26. Flashback 5

170 11 0
                                    


'Bruk'

Tubuh Jiwon di banting ke arah rak.

"Hmmmp" Jiwon nahan sakit di bahunya yang kepentok rak besi.

Dia bahkan nggak tau dia ada dimana.

Seseorang ngebuka kain yang nutupin mata Jiwon.

Jiwon bisa liat didepan dia ada 3 cewe. 2 berdiri dan 1 jongkok di depan dia. Jiwon mundurin badannya.

Apa apaan mereka. Kenapa mereka jadi makin menjadi kaya gini. Jiwon berontak mencoba ngelepasin tali yang ngiket tangannya.

"Duh cantik.. Gue udah bilang kan buat jauh jauh dari kak Jay" cewe yang jongkok depan dia ngusap muka Jiwon. Jiwon langsung buang muka. Nggak sudi di sentuh cewe yang ngaku ngaku fans Jay itu.

"Harusnya lo sadar diri. Lo tu nggak pantes buat kak Jay" terang salah satu cewe yang berdiri.

"Hmmmpp!! Hmppp!!" Jiwon keliatan marah, tapi 3 cewe tadi malah ketawa.

"Apa sih.. Lo mau ngomong apa? Bangga lo di sebut kak Jay selama perform tadi, ha?" terang cewe yang lain.

"Pelacur kaya lo, gue yakin butuh banyak foto bugil lagi buat di pamerin" cewe yang jongkok di depan Jiwon ngebikin Jiwon ngebuletin matanya.

Maksudnya apa?

"Lepas pakaiannya" titah cewe tadi. Ngebikin Jiwon makin waspada.

"Hmppp!! Hmppp!!!!" Jiwon sekuat tenaga biar mereka nggak bisa nyentuh dia.

'Duk' Jiwon berhasil nendang salah satu cewe.

Walau 2 yang lain juga berusaha nahan Jiwon. Jiwon nggak mau kalah, dia berusaha nendang 2 orang yang ada di depan dia.

"Jiwon!! Yang Jiwon!!" suara Jungwon ngebuat cewe cewe itu milih buat kabur dengan menggerutu karena belum berhasil nangkap Jiwon.

"Mati aja lo disini" terang seorang cewe sebelum bener bener pergi. Dan setelah 3 orang itu bener bener pergi, Jiwon bisa denger suara gembok yang di kunci.

Jiwon yang udah lemes, mata nya berkaca kaca. Dia mencoba buat ngelepas tali yang ngiket tangan dia dengan cara di gosok gosokkan ke ujung rak besi yang ada di belakang dia.

Walau tau itu tumpul, tapi Jiwon berusaha biar tali itu bisa lepas, dan paling nggak dia bisa treak minta pertolongan.

***

Gudang mulai gelap.
Jiwon yang udah lemes banget karena siang tadi cuma makan 3 tusuk odeng masih berusaha buat motong tali yang ada di tangannya.

'Tas'

Akhirnya tali bisa terlepas.

Buru buru Jiwon ngelepas kain yang nutupin mulutnya. Dan mulai berdiri menuju pintu gudang.

'Dor dor dor dor'

"Kak Jungwon!! Kak Jay!! Siapapun tolong!! Gue ada disini!!" Jiwon dengan sisa tenaga berusaha buat gedor gedor pintu gudang itu.

"Siapapun! Tolong!! Ada orang nggak di luar!! Ada orang di dalam!! Tolong buka!!" Jiwon susah neguk saliva nya karena tenggorokannya uda mulai kering.

"Tolong.." suara Jiwon makin lirih karena tenaga dia juga uda mulai habis. Tangan dan kaki nya mulai kerasa dingin.

Jiwon yang uda lemes, milih buat senderan ke rak besi yang menghadap ke pintu. Paling nggak kalau dia mati, tubuhnya langsung kelihatan. Gitu pikir Jiwon.

Dengan helaan nafas berat, pikiran tentang kematian itu datang. Karena dia pesimis bakal ada yang nemuin dia disini. Jiwon duduk sambil meluk lutut nya.

Dan setelah itu Jiwon milih buat tidur.

***

'Cklek'

'Krieet'

Jiwon kebangun karena denger pintu gudang kebuka.

"Jiwon!!!" Jay lari kearah Jiwon begitu liat tubuh Jiwon ngeringkuk senderan rak besi.

Jiwon nengadah.

"Akhirnya..." Jiwon senyum ke Jay yang udah nahan tubuh Jiwon.

'Bruk'

Jiwon tumbang di pelukan Jay.

Sementara Jay tangannya udah mengepal keras dan matanya berkaca kaca.

***

"Maaf, semua salah gue. Nggak seharusnya gue egois dan ngebikin lo tambah menderita kaya gini" Jay genggem tangan Jiwon sambil nunduk.

Rasa bersalah Jay sekarang seperti udah overload. Dia harusnya dengerin omongan Jungwon dan Jiwon. Harusnya mereka putus aja. Harusnya Jay nggak egois, nahan Jiwon sementara Jiwon yang menderita gara hara hubungan ini.

Jay pikir, asal mereka saling mencintai semua bakal baik baik aja. Sama seperti setahun kebelakang. Semua baik baik aja sebelum cewe cewe yang ngaku sebagai fans Jay itu datang dan ngehancurin hubungan dia dan Jiwon.

Jay pikir dia bisa ngelindungin Jiwon karena dia sayang dan cinta sama Jiwon. Tapi nyatanya. Semakin Jay ngepublish hubungan mereka, Jiwon pun semakin terluka.

Jay seketika merasa nggak berguna. Harusnya dia bisa lindungin orang yang berharga bagi dia. Harusnya dia bisa bikin senyuman Jiwon bertahan lama. Harusnya dia nggak ngehancurin senyum manis Jiwon.

***

Jiwon perlahan terbangun. Matanya nangkap langit langit rumah sakit yang putih.

"Dek" Jungwon yang selalu ada di sana, mulai berdiri dan cari minum buat Jiwon minum.

"Nak.." ternyata ada orangtuanya juga. Jiwon bisa liat mata mamanya sembab karena nangis.

***

Orangtua si kembar mutusin buat pindah sekolah. Dan Jiwon juga udah nggak mau memper panjang masalah dia dan beberapa cewe itu. Lebih baik dia yang pergi biar semuanya damai.

"Udah nggak ada barang yang ketinggalan?" Jungwon ke Jiwon yang lagi ngeliat hp nya. Mereka lagi di luar apartemen. Truk pengangkut barang udah siap berangkat karena semua barangnya udah di packing rapi.

Jiwon senyum sambil ngangguk.

Jungwon sebenernya nggak tega liat ekspresi Jiwon. Matanya masih sembab. Setelah bener bener putus dari Jay beberapa hari yang lalu, Jiwon nggak berhenti nangis.

"Ayo nak" Papanya manggil si kembar dari dalam mobil. Jiwon dan Jungwon pun masuk dalam mobil ortu nya.

'Brmm' mobil hitam itu melaju di susul truk pengangkut barang.

Jiwon nurinin kaca jendela mobil nya, karena dia lagi pengen kena angin sepoi sepoi.

Jiwon buka hp yang memperlihatkan chat dari seseorang.

From : my gentleman ❤️
'Maaf
Gue nggak minta lo buat maafin gue. Karena semua memang salah gue. Nggak seharusnya gue egois'

'I hope your happy. More than with me'

'The sunset is beautiful, isn't it?'

Jiwon ngehela nafas berat karena berulang ulang dia baca chat terakhir dari Jay.

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang