33. Hujan

203 15 0
                                    


Jiwon mau nggak mau, satu payung sama Heeseung karena dia harus mengamankan buku yang dia pinjem dari perpus.

Jiwon masih jalan bareng Heeseung dibawah payung item yang sebenernya agak kecil itu. Jiwon dari tadi ngedekap buku dari kampus yang dia balut pake kardigan nya.

Heeseung ngeliat didepan mereka ada genangan air sedikit. Dia mulai senyum jahil.

'Splash'

"Ahh!! Kak!!" Jiwon protes karena celana panjangnya kena air sementara yang sengaja nyipratin air pake kakinya, ketawa puas.

'Splash'

Kali ini giliran Jiwon yang jejakin kakinya di genangan dan dia arahin ke Heeseung.

"Ji!" Heeseung protes dan tu cowo mulai ngejar Jiwon yang lari menuju halte bus setelah ngerebut payung yang Heeseung bawa.

"Curang lo ya" Heeseung ngusap bajunya yang lumayan basah.

"Siapa yang mulai coba" Jiwon santai ngelipet payung hitam itu.

'Wusshh' kali ini Heeseung ngambil air hujan dan dia cipratin ke Jiwon.

"Childish banget si!" Jiwon nggak mau kalah, dia nyipratin sisa air yang ada di payung hitam itu ke Heeseung.

Dan mereka pun masih sibuk saling nyiprarin air hujan. Untung aja di halte bus itu nggak ada siapa siapa jadi nggak ngenain orang lain.

Tiba tiba ekor mata Heeseung ngeliat ada bus yang mendekat kearah mereka. Sementara di depan halte bus ada genangan air yang lumayan banyak. Bisa basah beneran mereka kalau bus itu lewat

Buru buru Heeseung ngambil payung yang ada di tangan Jiwon buat di buka dan ngelindungin mereka dari guyuran air.

Heeseung agak kaget ternyata Jiwon juga punya ide yang sama, yaitu ngebuka payung biar nggak kena guyuran air.

Jadilah tangan mereka ngebuka payung berbarengan.

'Byurr'

Dibalik payung hitam yang ngelindungin mereka dari guyuran air itu ada 2 pasang mata yang saling tatap karena kaget wajah mereka sangat dekat.

Heeseung bisa liat, poni jiwon yang basah dan ada setetes air yang jatuh dari poni itu. Mengenai pipi putih Jiwon yang samar berubah warna jadi pink.

Dan entah dari dorongan apa. Heeseung pengen ngerasain gimana rasa dari bibir cewe ini. Heeseung semakin ngedeketin wajahnya ke wajah Jiwon.

Jiwon yang kaget langsung ngedorong Heeseung beserta payungnya.

'Brukk'

"Ah..." Heeseung ngaduh karena pantatnya langsung terasa dingin.

Buru buru Jiwon masuk ke bus tanpa peduli bus itu beneran bus yang dia tunggu atau bukan.

"Ji!" belum sempet Heeseung berdiri dan ngejar Jiwon, busnya udah pergi gitu aja.

"Gila. Yang Jiwon, lo beneran udah gila" Jiwon yang udah duduk di kursi paling belakang, mukul mukul ringan kepalanya.

***

"Huaatchuu" Heeseung ngegosok idungnya yang terasa gatel.

"Flu, lo bang?" Niki yang lagi main ML di sebelahnya masih fokus sama hp.
Heeseung ngangguk sambil ngeluarin ingus dari hidung, nggak peduli niki liat dia ngangguk atau nggak.

'Wusshhh'

Angin kenceng berhembus ngebuat Heeseung menggigil dan mulai masuk rumah kontainer.

"Nggak masuk lo nik?" Heeseung waktu masih di ambang pintu.

"Hiiiihh... Minggir minggir.. Aaahhh" Niki masih fokus main hp sampai miring miringin badannya.

"Masuk angin baru tau rasa" Heeseung natap niki datar terus masuk karena uda dingin banget.

***

"Uhuk uhukk uhuk" Heeseung pake jaket + masker di kelas.

"Sakit lo?" bomgyu yang baru aja dateng duduk di sebelah Heeseung.

"Cuma flu" terang Heeseung sambil nyedot idungnya.

"Lagian ujan ujanan si" Bomgyu ngeluarin laptopnya santai sementara Heeseung keheranan, kok ni cowo tau dia kemarin hujan hujanan.

"Gue liat lo kemarin sama si.. Siapa tu, si kembar? Wahh gue nggak nyangka PDKT lo semakin maju" Bomgyu ketawa kecil.

"Tau dari mana" Heeseung datar karena kemarin waktu dia mau nyium Jiwon aja tu cewe ngedorong dia dan pergi gitu aja.

Bomgyu ngeryitin dahinya natap Heeseung.

"Ini lo yang nggak peka apa emang dasarnya bego si"

"Nggak usah ngatain juga" Heeseung noel kepala Bomgyu.

"Lo nggak liat kemarin tu cewe ketawa waktu main air hujan sama lo?" Bomgyu ngebikin Heeseung negapin badannya.

"Ha? Jiwon ketawa?" Heeseung heran. Dia kayanya kemarin nggak liat tu cewe ketawa deh malah jengkel waktu Heeseung jailin dia.

"Ahh.. Iya, Jiwon" Bomgyu kaya di ingetin.

"Bagian mana dia ketawa?" desak Heeseung.

"Waktu dia lari bawa payung lo. Gue liat dia senyum kok" Bomgyu santai ngebikin Heeseung senyum walau nggak keliatan karena pakai masker. Heeseung ngelipat kedua tangannya di depan dan senderan kursi.

"Yaah... Pada akhirnya, nggak ada cewe yang nggak terpikat dengan Lee Heeseung" Heeseung bangga.

"Tapi kemarin, lo aja di dorong jatuh terus di tinggal gitu aja. Bukannya artinya dia masih belum sepenuhnya terpikat sama lo" bomgyu terkekeh.

"Sialan lo" Heeseung nyapit leher Bomgyu pake lengan kanannya.

***

Jiwon baru selesai pulang kerja part time dan baru aja selesai mandi. Dia lagi di apartemen sendiri karena Jungwon baru keluar buat belanja, untuk menu makan malam. Kali ini giliran Jiwon yang masak.

Jiwon ngusap usap kepalanya pake handuk yang tersampir di pundaknya. Dia menuju ruang tengah dimana ada hair dryer buat ngeringin rambut.

'Ding dong'

Baru aja nyolokin hair dryer, ada yang nekan bel apartemennya.

Jiwon langsung menuju ke arah pintu. Jiwon ngintip dari lubang pintu. Ada Heeseung agak nundukin mukanya, tapi Jiwon bisa liat dengan samar, mukanya  babak belur. Terlebih badannya sempoyongan.

"Kak hee?"

'Cklek'

'Brukkk'

Seseorang tiba tiba ambruk di pelukan Jiwon.

"O-oohh.." Jiwon agak sempoyongan karena Heeseung ambruk kearah dia gitu aja.

"Kak! Kak Heeseung!" Jiwon mencoba buat bangunin Heeseung. Tapi Heeseung cuma diem doang dan nafasnya terasa berat dan cepat. Jiwon bisa ngerasain tubuh Heeseung panas.

"Kak!"

***TBC***

Sweet Venom ✅ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang