***
🌻🌻🌻*
*
*"Huaaaaaa!!! Pergi! Pergi anjing!"
Letta berlari tunggang langgang, menerjang apapun yang ada di hadapannya. Tak peduli jika setan jadi-jadian itu terkena pukulan mautnya. Dia mendorong apapun, siapapun yang menghalangi jalannya. Sungguh, dia benar-benar ketakutan sekarang.
"Minggir! Huaaaa!!!"
Brugh!
"Woy! Mbak! Ati-ati dong!" pekik salah satu pengunjung.
Bruak!
"Kampret! Gini amat cari duit!" gumam salah satu setan yang berhasil Letta buat jatuh.
Sampai Letta terjengkang ke belakang lantaran menabrak sesuatu yang keras. Bokongnya lebih dulu menghantam lantai. Gadis itu meringis, mengusap bokongnya yang terasa nyeri. Mendongakkan kepala, mata Letta menyipit untuk melihat siapa yang ia tabrak.
Mata Letta sedikit melebar kala melihat dua orang laki-laki yang di kenalnya sedang menyipitkan mata untuk melihatnya. Cahaya yang temaram membuat penglihatan sedikit terganggu.
Letta bangkit kemudian menghamburkan diri ke dalam pelukan Vano, melupakan nyeri di tubuhnya. Vano sedikit terhuyung ke belakang, tapi masih bisa menyeimbangkan diri.
"Abang! Setan Bang! Disana ... takut!" rancau Letta di pelukan Vano, dia memejamkan mata agar tak melihat si setan. Beruntung gumaman Letta hanya mampu di dengar Vano dan gadis itu, atau jika tidak orang di sebelah Vano akan mendengar nya.
Posisi Vano serba salah, kalau dia membalas pelukan Letta, Kenan akan curiga. Tapi kalau tidak, kasian adiknya ini.
Pelukan itu terlepas paksa karena Kenan menarik Letta. Tatapan tajam ia lemparkan pada gadis yang masih ketakutan itu. Hawa di sana semakin panas, ada perasaan aneh yang Kenan rasakan ketika Letta memeluk Vano. Semacam perasaan tak suka atau kesal. Entahlah, Kenan sendiri tidak tau.
"Ganjen banget, lo," sembur Kenan sinis.
Menepis rasa takut, Letta membalas ucapan Kenan. "Kenapa? Nggak suka lo kalo gue peluk Vano! Suka lo sama Vano?Homo lo?"
Kenan menggeram marah. Melihat keadaan semakin panas, Vano mengalihkan pembicaraan.
"Let, ngapain lo disini? Sendiri aja?" tanya Vano.
"Nggak! Gue tadi bareng yang lain, tapi kepisah gara-gara setanjing!!" jawab Letta tak setakut tadi.
"Lah, terus. Anya gimana? Dia sendiri?" sembur Vano lagi. Raut nya berubah panik.
"Nggak tau Vano!" geram Letta. "Gue 'kan kepisah. Lo cari sendiri aja sono, gue mau keluar. Sebelum gue mati ketakutan di sini," lanjut Letta kemudian berlalu meninggalkan dua orang itu. Dia harus segera keluar dari tempat ini.
"Ken, lo susul Letta. Gue mau cari Anya dulu," kata Vano kemudian berlari ke arah lain untuk mencari Anya. Sedangkan Kenan kini menuruti perkataan Vano, dia menyusul Letta.
****
"Allahu la ilaha ila huwal hayul khoyum...."

KAMU SEDANG MEMBACA
4 Girls [ END ]
Teen FictionApa jadinya jika 4 gadis berbeda karakter dijadikan satu??? Ada tiga kemungkinan: 1.Kemungkinan pertama, mereka akan saling cakar mencakar alias nggak akur. 2.Kemungkinan kedua mereka akan saling diam seperti orang asing. 3.Dan kemungkinan yang ke t...