43. Fracas

137 12 0
                                    

Setelah Sunghoon mematikan sambungan telfon. Heeseung buru buru nelfon Jiwon beberapa kali sambil berlari.

"Angkat bego!" Heeseung kesel karena ni cewe nggak ngangkat telfonnya.

Akhirnya dia memutuskan buat telfon Niki

"Halo?"

"Sunghoon dimana?" Heeseung masih sambil lari.

"Kak Hoon? Tadi sih bilang mau latihan sambil bawa pisau lipat"

"Pisau lipat? Orang mana latihan pake pisau lipat, bego!!" Heeseung marah

"Ya mana gue tau! Serah dia lah mau latihan pake apa" Niki protes. Tapi langsung di matiin sama Heeseung.

"Gila lo Hoon!" gerutu Heeseung semakin mempercepat larinya.

Heeseung dari tadi muter gang disekitar cafe, tapi sialnya dia nggak nemu Jiwon.

"Sial" Heeseung gertakin giginya kesel. Karena dia clueless ni cewe ada di mana. Andai aja dia minta Jiwon buat masang GPS di hp nya.

"Eh? GPS?" gumam Heeseung. Dia baru inget, dia kan masang GPS buat Sunoo, Hoon sama Niki, kalau kalau mereka dibawa kabur sama gengnya kak cheol.

Heeseung buru buru buka aplikasi GPS dan di layar, dia liat hp Sunghoon ada di jarak 300 meter dari tempat dia, dan terlihat posisinya terus bergerak menjauh. Seketika, Heeseung langsung lari sesuai arahan GPS itu. Dan ketika mereka uda semakin deket, saat itu lah dia nabrak Jiwon di persimpangan gang.

"Aaaaaahh!!!!"  Heeseung kaget ketika dia baru aja di tabrak orang dan orang itu langsung teriak.

"Yang Ji!!" Heeseung ketika sadar yang nabrak dia itu Jiwon.

Jiwon langsung membuka matanya dan natap Heeseung.

Awalnya tatapan mata Jiwon kelihatan takut, tapi seketika, Jiwon menghela nafas lega. Pun Heeseung lega banget dia bisa nemuin Jiwon.

'Srek'

Ketika ada cowo yang berhenti lari dihadapan mereka, Jiwon langsung kearah belakang Heeseung seolah sembunyi.

"Hoon" guman Heeseung yang nggak di denger Jiwon. Tatapan mata Heeseung sedih sementara tatapan mata Sunghoon tajam

Seketika Sunghoon memilih buat lari.

***

Jiwon dan Heeseung jalan menuju rumah Jiwon tanpa sepatah katapun. Jiwon pun heran, kenapa Heeseung nggak nanya macem macem dan kenapa dia cuma diem doang. At least tanya, siapa cowo tadi, kenapa Jiwon ketakutan, atau sekedar nanya keadaannya. Anehnya ni cowo cuma meluk dia dan setelah itu hening.

"Kak-"

"Udah sampai" Heeseung senyum kecil ketika mereka uda sampe di depan gedung apartemen Jiwon.

"Ah.." Jiwon baru sadar mereka udah sampe di depan gedung aprtemennya.

"Masuk gih" Heeseung, tapi Jiwon masih diem. Dia masih bingung sama sikap Heeseung.

"Buruan masuk, udah malem, bahaya" Heeseung muter badan Jiwon dan agak ngedorong bahu Jiwon.

Jiwon pun agak ragu walau dia tetep jalan masuk ke apartemennya. Sesekali dia nengok kebelakang dimana Heeseung ngelambaiin tangan dan pergi ketika Jiwon udah masuk ke gedung apartemennya.

Jiwon ngehela nafas panjang ketika liat punggung Heeseung hilang di belokan gang. Dan dia mulai naik tangga.

Sementara itu Heeseung balik lagi, hanya untuk memastikan, Jiwon udah masuk ke unit apartemennya.

Ketika lampu di lantai 5 paling ujung hidup dan beberapa detik kemudian Jiwon masuk kesana, baru Heeseung pergi.

***

'Bruk'

Heeseung tersungkur setelah mendapat satu pukulan di pipinya.

"Bangun!" tegas Sunghoon narik kerah baju Heeseung, sampai dia berdiri lagi. Heeseung diem liat Sunghoon yang natap dia tajam.

'Bugh'

"Uhhh.." Heeseung megang perutnya yang baru aja di tinju Sunghoon, walau dia tau ni cowo nggak mengerahkan seluruh kekuatannya, jadi terkesan lemah. Tapi tetep aja sakit.

"Bales gue kak!!" Sunghoon frustasi. Sementara Niki sama Sunoo yang nggak berani masuk ke pertengkaran mereka, cuma bisa ngalihin pandangan tiap Sunghoon ngehajar Heeseung.

"Maaf" Heeseung membuat Sunghoon makin frustasi.

"Lo tau lo nggak boleh lemah kaya gini kan??" teriak Sunghoon membuat Heeseung memejamkan matanya erat. Ya dia tau dia nggak boleh punya kelemahan. Mencintai seseorang, berarti dia punya kelemahan. Dan nggak seharusnya Heeseung punya rasa itu sama Jiwon. Tapi...

"Tapi..." kalimat menggantung Heeseung ngebuat mereka ber 3 natap Heeseung yang masih nunduk dalam. Heeseung gelengin kepala kenceng.

"Nggak tau kenapa gue nggak bisa" Heeseung pengen terus terusan bareng Jiwon, dia pengen terus liat senyumnya, liat Jiwon ketawa, liat Jiwon ngeblush karena di goda Heeseung. Dia nggak bisa kalau harus ngelepas itu semua.

"Dan lo tetep mau egois?" Sunghoon mendekat ke Heeseung dan narik kerah bajunya.

"Kak! Liat gue!" terak Sunghoon membuat Heeseung nengadah.

"Liat mereka!" Sunghoon nunjuk Niki dan Sunoo.

"Lo janji lo bakal ngelindungin kita. Dan sekarang lo mau bilang, lo mau ngelindungin Jiwon? Sekarang gue tanya!" Seunghoon masih natap Heeseung tajam.

"Kalau kak cheol membuat lo harus milih antara kita ber 3 atau Jiwon. Lo bakal pilih siapa"

DEG

Heeseung seakan tertampar realita. Dia natap Sunghoon kemudia natap Niki yang buang muka dan Sunoo yang natap dia sedih.

Ya. Dia nggak berfikir sampai kesana. Gimana kalau kak cheol beneran membuat dia harus milih antara nyemaletin 3 temennya atau Jiwon. Heeseung yakin dia nggak bakal sanggup kalau harus mengorbankan salah satu.

'Lee Heeseung. Lo itu nggak pantes mencintai ataupun dicintai'

Kalimat lawas dari kak Cheol terngiang lagi di telinga Heeseung.

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang