11. Ilsan (2)

277 18 0
                                    

Tak terasa waktu sudah agak siang. Dan mereka pun sudah sampai di pertanyaan terakhir.

"Terimakasih, mohon maaf karena sudah menyita waktunya" Jiwon sopan. Ngebuat ketua asosiasi itu gelengin kepalanya.

"Nggak kok"

"Baik kalau begitu kami permisi-"

"Lo nggak mau tanya soal tari Choyongmu" potong Heeseung

"Hah?"

"Loh, mbak cantik ini tertarik sama tari Choyongmu" tanya ketua asosiasi

"Beliau salah satu penarinya" heeseung senyum

"Beneran pak?" jiwon amazed ngebuat ketua asosiasi itu ketawa sambil ngangguk.

"Waah, menarik nih, saya belum pernah bertemu dengan penarinya secara langsung" Jiwon sumringah ngebuat Heeseung agak tertegun bentar. Ni cewe bisa senyum lebar ternyata.

"Mau lihat saya nari?" tawar ketua asosiasi.

"Boleh?" tanya Jiwon sambil senyum kesenengan.

"Tentu saja"

"Wahh" Jiwon nengok kearah Heeseung sambil senyum kegirangan

***

Jiwon berdiri di pinggir lapangan indoor. Mulai ngerekam beberapa penari yang lagi nari choyongmu

Jiwon nggak berhenti berhentinya senyum sambil liatin penarinya.
Dan heeseung juga nggak berhenti berhentinya natap Jiwon. Ni cewe gemesin juga kalo senyum.

"Waahhh" Jiwon nurunin kameranya langsung tepuk tangan.

Heeseung yang agak kaget, ikut tepuk tangan.

Ketua asosiasi itu jalan kearah Jiwon.

"Keren sekali" Jiwon masih tepuk tangan.

Ketua asosiasi itu senyum sambil natap Heeseung yang sejak penari selesai menari, tu cowo cuma clingak clinguk.

***

Jiwon dan heeseung akhirnya keluar dari gedung itu. Jiwon nggak berhenti berhentinya natap layar hp yang memperlihatkan rakaman tadi.

"Mau makan nggak" heeseung. Tapi nggak di gubris. Jujur. Heesung uda laper banget sebenernya. Mana tadi dia nggak sarapan lagi.

"Yang Jiwon!" Heeseung nurunin hp Jiwon ngebuat tu cewe natap heeseung.

'Kruyuk kruyuk kruyukk'

Suara perut heeseung gede banget ngebuat Jiwon ketawa.

"Lo laper?" tanya Jiwon ngebikin Heeseung ngeblush karena malu.

***

"Uuaahhh seger banget. Kenyang banget" heeseung setelah ngabisin semangkok jjampong.

"Lo belum makan berapa hari?" Jiwon natap heeseung heran. Dia bahkan uda kenyang duluan liat ni cowo makan.

"Gue nggak sarapan gegara nungguin lo dari jam 5 tau" heeseung ngusap bibirnya dan nepuk nepuk perutnya.

Jiwon ketawa kecil liat tingkah Heesung.

"Tapi ya" heeseung langsung nopang kepalanya pake tangan.

"Gue baru tau lo punya lesung pipi" Heeseung nyubit pipi Jiwon.

"Aaa!" jiwon kesal, ngebuat heeseung nusuk pipi nya Jiwon bentar.

Jiwon lanjut makan, tapi heeseung nggak sengaja liat leher tu cewe yang kemerahan.

Heeseung langsung keinget kejadian tadi ketika dia spontan nyekek Jiwon.
Gegara tadi ya.

'Grep' Jiwon nahan tangan Heeseung yang mau kearahnya lagi.

"Jangan sembarangan ya" Jiwon kesal.

Tapi heeseung langsung ngeluarin sapuntangannya dan di lipet jadi kaya skraft.

Waktu heeseung mau makein ke Jiwon. Tu cewe reflek ngejauh.

"Bentar dulu, leher lo merah" Heeseung ngedeket lagi dan makein sapu tangannya di leher Jiwon.

"Maaf, gue nggak sengaja" gumam Heeseung.

Jiwon langsung ngalihin pandangannya. Dan nggak sengaja, dia liat plester di tangan Heeseung ada yang ngelupas.

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang