72. Jiwon's BF

121 13 0
                                    

Jiwon keluar apartemen ketika Heeseung udah chat kalau dia ada di depan. Semenjak Jiwon pake gips, Heeseung yang biasanya pake motor, mulai pake mobil biar bisa nganter Jiwon.

"Nanti selesai jam berapa?" Heeseung di dalam mobil. Mobil mereka berhenti karena trafic light. Heeseung nyibak rambut Jiwon ke belakang telinganya. Jiwon masih fokus nulis di jurnal yang kemarin dia cetak.

"Hei" Heeseung deketin wajahnya ke depan Jiwon yang nggak jawab pertanyaannya.

"Maaf, gue nanti ada presentasi" Jiwon terkekeh sembari ngusap pipi Heeseung.

"Sibuk banget bu asdos" Heeseung mulai duduk tegap lagi.

"Ya gimana, gue udah absen 4 bulan" Jiwon lanjut nulis

"Kenapa pengen jadi asdos sih. Kan bisa jadi istri Lee Heeseung"

"Ha?" Jiwon tertawa mendengar pernyataan Heeseung.

"Inget, lo udah tunangan sama gue" Heeseung nunjukin cincin yang di sematkan pada kalung yang yang dia pakai. Cincin couple yang dia beli sebulan yang lalu. Jadi, jari Jiwon terdapat 2 cincin.

Jiwon ketawa, tunangan apanya.

"Apaan sih, mama aja belum kenal sama lo" Jiwon masih terkekeh. Heeseung terlihat pura pura kaget mendengar pernyataan Jiwon.

"Sepertinya nona Jiwon belum tau kalau tuan Heeseung ini tiap minggu menghubungi ibu mertuanya" Heeseung memperlihatkan kontak yang ada di layar hp nya.

"Eh??? Kok bisa???" Jiwon kaget ngambil hp Heeseung. Dia membaca nomor yang ada di kontak itu. Benar. Itu nomor mamanya.

"Ck ck ck. Nona Jiwon tidak tau apa apa ternyata" Heeseung nambah gigi dan mulai melajukan mobilnya karena lampu trafic sudah hijau untuk pengendara.

"Curaang!! Ngobrolin apa aja kalian?" protes Jiwon.

"Rahasia" Heeseung menahan tawanya.

'Camer calling' kalimat itu tertera di layar mobil Heeseung. Sontak membuat Jiwon membulatkan matanya kaget natap Heeseung yang masih ketawa lalu memencet tombol accept.

"Halo ma" Heeseung santai.

Jiwon natap Heeseung semakin membulatkan matanya kaget, karena ni cowo dengan santainya manggil 'ma'

"Halo Heeseung. Sehat nak?" mamanya terdengar sumringah.

"Nak?" Jiwon nutup mulutnya kaget. Heeseung ketawa

"Sehat ma"

"Heeseung bisa anter Jiwon kontrol lagi, nak? Kata dokter, Jiwon butuh di rontgen seminggu lagi"

"Tentu aja bisa ma" Heeseung ngewink ke Jiwon yang masih kaget. Misteri Heeseung bisa tau tanggal kontrol Jiwon kini terpecahkan. Jiwon selalu heran, Heeseung selalu udah di depan apartemen Jiwon tiap jadwalnya kontrolnya tiba, padahal dia nggak pernah ngomong ke Heeseung. Kalau di tanya, kenapa bisa tau jadwal kontrolnya, Heeseung selalu bilang 'our fate' sambil naikin kedua alisnya dan tersenyum sombong. Ngeselin sih, tapi Heeseung yang selalu nganter dia, gimana lagi.

"Ya ampun. Untung ada Heeseung. Nggak tau deh kalau nggak ada kamu, nak. Jungwon belakangan makin sibuk sama latihan pertandingan taekwondonya"

"Udah tugas aku, ma" Heeseung senyum sambil genggem tangan Jiwon.

"Oh iya, kimchinya yang mama kasih kemarin lusa masih kan? Kalau abis bilang ya, nanti biar mama kirim lagi"

"Mama!" Jiwon protes.

"Eh. Ada anak mama ternyata. Lagi ngedate ya?" suara mamanya terkekeh.

"Lagi ngedate?" suara papanya berbisik membuat Jiwon nutup wajahnya malu.

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang