42. Blessed Cursed

185 15 1
                                    

(Hai, maaf kemarin ngilang nggak update minggu ini 1 chapter dulu 🫰🏻)

Jiwon masih mematung natap Heeseung sambil nahan nafasnya.

"Hik" Jiwon langsung nutup mulutnya. Sementara Heeseung terkekeh waktu sadar Jiwon cegukan.

"Kenapa? Kita kan udah ciuman 2x"

"Jangan diperjelas lah bego!" Jiwon makin nundukin kepalanya mencoba menyembunyikan wajah merahnya.

"Lucunya.." Heeseung ketawa kecil sambil ngusap usap kepala Jiwon. Jiwon pelan nengok Heeseung.

"Kucingnya yang lucu, bukan lo" Heeseung langsung ngusap usap kepala kucing.

"Apasih!" Jiwon kesel karena digodain Heeseung. Heeseung masih ketawa sambil mainan kucing.

"Btw kucingnya gendut, kek lo"

"Dia hamil dan gue nggak gendut ya!" protes Jiwon lagi lagi ngebuat Heeseung ketawa.

"Iya iya.. Pipi mochi" Heeseung nyubit pipi Jiwon.

"Berhenti nggak!"

Ditengah Heeseung yang lagi godain Jiwon itu, 100 meter di belakang mereka, ada Sunghoon yang natap mereka dengan tatapan dingin.

***

Taehyun ada di deket gedung kampus Jiwon, berharap dia bisa ketemu Jiwon buat ngembaliin hp yang kebawa dia kemarin.

"Wah... Katanya nggak ada pacar. Bisa lebar banget senyumnya" gumam Taehyun yang liat Jiwon jalan bareng Heeseung sambil senyum lebar.

Taehyun berdiri senderan pohon sambil ngelipet kedua tangannya di depan, nungguin Jiwon yang baru aja pisah sama Heeseung di depan gedung kampusnya.

"Oh?" Jiwon kaget liat Taehyun berdiri dibawah pohon sambil senyum kearah dia. Ini dia orang yang dia cari cari.

Jiwon lari kearah Taehyun yang udah masang senyum aneh.

Jiwon berdiri didepan Taehyun sambil natap tu cowo kaya mengisyaratkan 'gue perlu penjelasan'

Taehyun ketawa kecil liat Jiwon yang uda nunggu cerita versi dia.

"Sebelum gue cerita, nih hp lo" Taehyun ngasih hp Jiwon.

"Begonya" gerutu Jiwon.

***

"Maaf" Jiwon nunduk dalam ketika Taehyun selesai cerita. Dia bahkan nggak nyangka hanya karena 2 gelas soju kecil, dia bisa mabuk berat kaya gitu. Dia bener bener dalam masalah kalo sampe Jungwon tau.

"Untungnya udah punya pacar ya sekarang" goda Taehyun

"Ha?" Jiwon kebingungan.

"Gue tadi liat lo jalan sama cowo. Lebar bat senyum lu" terang Taehyun ngebuat Jiwon agak malu.

"Nggak.. Bukan pacar"

"Ooh.. Masih PDKT. Kasih aja itu tiket yang gue kasih" pernyataan Taehyun ngebuat Jiwon agak tertegun, apa dia berani ngajak Heeseung ke lotte world?

"Semangat" Taehyun senyum godain Jiwon sambil ngedorong Jiwon dengan bahunya.

***

Heeseung jalan dengan sesungging senyum yang seperti enggan beranjak dari wajah tampannya. Pikirannya lagi dipenuhi sama wajah merah Jiwon yang tadi dia cium.

Lucu.

Seakan dia pengen mandangin wajah Jiwon lama lama. Ni cewe kenapa bisa gemesin banget padahal sikapnya dingin. Sayangnya harus pisah sama Jiwon karena dia ada kelas.

Sekarang Heeseung yakin tu cewe uda balik karena Heeseung sendiri juga uda selesai kelas. Dan dia lagi jalan menuju cafe. Dia yakin Jiwon daper sift malam, dan ini uda mau jam kepulangan Jiwon. Saatnya dia jemput tu cewe.

Hp Heeseung berdering menandakan kalau ada yang telfon.

Dari Sunghoon.

