Heeseung langsung balik ke kontainer deket sungai han. Dia mulai ngobrak abrik barang barang yang ada disana, kaya lagi nyari sesuatu.
"Sial!" gumamnya masih mencari sesuatu itu.
"Aarggh!" Setelah beberapa menit nyari dan nggak nemu, ngebuat Heeseung frustasi dan nendang kursi yang ada disana.
"Lo nyari ini?" Sunghoon berdiri di pintu box kontainer sambil megang amplop coklat.
Amplop itu sebenernya udah dikirim semenjak seminggu yang lalu. Tapi karena Heeseung nggak perduli, jadi dia nggak pernah buka isi amplopnya.
"Hoon.."
'Wushh'
Sunghoon ngehamburin isi dari amplop coklat itu. Dan seketika puluhan foto bertebaran di lantai.
Heeseung ngambil sebuah foto yang jatuh di deket kakinya.
Foto Jiwon lagi ketawa sambil makan eskrim. Dan foto foto yang lain juga merupakan foto Jiwon yang diambil di berbagai kesempatan.
Heeseung ngeratin tangannya keras.
"Ini kan yang lo tunggu tunggu" Sunghoon
"Hoon!"
"Apa? Ini kan rencana lo dari awal. Lo deketin tu cewe dengan harapan kak Cheol buntutin dia dan nyakitin dia. Dan dengan bangga nya lo akan bilang bahwa tu cewe nggak berharga buat lo. Nggak akan ada yang bisa kak cheol ambil lagi dari lo. Dan lo akan bilang, seorang Lee Heeseung udah nggak punya perasaan cinta lagi buat siapapun, dengan begitu lo bisa lepas dari geng dia"
Heeseung terdiam denger omongan Sunghoon.
"Jangan bilang lo beneran suka sama tu cewe?" Sunghoon.
"Gila lo ya!"
"Yaudah. Kenapa lo mesti keganggu ketika Yang Jiwon terluka karena kak cheol. Mustinya lo biarin aja" Sunghoon makin ngebuat Heeseung terdiam
Sunghoon jalan kearah Heeseung.
"Atau paling nggak, jangan bawa perasaan lo" Sunghoon nepuk pundak Heeseung dan pergi gitu aja.
***
Heeseung minum bir di luar box kontainer.
"Haah..." Heeseung ngehela nafas berat sambil natap langit. Dia bisa liat uap dari nafasnya yang menandakan suhunya udah mulai dingin.
"Mikirin apa sih kaya berat banget" Niki mulai duduk di sebelah Heeseung. Mulai senyum kecil mempersilahkan niki buat duduk.
"Nik.."
"Hm?"
"Kalau lo di hadapkan pada situasi dimana, lo suka sama sesuatu, tapi nggak seharusnya lo suka itu. Apa yang bakal lo lakuin?" Heeseung masih natap langit.
"Mmm.. Kaya gue suka sama wine?" pertanyaan Niki ngebuat Heeseung terkekeh.
"Lo aja belum pernah minum wine"
"Maka dari itu, gue belum pernah minum wine tapi gue udah suka duluan. Harusnya gue tahan sampe umur gue legal baru bisa gue minum kan" Niki minum kopi kalengnya
"Yah walau sekarang harus di tahan tahanin minum yang lain" Niki ngeryitin dahinya sambil minum kopi.
"Ditahan ya" gumam Heeseung.
'Atau paling nggak, jangan bawa perasaan lo' kalimat Seunghoon tetiba terngiang.
"Nik.."
"Hmm"
"Hajar gue nik" pinta Heeseung ngebuat niki langsung negapin badannya.
"Ha?" Niki takut salah denger. Ini telinganya yg eror atau heeseung yg eror sebenernya.
Heeseung goyangin kepalanya pelan.
"Gue harus nyadarin diri gue. Hajar gue Nik" Heeseung merem.
"Nggak boleh berubah pikiran loh ya!" Niki menyembunyikan kegirangannya karena dapet kesempatan mukul yang lebih tua.
Heeseung ngangguk mantep.
"Dan lo nggak boleh bales gue!"
"Iya buruan! Gue harus nyadari diri-"
'Duak'
"Wooohh!!" Niki kegirangan setelah mendaratkan satu pukulan ke wajah Heeseung. Sementara Heeseung udah terkapar di tanah.
"Wahh... Gila.. Enteng banget badan gue" Niki agak jejingkrakan di depan Heeseung
"Nik.."
"Ha?"
"Kenapa musti di wajah?" Heeseung natap niki dengan tatapan kematian.
"K-kak.. Lo nggak bilang apa apa" seketika niki jadi ketakutan dan mulai mundurin langkahnya.
"Sini lo" nada heeseung merendah tapi malah bikin jantung niki meroket degdegan.
"Kak, lo uda janji nggak bakal bales gue" Niki kabur sementara Heeseung mulai ngejar bocah dibawah umur itu.
"Nishimura!!!"
"Kak Sunghoon!!!!" Niki makin cepet lari
***
Heeseung tiduran di kasur sambil mandangin foto Jiwon yang lagi pake hoodie item sambil nenteng tas belanjaan.
"Gue harus lepas dari kak cheol. Dan satu satunya jalan adalah lo. Gue nggak akan peduli walau lo yang jadi korban, yang penting gue bisa lepas dari sampah itu" gumam Heeseung. Tu cowo mulai ngeremes foto Jiwon dan ngebuang sembarangan.
***
"Atchiii" Jiwon ngusap hidungnya yang gatel.
Jake ngeluarin kantong hangat dan mulai naruh kantong hangat itu di hidung Jiwon.
Jiwon natap Jake tertegun. Pun Jungwon,
"Jangan sampe kena flu" Jake senyum manis. Tapi dalam pandangan Jiwon sosok Jake berubah jadi seseorang.
Jiwon ngerasain de javu, karena seseorang memperlakukan persis seperti apa yang barusan Jake lakuin. Naruh hot pack di hidung dan kata katanya sama persis.Jiwon akhirnya cuma nunduk, lanjut nonton film bareng kembarannya, sementara Jake milih buat ngupas apel di dapur yang nggak begitu jauh dari ruang tengah.
Jiwon berdehem sadar di tatap Jungwon. Kayanya kembarannya ini tau isi hati Jiwon
Karena kesel di tatap terus akhirnya Jiwon mau ngambil minum di dapur.
Jiwon ngambil mug dan buka kulkas buat ambil susu.
"Look" Jake senyum lembut sambil ngeliatin potongan apel berbentuk kelinci.
"Mirip kamu" Jake natap Jiwon masih senyum lembut.
'Mirip kamu' wajah lembut seorang pria langsung terlintas di benak Jiwon.
'Jay'
'Splash'
Jiwon tampa sengaja numpahin susu nya dan ngebuat lantai jadi basah.
"Ji.." Jake kaget dan langsung ngambil serbet buat bersihin tumpahan susu.
"M-maaf" Jiwon langsung masuk kamar nya dan nutup pintu.
"Aahh.." Jiwon duduk senderan pintu sambil nutup mukanya.
"Yang Jiwon. Lo udah gila ya" gumam Jiwon
***TBC***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Venom ✅ (END)
Fanfictionalert. bahasa non baku He fell first He fell harder Tentang seroang lee Heeseung yang sering gonta ganti cewe tapi nggak pernah di pacarin. Yang Jiwon yang punya trauma masa lalu dan nggak mau membuka hati buat cowo mana pun.