Mobil Heeseung menuju titik koordinat yang di kirim Soobin. Tangannya menggenggam erat setir kemudi, tatapannya tajam dan lurus menuju titik koordinat yang tertera di layar mobil.
"Halo, Sunoo" Seunghoon mengangkat telfon dari Sunoo.
"Kak! Ketemu!" suara seruan Sunoo membuat sudut hati Heeseung agak lega.
"Gue kirim lokasi GPS kak Yeonjun!" seru Sunoo yang dibarengi sebuah pesan sigkat berisi lokasi seseorang.
"Gue tau tempat ini! Gudang tempat kak Yeonjun beli senjata!" seru Niki setelah melihat lokasi Yeonjun
'Bremm' Heeseung semakin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
'Bertahan sebentar lagi, Ji. Gue mohon' batin Heeseung yang masih fokus nyetir.
***
Cheol dan Jiwon masih saling menodongkan senjata.
"Lo tau bakal kalah tenaga kan" Cheol senyum smirk sembari memiringkan kepalanya.
Jiwon menggelengkan kepala.
"Gue sabuk hitam" pernyataan Jiwon membuat Cheol tertawa keras.
"Coba kita liat, apa lo masih berhak memegang sabuk hitam" Cheol natap Jiwon tajam. Dan dengan cepat Cheol mencoba menepis tangan Jiwon yang memegang senjata. Dengan cepat pula Jiwon menghindar dan langsung menyerang Cheol, walau bisa langsung menghindar.
"Akk!!" Jiwon kaget dari belakang ada tangan besar yang nyapit lehernya. Ternyata premannya Cheol. Jiwon berusaha lepas dari tangan kekar itu sembari menatap Cheol yang berjalan kearahnya.
"Si cantik ini sepertinya masih belum paham" Cheol memegang dagu Jiwon. Jiwon masih menatapnya tajam.
"Tapi tenang, gue masih mau main main sama lo dulu. Dan bakal gue pastiin, lo bakal mati sebelum Heeseung sampai sini" Cheol senyum smirk. Dengan cepat Jiwon menendang kaki preman yang ada di belakangnya dan langsung meninju perut Cheol yang ada di depannya dan mengambil besi panjang untuk senjata.
"Jalang ini!" ketika si preman mau menuju Jiwon, Cheol buru buru menahannya.
"Ternyata lo lemah" Jiwon menodongkan senjata sembari tertawa remeh.
"Apa?" Cheol tersenyum nahan marah.
"Lawan lo cuma gue. Yang cuma seorang cewe lemah dibandingkan lo cowo yang berbadan besar. Tapi lo tetap pakai alat yang lebih besar dari lo" Jiwon tersenyum menyeringai sembari menunjuk segerombolan preman dengan kepalanya. Para preman itu masih waspada, kapan saja siap menangkap Jiwon jika di perintah.
"Dasar jalang!" si preman marah
"DIAM!!" Cheol ikut marah. Dia menatap Jiwon dengan senyum menyeringai menahan marah.
"Wah.. Gue nggak tau kalau lawan gue nggak punya rasa takut sama sekali" Cheol perlahan jalan menuju Jiwon sembari membuang pisaunya.
Jujur. Kali ini Jiwon bahkan lebih takut, karena Cheol jalan pelan kearahnya dengan tatapan tajam, dan entah kenapa badan Cheol terlihat lebih kekar dari sebelumnya.
"Baik kalau itu memang mau lo. Kita duel satu lawan satu. Tapi ingat cantik.." Cheol tersenyum menyeringai.
"Gue nggak membeda bedakan gender" kali ini Cheol natap Jiwon tajam tanpa ekspresi.
***
Mobil Heeseung sudah sampai disebuah gudang yang terdapat di tengah persawahan. Mereka ber 4 keluar mobil, berlari menuju pintu gudang tersebut.
"Jiwon!!!" Heeseung membuka gudang dan nggak medapati apapun disana. Gudang yang luas itu kosong. Dahi Heeseung makin berkerut dan tangannya mengepal keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Venom ✅ (END)
Fanfictionalert. bahasa non baku He fell first He fell harder Tentang seroang lee Heeseung yang sering gonta ganti cewe tapi nggak pernah di pacarin. Yang Jiwon yang punya trauma masa lalu dan nggak mau membuka hati buat cowo mana pun.