Jiwon masuk ke ruang perawatan Snow. Disana snow diberi infus dan darah di badannya sudah dibersihkan. Bisa dia liat, bagian kaki snow di perban. Mungkin disanalah Taehyun nyakitin snow hingga berdarah.
"Maaf" Jiwon nunduk sambil megang kaki snow.
"Permisi" seorang suster mendekati Jiwon sembari membawa seperangkat alat pembersih luka.
"Ya?" Jiwon kebingungan karena dia kira snow udah selesai di tangani.
"Maaf, tapi anda juga terluka" terang si suster mulai makai sarung tangan latex nya.
Jiwon nunduk liat kakinya yang ternyata sebelah sepatunya hilang.
"Biar saya bantu bersihkan" si perawat mulai membersihkan siku tangan Jiwon yang tergores ketika jatuh tadi. Jiwon baru sadar kalau dia juga terluka.
Setelah selesai memberikan plaster ke siku Jiwon, si perawat mulai membersihkan lututnya yang juga berdarah.
"Terimakasih" Jiwon singkat membuat si perawat tersenyum.
"Saya tau anda panik, tapi mohon lebih memperhatikan keselamatan anda" terang si perawat sambil memplaster lutut Jiwon.
"Untung ada pacar anda yang tanggap, memberi tahu kami" perawat kini memakaikan sepatu Jiwon yang tadi hilang.
"Pacar?" Jiwon keheranan.
"Ya... Dia ada di depan, tadi dia kemari terlihat panik dan memberi tahu kami kalau anda juga terluka, dan membawakan sebelah sepatu ini" perawat berdiri setelah selesai memasang sepatu Jiwon.
"Terimakasih" Jiwon agak nundukin badannya ke perawat yang langsung pergi, dibarengi Jiwon. Dia pengen tau siapa yang bawain sebelah sepatunya.
"Loh. Tadi dia disini kok" si perawat kebingungan setelah tak mendapati siapapun di ruang tunggu.
"Siapa?" tanya teman perawat yang ada di meja resepsionis.
"Pacarnya nona ini"
"Oohh.. Pria tampan tadi? Dia sudah pulang" terang si perawat.
"Ah.. Dan juga, dia menitipkan hp ini" lanjut si perawat menyodorkan hp yang nggak lain punya Jiwon itu.
Jiwon panik merogoh saku nya yang ternyata nggak ada apa apa disana.
"Terimakasih" Jiwon bungkukin badannya lagi sambil nerima hp itu.
"Beruntungnya punya pacar perhatian" si perawat nyenggol bahu Jiwon pake bahunya. Jiwon cuma bisa tersenyum kecil. Walau dia nggak tau siapa cowo yang bawain hp dan sepatunya.
Seketika hp nya berbunyi, telfon dari Woonyoung.
"Halo?"
"Oohhh!! Akhirnya diangkat!!" suara Woonyoung
"Halo? Lo dimana?" suara Jungwon terdengar panik.
***
Jungwon dan Woonyoung nyusul ke rumah sakit hewan tempat snow di rawat.
"Lo beneran nggak kenapa napa?" tanya Jungwon khawatir ngeliat badan Jiwon dari atas sampe bawah. Baju birunya terkena noda darah yang lumayan banyak, siku tangan dan lututnya berplaster. Gimana nggak Jungwon makin panik.
Jiwon gelengin kepala.
"Lo nggak bisa di hubungin sejak sore. Gue panik banget" Woonyoung meluk Jiwon sambil berkaca kaca.
"Apartemen Woonyoung kebobolan" Jungwon singkat.
"Apa?" Jiwon kaget.
"Gue nggak apa apa. Cuma kaget aja waktu masuk apartemen udah berantakan semua. Gue coba telfon lo nggak bisa bisa" Woonyoung mewek lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Venom ✅ (END)
Fanfictionalert. bahasa non baku He fell first He fell harder Tentang seroang lee Heeseung yang sering gonta ganti cewe tapi nggak pernah di pacarin. Yang Jiwon yang punya trauma masa lalu dan nggak mau membuka hati buat cowo mana pun.