Sebulan setelahnya Jiwon sudah diperbolehkan pulang. Jiwon pake hoodie putihnya Jungwon dan celana panjang. Dia mulai mengemasi barang barangnya untuk pulang.
"Gue ambil obat lo dulu" Jungwon.
Jiwon make tudung hoodienya mulai duduk disofa dan memakai earphone. Mulai memainkan musik dari handphone nya.
"Fuuh" Jiwon niup poniya yang uda mulai panjang, lalu ia selipkan ke belakang telinga karena mengganggu pandangannya.
"Udah selesai? Nggak ada lagi yang perlu diberesin?" Jake datang langsung duduk di sebelah Jiwon dan nyender ke bahu Jiwon. Jiwon kebingungan sama sikap Jake yang tiba tiba nyanyai banget gini.
"Gue belum ngomong ini ke lo kan" Jake terkekeh kecil.
"Gue uda confess ke Jiwon bulan lalu. Gue nggak mau denger jawabannya, karena gue tau Jiwon sejak awal uda suka sama kak Hee. Ha.." Jake tesenyum kecut.
"Tapi won, gue boleh kan tetep suka sama adek lo" Jake duduk dan natap Jiwon yang ada di sebelahnya.
"Jungwon?" Jake keheranan karena Jiwon natap dia bingung dengan wajah yang mulai memerah.
"Oh. Ada kak Jake. Barusan dateng kak?" Jungwon masuk ke kamar inap Jiwon sembari menenteng obat.
"Jungwon??" Jake kaget liat Jungwon dateng. Lalu natap Jiwon yang ada di sebelahnya. Jake lalu membuka tudung hoodie yang menutupi rambutnya. Dan seketika rambut panjang Jiwon tergerai.
Rambut panjang itu bener bener membuat wajah Jake sangat merah.
"Kenapa?" Jungwon bingung natap Jake dan Jiwon.
Salah gue punya sahabat dan gebetan kembaran - Jake
***
2 bulan pun berlalu begitu cepat. Heeseung udah sembuh sepenuhnya walau Jiwon masih harus pake gips.
Festival kampus tinggal menunggu hari. Selama latihan, Jiwon selalu nemenin Heeseung.
"Capek ya" Jiwon senyum ngasih sebotol pocari ke Heeseung yang berjalan lemas walau sambil senyum kearah Jiwon. Mereka lagi ada di studio musik.
Heeseung senderan bahu Jiwon setelah menenggak setengah dari isi botol.
"Gugup banget" Heeseung meluk lengan Jiwon dan masih senderan bahunya. Semenjak mereka jadian, sisi Heeseung yang manja ini baru dia ketahui. Lucu juga ternyata. Nama bambi beneran cocok buat dia.
"Gue takut gagal" gerutunya lagi.
"Seorang Lee Heeseung?" Jiwon terkekeh kecil.
"Jangan gitu" Heeseung kali ini ngehadap Jiwon sembari cemberut. Jiwon kadang heran. Ni cowo kalo di depan orang banyak sikapnya manly, dan sangat amat pede. Tapi di depan Jiwon jadi manja gini.
Jiwon megang pipi kanan Heeseung sembari tersenyum tipis.
"Kayanya kalau ada gue, lo jadi nggak pede deh. Kemarin waktu latihan nggak ada gue, nggak kaya gini"
"Kok lo tau kemarin gue latihan" Heeseung duduk tegap sambil protes. Kemarin kan dia sengaja nggak bilang sama Jiwon kalau bakal latihan karena dia latihan lagu spesial buat surprise in Jiwon
"Gue telfon Niki" Jiwon naikin kedua bahunya.
"Ngapain?" Heeseung kesel. Sementara Jiwon ngehela nafas berat. Sikap jealous nya Heeseung keluar lagi.
"Lo kemarin seharian nggak bisa dihubungin" Jiwon megang kedua pipi Heeseung.
"Ya kan gue latihan" Heeseung cemberut, minum pocarinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Venom ✅ (END)
Fanfictionalert. bahasa non baku He fell first He fell harder Tentang seroang lee Heeseung yang sering gonta ganti cewe tapi nggak pernah di pacarin. Yang Jiwon yang punya trauma masa lalu dan nggak mau membuka hati buat cowo mana pun.