64. Decision

124 14 0
                                    

"Tapi selama itu, perasaan kak Hee ke lo mulai berkembang. Ketika dia sadar dia mulai suka sama lo, dia mulai menjauhkan diri dari lo. Dia berubah pikiran. Dia nggak mau jadiin lo umpan. Makanya dia mulai mendorong lo jauh dari dia. Karena dia takut rencana bodohnya bakal nyakitin lo"

Jiwon nunduk, dia jadi tau alasan kejamnya perkataan Heeseung ke dia.

"Dia ngamuk ketika tau lo ada di rumah yang terbakar itu. Kak Hee yang gue kenal selalu ngehindarin masalah, tapi kali ini, dia nggak bisa bersikap seperti biasa. Lo tau karena apa?" Sunghoon nengok ke Jiwon sekilas.

"Karena ini menyangkut lo. Dia nggak bisa berdiam diri setelah Cheol terang terangan nyakitin lo. Dia bilang dia harus ngelindungin lo dari jarak dekat. Dia bahkan sempet mau nyamper ke basecamp Cheol setelah lo masuk rumah sakit. Kalau nggak gue tahan dan dia cuma dateng sendirian, mungkin dia nggak akan sempet ngasih cincin itu ke lo" pernyataan Sunghoon membuat Jiwon mengigit bibir bawahnya sembari menunduk menatap cincin bermata biru tersebut.

"Dan dia bilang, bakal ngelindungin kita semua. Ha.." Sunghoon ketawa getir.

"Itulah kenapa gue nggak suka sama lo. Gara gara lo, beban kak Hee bertambah"

"Apa?" Jiwon kesel nengok kearah Sunghoon tapi setelah itu kembali menghadap kedepan.

"Semakin banyak orang yang ada di dekat kak Hee, semakin banyak pengorbanan dia buat orang orang disekitarnya" pernyataan Sunghoon membuat Jiwon terdiam.

"Itulah kenapa lo nggak boleh bergantung ke kak Hee. Gimana pun kondisi lo, lo harus bisa jaga diri lo sendiri, walau dia bilang bakal ngelindungin lo. Cih.. Dia bahkan selalu memprioritaskan orang lain dari pada dirinya sendiri" Sunghoon terdiam sejenak kemudian berdiri.

"Maka dari itu. Kalau lo sampai nyakitin kak Hee. Gue juga nggak akan segan nyakitin lo sekalipun lo cewe yang dia cintai" Sunghoon kemudian berjalan meninggalkan Jiwon.

****

Jiwon duduk terdiam di ranjangnya. Sedari tadi dia menatap roomchat nya dengan Heeseung. Setelah mendengar penjelasan Sunghoon tadi, rasa bersalah langsung muncul di hati Jiwon. Dia udah salah sangka sama Heeseung, ternyata Heeseung bukan orang jahat seperti Cheol dan Taehyun.

Setelah memantapkan hatinya dia mulai mengetik sesuatu disana.

'Gue perlu ngomong'

Send.

Ping.

Langsung terbaca

Terlihat notif Heeseung sedang mengetik.

'Gue kesana sekarang'

"Cepet banget" gumam Jiwon sembari menahan senyumnya.

"Permisi" seorang perawat masuk ke ruang inap Jiwon membawa nampan berisi obat.

"Bukannya tadi udah ya" Jiwon heran karena baru 2 jam yang lalu ada perawat nganter obatnya.

"Ah... Ada obat suntik yang tertinggal" terang si perawat laki laki yang berparas cantik itu.

"Maaf ya, sedikit sakit" si perawat dengan lembut mulai memberikan alkohol ke kulit Jiwon. Dan mulai menyuntikkan obat.

Jiwon membaca chat dari Heeseung dengan sesungging senyum.

'Maaf, gue telat sebentaaar aja. Tapi cepet kok'

"Dari pacar?" tanya si perawat membuat Jiwon tersenyum malu.

"Enaknya punya pacar" si perawat selesai menyuntikkan obat. Si perawat perlahan membereskan alat suntiknya. Sementara Jiwon tersenyum sembari membalas pesan Heeseung.

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang