62. Fatal Trouble

133 14 0
                                    

Jungwon dan Heeseung ada di taman atap rumah sakit. Disana masih ada beberapa orang yang lalu lalang karena masih belum terlalu malam. Jungwon natap Heeseung dengan tatapan tajam.

"Gue udah memperingatkan lo sejak awal" Jungwon.

"Dan lo tau gue nggak akan nyerah kan"

"Dan lo juga tau gue bakal usahain biar kalian nggak bersama, kan" Jungwon ngedeketin wajahnya ke Heeseung.

Tatapan mereka sama sama tajam. Tapi Heeseung nggak bisa natap tajam lama lama ke Jungwon karena wajahnya ngingetin banget sama Jiwon.

"Won. Lo nggak bisa kasih gue kesempatan buat ngelindungin Jiwon ya" pertanyaan Heeseung ngebuat Jungwon ketawa getir.

"Berasa de javu, gue" gumamnya kesal.

"Gue nggak bisa percaya sama cowo yang cuma modal omong doang" lanjutnya

"Gue bakal buktiin"

"Nggak! Sebelum lo buktiin. Gue nggak bakal ngebiarin kalian lebih deket dari ini"

"Dari apa? Gue sama Jiwon udah jadian" Heeseung senyum smirk ke Jungwon.

"Apa lo bilang??" Jungwon narik kerah Heeseung kasar.

"Won.. Gue bakal pertaruhin nyawa gue demi Jiwon"

"Persetan!" Jungwon natap Heeseung benci.

"Gue beneran suka sama Jiwon" Heeseung natap Jungwon lurus.

"Bacot!" Jungwon berasa de javu banget. Kenapa sih, cowo yang deketin Jiwon selalu membuat dia menderita.

"Gue yakin si Taehyun itu kenalan lo" Jungwon ngebuat Heeseung agak kaget.

"Ha.. Kaget ya?" Jungwon senyum menyeringai. Sebenernya waktu Jungwon di culik, Cheol bilang kalau target utamanya adalah Heeseung. Dan Jiwon adalah umpan. Untuk itu, umpannya harus ada di genggaman dia terlebih dahulu. Dan jungwon memilih untuk nggak menceritakan nya ke Jiwon. Kalau Jiwon sampai tau, nggak tau deh kondisinya kaya gimana.

"Lo yang nyeret Jiwon dalam situasi berbahaya dan lo bilang mau ngelindungin dia? Bajingan banget lo" Jungwon makin kenceng narik kerah Heeseung.

"Won.."

"Gue tanya, dimana lo ketika Jiwon terjebak kebakaran di rumah itu" pertanyaan Jungwon membuat Heeseung hanya bisa terdiam.

"Nggak bisa jawab kan lo. Dan lo bilang akan mempertaruhkan nyawa lo demi Jiwon? Nggak lucu kak" Jungwon natap Heeseung benci dengan mata yang udah berkaca kaca. Jungwon memilih pergi.

"Gue tau semua gara gara gue. Makanya gue bakal lakuin apapun-"

'Buak!' Jungwon balik badan dan langsung ngehajar Heeseung, dia uda nggak bisa nahan emosinya lagi. Heeseung yang tersungkur di tanah perlahan bangkit.

"Diam dan jauhi Jiwon sebelum gue hajar lo sampe cacat!"

"Gue tau ini semua gara gara gue. Makanya gue akan tanggung jawab atas Jiwon" Heeseung mencoba membujuk Jungwon

"BISA NGGAK SIH KALIAN NGGAK EGOIS??" Jungwon teriak, ngebuat beberapa orang yang ada disana spontan natap kearah mereka.

Pun Jiwon, yang nyusul kakaknya ke taman atap tumah sakit karena khawatir Heeseung bakal di hajar. Jiwon yang kaget berdiri mematung natap Jungwon dan Heeseung yang masih saling hadap hadapan.

"'Kalian'?" gumam heeseung bingung. Sementara Jungwon udah muak sama semua laki laki yang Jiwon pacarin. Nggak Jay nggak Heeseung sama sama egois. Mereka terlalu mentingin perasaan mereka tanpa perduli Jiwon bakal jadi orang yang paling terluka.

Jungwon kembali narik kerah baju Heeseung. Jiwon yang panik melihat itu langsung jalan menuju mereka walau pakai tongkat penyangga.

"Lo tau lo yang nyeret Jiwon kedalam masalah ini dan lo bilang mau ngelindungin dia?? Gara gara lo kaki dia patah!! Terus dengan apa-"

"Apa maksudnya?" Jiwon bingung denger penjelasan Jungwon.

"Ji.." Heeseung kaget karena Jiwon ada disana.

"Apa maksudnya kak Hee yang nyeret gue?" jujur dada Jiwon seketika terasa sangat sakit. Walau dia masih belum tau persis apa maksud perkataan Jungwon. Lebih tepatnya, denial dengan fakta yang barusan dia denger.

Jungwon nyisir rambut depannya ke belakang frustasi. Sementara Heeseung jalan menuju Jiwon.

"Apa maksudnya?" Jiwon natap Heeseung seolah meminta kejelasan.

'Kenapa harus lo? Harusnya tanyain itu ke pacar lo' seketika kalimat Taehyun terlintas di benak Jiwon. (Chapter 54)

"Kak.." Jiwon megang lengan Heeseung yang megang dia.

"Lo... Kenal kak Taehyun?" Jiwon natap Heeseung. Tatapannya seolah meminta Heeseung menjawab 'tidak'.

Heeseung bener bener ngerasa hancur ketika natap mata Jiwon. Mata yang nggak tau apa apa itu meminta penjelasan.

"Ji, gue bisa jelasin"

"Nggak ada yang perlu di jelasin. Semuanya udah jelas. Lo yang nyeret Jiwon kedalam masalah lo dan Cheol. Dan gue harap, Jiwon nggak lagi terlibat sama lo dan geng bejat lo itu" Jungwon mulai mapah Jiwon buat pergi tapi Jiwon nggak mau.

"Lo belum jawab pertanyaan gue kak!" Jiwon masih natap Heeseung. Seolah dia hanya percaya dengan perkataan Heeseung dan nggak menganggap perkataan kembarannya tadi adalah sebuah fakta.

"Ji.." Heeseung natap Jiwon sedih.

"Jawab gue kak!" mata Jiwon udah berkaca kaca. Sementara Jungwon berusaha mapah Jiwon buat pergi. Dia nggak mau liat Jiwon lebih terpuruk dari ini.

"Gue nggak akan pergi sebelum lo jawab!" suara Jiwon tercekat. Dia hanya pengen denger kata 'tidak' dari Heeseung.

"Maaf.." Heeseung nunduk. Jungwon kembali narik Jiwon tapi Jiwon masih nggak bergeming.

"Gue nggak nyuruh lo minta maaf! Jawab gue! Ya atau nggak" Jiwon ketawa getir dengan mata yang udah berkaca kaca.

"Yang Jiwon!" Jungwon galak dia mulai narik Jiwon buat pergi.

"Lepas! Gue belum denger jawabannya!" Jiwon mulai nangis. Tapi Jungwon mulai gendong Jiwon buat segera pergi dari sana.

"Kak Hee!! Lee Heeseung!!"

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang