***
Semua tidak semudah yang kau pikirkan tuan.*
*
*Bugh!
Bugh!
Brak!
Krak!
Letta terus meluncurkan bogeman pada sekumpulan siswa yang menyerangnya. Gadis itu bahkan tak segan-segan mematahkan tangan mereka. Yang ada di pikiran Letta sekarang adalah serang, dan hancurkan.
Pengecut-pengecut seperti mereka harus di beri pelajaran. Mereka harus tahu bahwa, seorang perempuan tidak selemah itu. Perempuan bisa menjadi monster yang mengerikan jika kesabaran nya habis. Seperti yang sedang Letta lakukan saat ini.
"Cuih, banci!" Letta meludah ke samping saat dirinya di kepung oleh lima orang dengan beragam senjata. Salah satunya, tongkat baseball dan... pisau.
"Hajar!" titah Kenzo pada anak buahnya. Dan satu-persatu pun mulai menyerang Letta.
Di atas rooftop, Anya mengepalkan tangannya. Berbeda dengan Nayla yang misuh-misuh meluapkan kekesalan. "Para banci kurang ajar!"
"Sekarang AHS sekolah kalian. Kalian bagian dari AHS. Bantuin Letta!" titah Anya menatap kelima inti Grozi yang terdiam.
"Lama!" ceplos Nayla kemudian mendorong tubuh mereka hingga merekapun benar-benar turun ke bawah. Dengan Nayla, Anya, dan Saci di belakang mereka.
Kembali ke Letta yang kini bertarung. Gadis itu menangkis pukulan dari musuh, kemudian menendang wajah pemuda itu dengan kaki lentur nya. Hingga sang lawan terjengkang ke belakang. Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh Letta, karena setelah itu. Letta melayangkan pukulan bertubi-tubi pada pemuda itu.
Terlalu fokus dengan lawannya, Letta tak menyadari jika seseorang di belakangnya siap menusuk menggunakan pisau. Belum sempat pisau itu mendarat di tubuh Letta, seseorang berhasil menghalangi serangan itu.
Srek!
Bugh!
Bruk!
"Brengsek! Cari mati, lo!!" Vano menghajar brutal orang yang sudah berani mencoba mencelakai adiknya. Pukulan dari Vano tidak main-main, pemuda itu bahkan tak membiarkan lawan nya menangkis serangan darinya barang sekalipun.
Letta kini di hadapkan oleh Anhar karena beberapa anak buahnya di hadapkan oleh Ichan dan Ryan. Keringat mengucur deras dari pelipis maupun lehernya. Nafasnya tak beraturan, tapi Letta masih bisa berdiri kokoh. Beberapa mobil polisi sudah datang tapi tak ada yang berani melerai karena suasana yang porak-poranda. Mungkin mereka sedang menunggu bala bantuan agar bisa melerai pertarungan yang melibatkan ratusan orang itu.
"Gimana? Mau mundur atau hancur?" ejek Letta di sela-sela perkelahiannya.
"Maksud lo, Vilan yang bakal hancur?" kompor Anhar membuat suasana semakin panas.
Tentu saja, Letta mengamuk mendengar perkataan itu. Tanpa basa-basi, Letta melayangkan pukulan dan tendangan pada Anhar. Sebuah tongkat baseball mengarah ke kepalanya dari arah samping. Letta buru-buru merunduk, lalu kembali menegakkan tubuhnya. Mundur beberapa langkah, dan tersenyum iblis. "Para pengecut lagi bersatu, ya?" hina nya pada Kenzo yang melayangkan tongkat baseball tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/339637934-288-k432437.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Girls [ END ]
Roman pour AdolescentsApa jadinya jika 4 gadis berbeda karakter dijadikan satu??? Ada tiga kemungkinan: 1.Kemungkinan pertama, mereka akan saling cakar mencakar alias nggak akur. 2.Kemungkinan kedua mereka akan saling diam seperti orang asing. 3.Dan kemungkinan yang ke t...