membuka obrolan pertama.
Salma hanya diam, benar-benar diam. Rony membawa Salma ke salah satu cafe yang ada disana, mencari bangku yang kosong dan berlalu ke arah meja order.
Ice chocolate tersaji dihadapan Salma, dengan sekeping cookies dengan rasa yang sama. "Aku tinggal sebentar, gapapa?"
Anggukan Salma membuat Rony berlalu dan kini Salma sendiri disana. Minumannya teracuhkan,ia sama-sama tidak punya selera untuk menikmatinya. Es batunya mencair, warnanya memudar. Rony kembali dengan jas yang kini sudah berada di lengannya hanya tersisa kemeja berwana hitam dengan celana senada.
"Sayang, kenapa gak diminum?" Tangannya kini bergerak membuka bungkus sedotan lalu menusukannya, mengaduk sekilas, mencobanya sekilas lalu menyodorkannya pada Salma.
"Enak, cobain" pinta Rony.
Salma menyesapnya sedikit sebelum ia mengembalikannya pada Rony yang masih didepannya.
"Ayo, tadi mobil jemputannya udah di depan"
Tangannya membawa kembali tangan Salma ke dalam genggamannya. Rony hampir terlihat seperti sedang menyeret Salma saking tidak bersemangatnya perempuannya itu di belakangnya.
Perjalanan mereka hening, pertanyaan Rony soal makan malam juga hanya di jawab dengan
kata terserah dari Salma.Rony tidak mau mengambil banyak resiko, ia memutuskan untuk langsung membawa Salma ke hotel tempat mereka akan menginap dan mungkin akan melakukan makan malam disana.
Tangannya yang terbebas memijat pelipisnya pelan ketika mendapati penampakan kamar didepannya. Kamar itu benar-benar untuk pasangan bulan madu. Lihat saja area kamar mandi yang terbuka itu, astaga.
Kelopak bunga mawar juga terlihat di beberapa sudut kamar. Puncaknya tentu saja di ranjang.
"Kamu mau kita ganti kamar aja?" Tanya Rony memandang Salma yang terdengar membuang nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...