68. FATE

130 12 5
                                    

Heeseung keluar dari mobil setelah mendobrak pintu gudang dengan mobilnya. Tatapannya tajam kearah Cheol yang sedang menyandra Jiwon. Sementara Jungwon sangat khawatir dengan kondisi Jiwon yang sesekali kakinya terlihat lemas.

"Wah! Lee Heeseung! Akhirnya gue bisa ketemu lo!"

"Kangen gue, ha?" Heeseung senyum menyeringai ke Cheol. Sementara Niki dan Seunghoon menuju bagasi mobil dan menyeret seseorang yang udah terkapar.

"Lo lepasin dia, gue bakal kasih Yeonjun" Heeseung memasukkan tangannya ke saku celana. Sementara Cheol tersenyum kemudian tertawa.

"Ey.. Nggak adil. Jiwon lebih berharga ketimbang Yeonjun" Cheol berusaha memegang Jiwon yang mulai lemas. Heeseung bisa liat darah terus menetes dari tangan Jiwon yang terikat kebelakang. Tapi Heeseung nggak mau menunjukkan kalau dia panik.

"Lo mau gue balik kan? Kenapa harus bawa dia?" pertanyaan Heeseung membuat Cheol menahan tertawanya.

"Hee! Dia Jiwon! Coba sebut namanya. Kenapa lo manggil 'dia' 'dia' terus" Cheol membuat Heeseung nunduk menahan emosinya.

"Gue nggak mau buang waktu. Kalau lo maunya gue. Gue bakal balik, tapi balikin dia dulu"

"Kenapa? Lo nggak mau Jiwon mati? Semakin lama gue nahan dia, dia bakal mati kan" pernyataan Cheol kali ini bener bener membuat Jungwon geram. Sementara Heeseung masih berusaha sekuat tenaga nahan emosinya.

"Lo nggak denger apa kata gue? Gue bakal balik sama lo. Tapi lo balikin dia!"

"Kalau lo beneran mau balik" Cheol melempar sebuah suntikan kearah Heeseung.

"Pake itu. Itu tanda kalau lo udah resmi balik sama gue" Cheol menyeringai.

"Kak!!" Hoon dan Niki protes.

Heeseung terlihat terdiam natap suntikan itu, lalu menatap Jiwon yang wajahnya udah penuh luka. Jiwon nangis sambil gelengin kepalanya.

"Gue cuma perlu make ini kan" Heeseung ngebuat Hoon dan Niki kembali protes. Pun Jiwon. Dia berusaha berteriak walau mulutnya di lakban.

Jiwon gelengin kepalanya cepet, dan makin nangis.

"Yaa!!" Cheol kegirangan.

Heeseung natap Jiwon yang masih menangis sembari menggelengkan kepalanya. Dia nggak bisa mengorbankan Jiwon hanya gara gara dia. Heeseung perlahan jalan menuju suntikan itu dan mengambilnya.

"LEE HEESEUNG!" Sunghoon membuat Heeseung menelan salivanya.

"Lepasin dia dulu" Heeseung natap Cheol.

"Hee! Aturannya adalah, lo balik dulu baru gue bisa balikin dia" Cheol tertawa.

"BAIK! Tapi bawa dia jauh dari lo" Heeseung mencoba menahan emosinya, sembari nunjuk sebuah kursi.

"semakin lo ragu, semakin cepat gue ngambil nyawanya" Cheol tertawa sembari menekan leher Jiwon dengan pisau, membuat sebuah garis merah di leher Jiwon.

"BRENGSEK!!!" Jungwon mulai berlari kearah Cheol disusul Sunghoon, Niki dan Heeseung. Beberapa preman mulai menuju kearah mereka.

'Duak'

Satu pukulan Jungwon mengenai wajah seorang preman walau dia nggak bergeming. Heeseung langsung menyuntikkan obat yang dia ambi tadi ke leher si preman dan meninju perut lalu dengan cepat menendang kepalanya.

Heeseung menjegal kaki preman yang meninju kearahnya hingga terjatuh dan mulai menginjak perut dan menendang wajahnya hingga preman itu pingsan.

Seunghoon sedang bertarung dengan seorang preman.

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang