44. Rumbling

155 12 1
                                    

Jiwon dari tadi gigitin kuku tangan kirinya, sementara tangan kanannya megang hp yang dari tadi memperlihatkan layar chat kakaotalk dia dan Heeseung.

Jiwon mulai ngetik
'Udah balik?'
Tapi di hapus lagi
'Udah sampe apartemen?'
Di hapus lagi
'Lo nggak kenapa napa kan?'
Dihapus lagi

Jiwon ngehela nafas berat.

"Kenapa sih" Jungwon baru aja pulang bawa tas belanja.

Jiwon pun bingung, Heeseung tadi bersikap aneh.  Kenapa? Apa dia lagi ada masalah?

***

Beberapa hari setelahnya, Jiwon berangkat kuliah bareng Woonyoung. Mereka jalan sambil ketawa, denger ceritanya Woonyoung yang dilabrak sama kating, tapi ternyata katingnya salah orang.

"Cuti sih gue kalo jadi dia" Jiwon masih ketawa

"Eh.." Woonyoung berhenti jalan ketika mereka ngelewatin kantin. Jiwon nengok ke arah yang Woonyoung liat.

Ada Heeseung.

Duduk berharapan sama cewe dan tangan si cewe ngelus ujung bibir Heeseung yang luka. Di tambah, tangannya megang tangan si cewe yang lagi ngelus pipinya.

Eh.

Jiwon nggak salah liat kan.

"Ji" Woonyoung sebenernya agak khawatir. Setau dia, Jiwon sama Heeseung belakangan makin deket. Apalagi Jiwon cerita kalau dia mau ngajak Heeseung ke Lotte world.

"Jiwon!" jiwon nggak gubris Woonyoung, masih mematung natap cowo 30 meter di depannya.

"Yang Jiwon!!" kali ini suara Woonyoung agak keras membuat beberapa orang di sekitar mereka nengok.

"Eh? Apa?" Jiwon kaget natap Woonyoung.

"Lo nggak apa apa?" tanya Woonyoung hati hati.

"Apanya?" Jiwon ketawa kecut sambil ngelirik Heeseung. Sialnya dia juga lagi liat kearah Jiwon, mungkin karena Woonyoung manggil dia kenceng banget tadi.

Heeseung melengos lanjut senyum sambil ngusap punggung tangan si cewe.

DEG.

Apasih.

Jiwon pergi ninggalin Woonyoung dan terlihat kesal.

"Ji!" Woonyoung nyusul Jiwon yang jalan cepat.

***

Jiwon nopang kepalanya pake tangan sambil nulis materi mata kuliah hari ini.

Hari ini kebetulan mata kuliah tari kontemporer, dimana ada Heeseung juga disana.

Woonyoung nengok ke belakang, dimana ada Heeseung yang duduk di pepet cewe. Terus natap Jiwon disebelahnya yang keliatan fokus sama materi hari ini.

Ini berdua lagi marahan atau gimana sih. Woonyoung bingung. Setau dia, beberapa hari yang lalu Heeseung masih ngejar Jiwon. Kok uda balik lagi ke setelan awal si.

Yah.. Cowo kaya gitu mana bisa berubah.

'Duk'

Woonyoung jadi ikutan kesel, dia agak gebrakin mejanya walau nggak keras tapi berhasil bikin Jungwon yang ada di sebelahnya kaget.

***

Jungwon beresin buku nya yang ada di meja.

"Dapet sift malam lagi?" tanya Jungwon. Jiwon ngangguk.

"Gue bisa jemput. Mau jemput jam-"

"Gue bisa balik sendiri" Jiwon langsung nenteng tasnya dan pergi gitu aja. Ninggalin Jungwon dan Woonyoung yang jadi terdiam natap Jiwon pergi.

"Kenapa sih? PMS?" Jungwon.

Woonyoung bedecak sambil gelengin kepalanya.

"Semua cowo sama aja. Nggak peka" dan dengan anggunly nenteng tas dan pergi.

"Semua cewe sama aja. Nggak jelas!" gerutu Jungwon.

***

"Ji, tolong ini ke meja 5 ya" seroang waiter ngasih nampan berisi 1 gelas americano dan satu slice cake tiramisu.

