Bab 2 : AHS

4.7K 235 10
                                    

***

Tak perlu menjadi kaya untuk mendapatkan bunga.

*
*
*

Tahun kedua di Armada high school atau AHS. Tepat pukul 07.15 gerbang sekolah ditutup rapat, sedangkan seorang gadis menggemaskan sedang berdiri di luar gerbang. Alisnya sedikit mengerut, pandangannya kesana kemari, wajahnya terlihat bingung. "Pak! Pak satpam, bukain gerbangnya dong?"

Satpam yang berjaga menghampiri gadis malang itu. "Maaf Neng, udah nggak bisa dibuka, peraturannya 'kan jam 07.15 sudah harus ditutup gerbangnya."

Gadis itu malah memajukan bibirnya, menyatukan kedua telapak tangan seraya memohon. "Pak boleh dong, saya 'kan cuman telat lima menit, please."

"Sekali lagi maaf, ya, Neng, Bapak cuma menjalankan tugas, Neng bisa tunggu, jam 08.15 nanti gerbangnya dibuka lagi."

"Yah, harus nunggu 1 jam dong," gumam gadis manis.

"Maaf ya Neng, Pak satpam masih ada urusan, Bapak tinggal dulu."

Saat tengah menyesal sebal, gadis itu berbalik, matanya membelalak, tangannya refleks menyilang di depan wajah dan tubuhnya berjongkok. "Aaaaaa!!"

Ciitt!

Hampir saja jantungnya melompat keluar saat motor Kawasaki ninja ZX10R akan menabraknya jika sang pemilik motor tidak sigap menekan rem.

Tubuh gadis itu gemetar, nafasnya tak beraturan. Apakah dia akan mati muda? Tidak dia belum siap! Dia bahkan belum bertemu Lisa blackpink!

Saat menyadari tubuhnya baik baik saja, gadis itu berdiri. Tatapannya terpaku pada gadis keren di depannya. Sangat keren! Tubuh ideal, berkulit putih, rambut yang dicat biru tua pada ujung rambut, dan yang menambah kapasitas pesonanya adalah motor besar yang ia tunggangi.

Dari penampilannya saja ia sudah bisa menebak bahwa gadis di depannya itu tomboy. Gadis tomboy tersebut membuka helmnya. Satu kata, cantik!

"Woy, ngapain lo di situ?! Cari mati?!"

"M-maaf, gue telat, jadi berdiri di depan gerbang deh."

Gadis tomboy tersenyum aneh, turun dari motor dan menarik paksa gadis polos di hadapannya menuju pagar samping sekolah.
"M-maaf, gue minta maaf deh kalo ada salah, tapi lepasin, lo bawa gue kemana, lepasin! Sakit tau."

"Ck! Berisik, lo telat 'kan?"

Gadis menggemaskan itu mengangguk polos.

"Lo tau konsekuensinya?"

"Nunggu di depan gerbang selama 1 jam, setelah masuk udah pasti dapet hukuman, ketinggalan mata pelajaran."

"Yaudah, kalo gitu lompat!" titah gadis tomboy yang dagunya menunjuk pagar di depannya.

"Hah! Lompat?! Ini 'kan tinggi banget, lagian gue belom pernah lompat pager kali."

"Terserah, kalo lo mau dihukum atau mau ketinggalan lebih banyak mata pelajaran, lo di sini aja."

Gadis itu berniat memanjat pagar sebelum niatnya terhenti karena tangannya ditarik. "I-iya deh gue mau."

"Bagus, lo duluan!" Gadis tomboy mengaitkan kedua tangannya untuk dijadikan pijakan. Tak lama, gadis imut sudah terlebih dulu diseberang pagar. "Loh, kalo gitu lo gimana manjatnya?"

4 Girls [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang