Perjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...
Canggung. Itu satu kata yang bisa menggambarkan kedua insan yang sampai saat ini masih berada di dalam kamar . Rony yang baru saja selesai dengan shalatnya sementara Salma baru saja keluar dari kamar mandi dengan phasmina jerseynya sudah bertengger di kepalanya. Padahal sebelumnya Rony sudah lihat juga tadi rambut hitam legam sebahu milik Salma.
Rony kini sedang melihat-lihat sedikit isi dari kamar Salma mencari kesibukan, daripada hanya diam disana. Matanya menatap deretan foto-foto yang terdapat disalah satu meja, kebanyakan foto itu adalah foto saat masa kecil. Dimana ada beberapa foto yang dicetak dua kali.
Kemudian mata Rony menangkap salah satu foto yang ada di sana. Foto itu adalah foto punggung wanita dengan latar tempat di sebuah pantai dengan dihiasi langit senja kalau ditebak itu pasti Salma, tapi mungkin bukan sekarang. Badannya masih kecil, dan tanpa hijab. Ada satu lagi Foto yang sama, bedanya foto itu terlihat wajahnya.
"Ini foto kamu Sal?" Tanya Rony memecah kecanggungan sekaligus bertanya karena rasa penasarannya. Benar-benar penasaran.
"Eh iya, itu— bentar " jawaban Salma terpotong karena harus melipir sebab intercoom di kamarnya berbunyi.
"Iya mah?"
".............."
"Oh oke, aku tanyain dulu ke Rony"
"......."
"Iya mah, Mas Rony"
Rony hampir saja terbatuk ketika mendengar Salma menyebut namanya dengan tambahan 'mas' Sial .
"Ron, mamah nanyain mau makan atau enggak?"
"Boleh, di bawah kan?"
"Tadi sih mamah nawarin buat di anter aja ke kamar. Tapi kayanya mending kita kebawah ya, masih ada anak-anak juga kan yang belum pulang"
Salma dan Rony kini berlalu menuju ruang makan di lantai 1, teman-temannya yang tadi ada di teras halaman belakang ternyata sudah berpindah menjadi mengobrol di ruang tamu.
"Widihh, penganten baru udah seger aja nih" Daniel menyadari kehadiran mereka lebih dulu, Rony memilih melemparkan tatapan tajam ke arah Daniel sementara Salma hanya memutar bola matanya malas saat melihat bagaimana Ekspresi teman-temannya merespon ledekan Daniel.
"Kalian gak mau pada pulang aja apa?" Tanya Salma ketika sudah ikut bergabung disana. "Parahh kali kau sal, mengusir teman begini" itu suara Novi.
"Makanan masih banyak Sal, sayang kalo gak diabisin" ucap dimas yang kini sedang memasukkan potongan brownies ke dalam mulutnya, ya kata-kata yang dilontarkannya benar-benar selaras dengan apa yang sedang laki-laki itu lakukan.
"Sayang Luna, ajak Rony makan dulu gih udah mau sore loh kalian belum makan dari tadi siang kan" ucap mamah ita yang baru saja menghampiri perkumpulan para anak muda itu.
"Iya mah, Ayo Ron makan dulu"
"Lunnn"
Salma menutup matanya sebentar menarik nafasnya, baru saja mamahnya menegurnya tadi di panggilan Intercoom "Ayo mas makan dulu".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.