Jiwon ngangguk sambil benerin tali rambutnya. Ngambil nampan itu dan naroh di meja nomor 5.

"Silahkan pesanannya" Jiwon ramah.

'Kling' bel tanda ada pelanggan masuk berbunyi.

"Selamat da-" kalimat Jiwon terpotong, ketika dia balik badan, dan mendapati Heeseung datang sambil ketawa dan gandeng seorang cewe.

"-tang" lanjut Jiwon senyum hambar dan pergi ke belakang.

Jiwon balik ke meja kasir, sambil sesekali ngelirik ke meja Heeseung yang entah sejak kapan dia liat senyum Heeseung jadi berasa jengkelin.

"Gue kira dia pacar lo" bisik temennya Jiwon. Jiwon ketawa hambar.

"Cemburu ya lo?"

"Yakali!!" Jiwon keras banget spontan dia nutup mulutnya pake tangan.

"Kalo nggak, ya biasa aja dong" protes temennya sambil nutup telinga.

Jiwon ngelirik ke meja Heeseung lagi, dan sialnya dia ternyata lagi di tatap tajam sama si cewe.

Jiwon langsung ngalihin pandangan.

Apasih. Berasa dia lagi curi pandang ke cowo orang.

***

Heeseung dan si cewe uda terhitung 1 jam disana. Jiwon masih ada di meja kasir. Dia liat si cewe berdiri sambil nenteng tasnya. Si cewe senyum ke Heeseung sambil ngelambaiin tangannya. Kayanya mau balik duluan. Tapi ketika si cewe natap Jiwon, tatapannya berubah tajam.

Sementara si cewe baru aja keluar dari cafe. Heeseung nunduk sambil menghela nafas panjang. Dia mulai berdiri dan menuju kasir.

Jiwon agak salting ketika Heeseung natap dia sambil jalan kearahnya.

"Gue perlu ngomong" terangnya singkat.

***

"Jujur. Lo tadi ngeganggu banget" Heeseung

"Haa?" Jiwon bingung

Jiwon dan Heeseung ada di belakang gedung cafe.

"Gini ya ji. Gue harap ketika gue sama cewe lain, lo nggak gangguin gue"

"Maksud lo?" Jiwon bingung sekaligus marah.

"Lo nggak sadar tadi lo liatin meja gue terus? Kita berdua jadi nggak nyaman"

"'Kita'?" Jiwon ketawa hambar.

"Ah.. Lo kayanya salah paham deh sama sikap gue"

"Salah paham?" Jiwon ngeryitin dahinya dalam.

"Lo tau kan, gue punya banyak cewe. Ninggalin lo itu kaya ninggalin cewe cewe gue yang lain. Dan sepertinya lo salah paham-"

"Salah paham lo bilang?" tanya Jiwon dengan nada kecewa. Semua tatapan lembut, senyuman, perlakuan manis, pelukan bahkan ciuman itu dia bilang salah paham? Jadi maksudnya, semua perlakuan manis itu nggak berarti apa apa? waktu Heeseung bilang dia bakal ninggalin cewenya yang segudang itu juga salah paham?

Heeseung terdiam. Sementara Jiwon nunduk sambil ketawa getir.

"Waah..." suara Jiwon agak tercekat. Dia sebisa mungkin nahan air matanya. Heeseung bener bener ngebuat dia kecewa berat.

"Jadi maksud lo, semua perlakuan lo ke gue itu lo lakuin tanpa perasaan?"

Heeseung ketawa kecil. Dia mulai mendekati Jiwon.

"Emangnya, gue keliatan suka sama lo? Bagian mana?" Heeseung natap Jiwon sambil senyum smirk.

Jiwon mengepalkan tangannya erat.

"Gue cuma bersenang senang aja sama lo. Jarang kan ada cewe yang nolak gue. Seru juga ternyata-"

'PLAK'

Jiwon uda nggak bisa nahan marahnya.

"Cowo brengsek!" gumamnya penuh penekanan. Mata Jiwon udah berkaca kaca. Dia langsung pergi ninggalin Heeseung yang masih kaget kena gampar Jiwon.

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang