"Udah dong sayang , keselnya.""Aku gak kesel kok mas, tapi bawaannya sedih. Mungkin karena aku pulang di hari kerja ya? jadi yang lain gak bisa datang"
Rony mengusap pucuk kepala istrinya itu lembut, mereka sedang berada di mobil dalam perjalanan untuk pulang ke rumah. Ditemani dengan wajah Salma kini terlihat muram, pasalnya Siang ini adalah jadwal kepulangan Salma dari rumah sakit tapi hanya mereka berdua yang ada disana. Kedua orang tua mereka tidak bisa datang, Nadyffa yang sedang kuliah dan teman-temannya yang beralasan masih jam kerja.
Salma sebenarnya mengerti, tapi entah kenapa dirinya tetap merasa sedih.
"Nanti malem kan ketemu sayang, yang lain udah janji mau makan bareng karena merayakan kepulangan kamu sama Boo kerumah kan. Jangan sedih okey?"
Anggukan tak semangat Salma menjadi jawaban atas pertanyaan Rony barusan.
"Kamu mau sesuatu sebelum kita sampai rumah? hm?" tawar Rony, mungkin saja penawarannya kali ini bisa membuat suasana hati Salma menjadi lebih baik.
"Aku mau ice cream, boleh gak?"
"Boleh sayang, tapi dikit aja ya? cuacanya lagi dingin mas takut kamu pilek"
"Okiii!! Makasih mas"
Perjalanan itu kembali berlanjut dengan tangan Salma yang sudah menggenggam satu cup Ice cream Matcha dari salah satu Restoran cepat saji. Salma juga tak lupa menyuapi Rony di sampingnya, walau harus ekstra hati-hati karena terhitung sudah beberapa kali suapannya tak pas sehingga membuat Salma juga harus membereskan kekacauan yang ada.
"Udah buat kamu aja sayang, kayanya banyakan suapan buat mas di banding buat kamu deh."
"Hehe, dingin"
"Simpen aja kalau kamu udahan."
Salma berakhir menyimpan cup ice cream itu di pintu mobil, lalu kembali mengalihkan pandangannya pada jalan didepannya.
"Mas, kita mau kemana?" tanya Salma ketika menyadari kalau jalan didepannya bukanlah jalan menuju ke apartemen mereka. "Mau ke rumah mamah dulu?" tanya Salma lagi, pasalnya jalan yang kini mereka lewati adalah jalan yang sama jika menuju ke rumahnya.
"Tapi mamah kan lagi gak ada di rumah mas." Salma masih saja terus berbicara, sedangkan Rony malah hanya tersenyum melihat kebingungan yang melanda istrinya itu.
"Masss, ihh kok diem aja. Beloknya salah mas, kalo mau ke rumah mamah kan kesana"
"Siapa yang bilang mau ke rumah mamah sayang, kita kan mau pulang ke rumah"
"Tapi jalannya salah mas" Protes Salma lagi.
Rony masih dengan pasti mengemudikan mobilnya, lalu berbelok pada sebuah rumah yang tampak ramai dengan deretan mobil yang terparkir didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
Любовные романыPerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...