"Halo, Hoon"

"Yang Jiwon" kalimat singkat dari Sunghoon membuat Heeseung agak gusar.

"Hoon?"

"Jangan bilang lo serius sama dia" Sunghoon membuat Heeseung kesusahan nelen salivanya.

"Apa gue perlu ingetin, kalau dia itu awalnya cuma umpan kecil lo?"

"Park Sunghoon!" pernyataan Heeseung terpotong suara tawa hambar dari sebrang telfon.

"Sial. Lo beneran suka sama dia ternyata" Heeseung nggak bisa ngelak. Kali ini dia nggak bisa bohongin kata hatinya lagi.

"Kayanya gue perlu turun tangan ya biar lo bisa sadar"

"Maksud lo?" Heeseung agak was was.

"Lo inget luka di leher Jiwon tempo hari?" pertanyaan Sunghoon membuat ingatan Heeseung ter recall ketika dia liat Jiwon yang katanya abis jatoh (chapter 19)

"Itu ujian pertama gue. Dan lo kayanya perlu ujian kedua" seketika Heeseung panik

"Maksud lo apa??"

'Pip' telfon dimatikan.

"Hoon!!"

"Park Sunghoon!"

"Sial!" Buru buru Heeseung lari sambil telfon Jiwon.

***

Jiwon lari dari kejaran cowo tinggi yang pake jaket, masker dan topi hitam. Dia pikir, setelah beberapa bulan tu cowo udah ilang, ternyata muncul lagi. Sialnya ni cowo dateng ketika Jungwon maupun Jake nggak bisa jemput dia balik kerja.

Jiwon masih lari diantara gang gang sempit nan remang remang itu, sambil sesekali mencari senjata buat ngelawan si cowo, walau matanya uda berkaca kaca dan peluh di kening nya nggak berhenti ngucur. Jiwon lari sambil gigit bibir bawahnya berharap ada keajaiban, Jungwon bisa nemuin dia.

'Srak' Jiwon terjatuh ketika kakinya tersandung kardus di pinggir gang.

"Uuhh" dengan cepat badan Jiwon tiba tiba diangkat di tembok oleh cowo yang dari tadi ngejar dia.

"Uhuk" jiwon uda kesusahan ngambil nafas, karena dia uda ngos ngosan di tambah ni cowo berusaha nyekik dia. Sementara Jiwon juga berusaha keras buat ngelepas masker si cowo.

"Eergghh!!" Jiwon sebenernya uda nggak punya tenaga buat ngelwan ni cowo. Tapi dia nggak boleh mati sia sia. Alhasil Jiwon hanya bisa mengandalkan kakinya sekarang.

'Duak'

"Aargghh" si cowo ngerang kesakitan ketika Jiwon nendang aset berharga si cowo dan dia akhirnya punya kesempatan buat lari sekuat tenaga.

Jiwon terus berlari dan berharap segera bertemu dengan jalan besar.

Dan ketika dia sampai di belokan gang.

'Bruk'

"Aaaaaahhh!!!" Jiwon treak karena takut dia nabrak si cowo tadi.

"Yang Ji!!" panggilan itu seketika membuat Jiwon berhenti treak dan membuka matanya.

Ada sosok Heeseung yang natap dia khawatir dan entah kenapa wajahnya penuh keringat.

Lega.

Lega banget dia bisa ketemu Heeseung disini.

'Srek'

Suara seseorang berhenti berlari, membuat Jiwon lari kebelakang Heeseung.

Heeseung dan Jiwon bisa liat cowo jakung berpakaian serba hitam berdiri 10 meter di depan mereka. Si cowo Jakung berhenti dan entah kenapa natap Heeseung lumayan lama. Ngebuat Jiwon narik ujung baju Heeseung.

Dan si cowo tiba tiba lari membuat Heeseung spontan mau ngejar tapi di tahan Jiwon.

"Jangan" Heeseung bisa liat Jiwon yang ada di belakang dia sedang menunduk dalam, suaranya gemetar, badannya juga gemetar, sementara tangannya megang ujung baju Heeseung.

"Jangan pergi" lanjut Jiwon masih dengan suaranya yang gemetar.

Heeseung akhirnya meluk Jiwon dengan helaan nafas lega. Lega banget

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang