ISLA [Salma X Rony]

EXTRA PART 3

Tok..... Tok..... Tok....

"Masuk"

"Hai sayang, kenapa? Masuk sini" panggil Rony ketika melihat istrinya yang hanya menyembulkan kepalanya pada pintu ruang kerja miliknya.

"Mas"

"Ya sayang?"

"Kamu gak mau tidur? Udah hampir jam 12 loh Mas. Nanti kan harus bangun buat sahur juga" ucap Salma yang kini sudah sampai tepat dihadapan meja kerja milik Rony yang penuh dengan berkas terbuka. Layar laptop disana juga masih menyala dengan terangnya menandakan bahwa benda elektronik itu masih di pakai.

"Sebentar lagi sayang, ini tanggung. Harus Mas bawa buat bahan meeting juga besok" ucap Rony.

Salma menghembuskan nafasnya pelan, mendudukan dirinya pada kursi di depan meja Rony.

"Kamu kalau ngantuk tidur duluan aja gih, kamu kan nanti bangunnya lebih pagi karena harus masak kan? Hm? Gapapa gak usah nungguin Mas" tutur Rony melemparkan pandangan pada Salma yang sudah menampilkan wajah mengantuknya.

Rony berakhir bangkit dari duduknya, berjalan mendekat ke arah Salma lalu membawa istrinya itu ke dalam rengkuhan. Menghujani pucuk kepala Salma dengan kecupan, baru saja kecupan itu akan beralih ke arah wajahnya, Salma sudah menggeleng lebih dulu dan tentu saja membuat Rony berhenti.

"Kenapa sayang?"

"Gapapa, itu hukuman buat Mas karena masih kerja jam segini. Aku mau ke kamar"

Salma benar-benar pergi begitu saja setelah mengucapnya, membuat Rony hanya menggeleng dibuatnya.

Astaga, kenapa istrinya itu menggemaskan sekali.

————

"Mas, Mas... Bangun yuk udah waktunya sahur"

Salma menepuk pelan pipi suaminya yang masih tertidur pulas , beberapa kali hingga akhirnya Rony menggeliat pelan.

"Hm, jam berapa sayang?"

"Udah jam empat kurang 15 menit Mas, yuk bangun kita sahur dulu" ajak Salma membantu Rony untuk duduk. Tangan lentiknya itu juga sudah bergerak merapihkan rambut tak beraturan, merapihkannya sedikit.

"Badan Mas anget, Mas gapapa kan?" Tanya Salma ketika menyadari suhu tubuh Rony yang lebih hangat dari biasanya. Menatap suaminya itu lembut.

"Efek kurang tidur aja mungkin, Mas okey kok"

"Beneran?" Tanya Salma lagi dengan wajah penuh khawatir.