Rony kini melangkahkan kakinya memasuki rumah milik keluarga Salma, ya setelah tadi pagi Salma meminta izin padanya bahwa dirinya ingin mampir ke rumah orang tuanya untuk mengambil sisa-sisa barangnya yang lain. Jadi disinilah Rony sekarang, menyusuri Ruang tamu, melewatinya dan menuju ke ruang lain di rumah itu.
Rumah itu tampak sepi di hari yang masih sore, Ya pukul 16.00 dan Rony sudah selesai dengan pekerjaannya.
"Assalamualaikum Mah"
"Waalaikumsalam, Waduhh menantu mamah udah dateng. Luna bilang kamu nyusul pas makan malam kok ini sore-sore begini udah nyampe aja" . Tangan Rony bergerak menyalimi tangan mertuanya itu yang kini sedang membaca buku di ruang tengah. "Kantor lagi agak santai mah"
"Iya dong harus, kalo udah menikah harus banyak-banyak di rumah ya. Biar cucu mamah juga cepet jadi, gimana prosesnya?" tanya mamah mertuanya yang membuat Rony malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian tersenyum canggung. "Diusahakan mah"
Kini berganti, mamah ita yang tersenyum penuh arti. Jawaban menantunya itu terdengar menjanjikan. "Duhh, jadi malah gak sabar mamah dengernya"
"Yaudah, kamu naik aja gih sana. Luna ada di kamarnya, tadi baru banget selesai bikin kue sama mamah"
"Oh ya mah, Papah ada?" Tanya Rony tak melihat keberadaan papah mertuanya itu.
"Ada, baru sampe tadi. Lagi bersih-bersih, kamu kalo mau ketemu nanti aja pas makan malam. Nanti mamah sampein"
Rony mengangguk, lalu pamit pada mamah mertuanya untuk segera menemui istrinya itu.
Kaki Rony baru saja melangkah keluar dari Lift yang berdetang, saat pandangannya malah salah fokus dengan pintu kamar yang posisinya berada tepat disebelah kiri kamar Salma itu kini terbuka. Selama beberapa kali dirinya pergi ke rumah itu, baru kali ini pintunya tampak terbuka. Tapi, pikir Rony mungkin saja kamarnya sedang di bersihkan.
Jadi Rony kini lebih memilih untuk berlalu menuju kamar milik Salma, untuk bertemu dengan istrinya itu. Tapi hasilnya nihil saat menemukan Kamar itu dalam keadaan kosong, Rony tidak menemukan Salma dimanapun, karena yang ada di kamar itu hanya tas milik Salma dengan handphone yang tergelatak di atas ranjang.
Tidak mungkin Salma berada di kamar Fal,pikir Rony saat melihat pintu di sebelah kanan kamar Salma yang merupakan kamar milik Fal. Ia tahu bahwa kakak sepupu Salma itu sedang tidak ada di Indonesia jadi tidak mungkin Salma berada disana.
Kini langkah kakinya malah membawanya ke arah Kamar yang pintunya masih terbuka itu, apakah Salma berada disana?
"Sayang?" Panggil Rony ketika menemukan Salma berada disana, menatap sebuah figura Foto yang berada di atas meja rias.
Rony memandang sekeliling kamar yang bentuknya sama persis dengan milik Salma, hanya warna soft pink yang membedakannya. Hidungnya mengernyit gatal karena debu yang masuk, seperti kamar yang sudah lama tidak terpakai.
Barang-barang yang ada masih lengkap, ranjang, sofa, meja belajar, nakas-nakas , bahkan terdapat sebuah lemari besar berisi deretan plakat penghargaan yang terpajang. Tapi entah kenapa, rasa dingin dan hampa sangat menusuk disana.
Salma tentu tampak cukup terkejut dengan panggilan Rony yang sudah berada di belakangnya saat ini, dan melihat suaminya itu sedang memandang sekeliling. "Kamu ngapain disini?" tanya Rony akhirnya.
"Lagi liat-liat barang-barang punya kaluka aja"
Oh ternyata ini kamar milik Kaluka.
"Kamu lagi kangen ya?"
"Selalu, aku selalu rindu sama Kaluka" ucap Salma yang kini sudah memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah Rony secara utuh. Rony sudah membuka sebelah lengannya yang cukup membuat Salma masuk kedalam rengkuhan milik lelaki itu dan tak lupa dengan bonus sebuah kecupan pada pelipisnya. "Kapan kita ketemu kaluka? katanya kamu mau kenalin Mas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLA [Salma X Rony]
RomancePerjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lantas apa kali ini perjalanannya juga masih akan sama? apakah permasalahan yang dihadapi juga seperti...