***
Terkadang bumbu manis dalam sebuah hubungan adalah pertengkaran.———4 Girls———
*
*
*"Makasih, harusnya lo nggak perlu repot-repot nganterin gue balik," tutur Nayla tak enak. Selepas kejadian di sekolah tadi, Regan memaksa untuk mengantarkannya pulang. Agaknya, pemuda itu khawatir kalau membiarkan Nayla pulang sendiri.
Regan mengangguk santai. "Sans."
"Ya udah, sono balik," ujar Nayla jelas-jelas mengusir.
Alis Regan mengerut. "Lo ngusir gue?"
"Kurang jelas?"
"Ya, harusnya lo nawarin gue mampir kek, apa gitu nawarin minum," balas Regan.
Nayla memutar bola mata malasnya. "Sorry, nggak nerima tamu cowok!"
Gadis itu tidak jadi bernafas lega lantaran saat Regan hendak memakai helm nya, sebuah suara cempreng milik Noland menggelegar di halaman. Siapa lagi yang di panggil kalau bukan Kakak ganteng alias Regan.
"Kak ganteng!" panggil Noland saat ia sampai di samping Nayla.
"Hey boy!" Regan tak jadi memakai helm nya, dia justru menuruni motor dan melakukan tos dengan bocah itu.
"Ayok masuk, Kak. Kak Nay soalnya nggak peka, ada tamu tapi nggak di suruh masuk. Wlee," ucap Noland di akhiri dengan menjulurkan lidah mengejek. Bocah itu mengajak Regan memasuki rumah sebelum kena amuk oleh Nayla.
Nayla menggeram di tempat, kesal sendiri. Kenapa adiknya itu jadi sangat menyebalkan kalau sudah bertemu dengan Regan?
Gadis itu menghela nafas sejenak, kemudian menyusul kedua laki-laki berbeda usia itu. Seusai membersihkan diri dan mengganti baju di kamar, si atlet berjalan ke ruang tamu. Namun langkahnya berhenti kala mendapati sang adik yang tampak bahagia bersama Regan.
Tanpa sadar dia tersenyum tipis. Sebelum akhirnya melangkah menghampiri mereka. "Wih, pada main apa ni?"
"TTS, Kak. Seru tau Kak, Kak ganteng udah jawab semua," jawab Noland bersemangat, jangan lupakan senyum bahagia yang terpatri.
Melihat senyum bahagia itu, Nayla jadi teringat teror yang ia dapatkan. Perlahan senyumnya memudar, di gantikan senyum tipis yang di paksakan. "Noland seneng?"
Bocah itu mengangguk. "Seneng, Kak."
Mengesampingkan perasaan gelisah itu, Nayla memilih untuk beranjak menuju halaman belakang. Tempat di mana Neneknya menanam berbagai jenis sayuran. Nayla pergi sendiri karena Noland masih ingin bermain dengan Regan.
"Dor! Nenek!" seru Nayla mengagetkan Nek Ria. Wanita itu berbalik sembari mengelus dadanya kaget.
"Kebiasaan!" balasnya kemudian kembali menyiram tanaman tomat. Nayla hanya menampilkan cengir kudanya menanggapi.
Gadis berikat satu itu tiba-tiba memeluk Nek Ria dari belakang, membuat sang empu terkejut.
"Nek," panggil Nayla pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
4 Girls [ END ]
Teen FictionApa jadinya jika 4 gadis berbeda karakter dijadikan satu??? Ada tiga kemungkinan: 1.Kemungkinan pertama, mereka akan saling cakar mencakar alias nggak akur. 2.Kemungkinan kedua mereka akan saling diam seperti orang asing. 3.Dan kemungkinan yang ke t...