Jiwon merasa pengar banget ketika bangun tidur.
"Uuhh.." Jiwon mijit kepalanya yang terasa pening.
"Udah bangun?" Jungwon lagi nyiapin sup pengar buat Jiwon.
"Ngg?" Jiwon agak silau ketika dia buka mata.
"Minum dulu" Jungwon ngasih segelas air ke Jiwon.
"Hah?" Jiwon masih bingung kenapa dia tidur di ruang tengah, tapi masih nerima segelas air yang di sodorin Jungwon dan langsung meneguknya.
"Makan dulu gih" Jungwon ngambil selimut Jiwon dan dia kembaliin ke kamarnya.
Jiwon jalan ke meja makan dengan menyeret kaki. Mulai menyeruput sup pengar yang dibuatin kembaran nya.
Jungwon berdecak sambil gelengin kepalanya liat Jiwon yang menyeruput sup pengar, kaya seger banget. Mulai ngisi gelas jiwon yang udah kosong itu dengan air madu hangat.
"Lo nggak inget tadi malem buat keributan disini?" Jungwon membuat Jiwon kebingungan. Jujur dia nggak inget apa apa.
"Emang gue ngapain?" Jiwon masih sibuk nyeruput sup pengarnya. Matanya masih setengah kebuka.
"Yaudah deh kalo nggak inget. Mending nggak usah inget" Jungwon nyodorin gelas berisi air madu hangat itu ke Jiwon.
"Gue ngapain sih?" tanya Jiwon ke Jungwon yang udah mau masuk kamar mandi.
"Kak!"
'Blam' pintu kamar mandi tertutup menandakan Jungwon nggak mau ngebahas itu lagi.
"Apasih" Jiwon lanjut makan sup pengarnya.
***
Jiwon masih sibuk nyari HP dia yang ilang entah kemana. Dia udah ngubek ubek mulai dari ruang tengah sampe kamar tidurnya.
"Kok nggak ada sih" Jiwon garuk garuk kepalanya yang nggak gatal.
"Apa di baju gue yang tadi malem dipake ya" gumamnya sambil menuju keranjang cucian kotor.
Tangannya langsung berhenti bongkarin baju kotor, ketika dia mendapati jaket yang asing bagi dia.
"Jaket siapa nih?" gumamnya sambil ngebuka lebar jaket itu.
"Uekkk..." Jiwon seketika langsung nutup hidungnya ketika bau muntahan menyeruak.
Dan seketika, ingatan akan bau muntahan itu, seakan ter rewind di otaknya.
Dia mulai ingat. Walau nggak semuanya. Yang dia ingat cuma Heeseung yang entah kenapa, mapah dia masuk ke apartemennya.
Dilanjut Jiwon yang ngerengek nggak ngebolehin Heeseung pulang.
Dan..
Sampai Jiwon gumoh di dada Heeseung yang ngebikin jaketnya kotor."Oh my god" Jiwon nutup mulutnya ketika dia sadar tadi malem dia lebih dari bikin keributan.
"Perasaan tadi malem terakhir sama kak Taehyun, kok bisa sama kak Hee sih" gumam Jiwon sambil masukin jaket hitam itu ke mesin cuci.
***
Flash back ketika Jiwon baru aja nenggak segelas kecil soju yang di tuangin sama Taehyun.
"Ji?" Taehyun manggil Jiwon karena ni cewe keliatan nggak fokus.
"Ji lo nggak mabok kan" Taehyun ketawa getir.
Seperti menjawab pertanyaan Taehyun. Tubuh Jiwon seketika ambruk di meja.
"Jiwon!" Taehyun kepayahan bangunin badan Jiwon biar nggak terkena panggangan.
"Oo?? Kak Taehyun" Jiwon akhirnya bangun tapi dia ketawa sambil nunjuk Taehyun dengan mata setengah terbuka.
Taehyun bahkan nggak nyangka ni cewe bakal mabok hanya karena 2 gelas kecil soju.
***
Taehyun kesusahan bopong Jiwon buat duduk di meja mini market deket resto tempat mereka makan malam.
"Haahhh.. Hp.. Hp.." Taehyun ngos ngosan sambil nyari hp Jiwon di tas.
"Nah" lega akhirnya ketemu. Buru buru Taehyun buka hp jiwon yang kekunci itu. Dia langsung ngambil jempol Jiwon untuk ngebuka kuncinya pakai sidik jari.
"Haahh.. Coba liat.." Taehyun buka kontak yang ada di hp Jiwon. Baru juga dia mau mencet telfon kontak bernama 'Twin' hp Jiwon langsung menunjukkan layar baterai merah dan seketika layar hp nya berubah sepenuhnya hitam.
"Lahh" Taehyun berdecak kesal.
"Ji.. Jiwon!" Taehyun nyentuh kedua pipi Jiwon berusaha berkomunikasi sama orang mabuk.
"Ng?" Jiwon masih dengan setengah mata terbuka.
"Lo jangan kemana mana ya. Gue mau cas hp lo di dalam sana" Taehyun nunjuk mini market.
Jiwon ngangguk lemes.
"Disini aja ya! Jangan kemana mana, gue cuma bentar doang" Taehyun memastikan lagi. Jiwon pun memberikan simbol ok dengan tangannya yang lemes.
Buru buru Taehyun masuk ke mini market buat numpang ngecas.
Badan Jiwon yang nggak di topang apapun itu perlahan mulai oleng. Dan tinggal nunggu waktu aja ni cewe ambruk jatuh di jalan.
"Aaah... Huhuu saaakit" rengek Jiwon.
"Uuhh!" Jiwon langsung berdiri dan mulai jalan.
"Laaalaalala.. Lalala..." Jiwon jalan sempoyongan sambil bersenandung.
"Uuhhh" setelah berjalan sekitar 300 meter, kakinya mulai sakit. Jiwon bersandar ke tiang lampu pinggir jalan.
Jiwon natap jalan di depan dia yang terlihat tidak stabil. Dia mulai memejamkan matanya erat sambil gelengin kepala, berharap dia bisa liat jalan dengan benar.
"Halo.." 3 orang cowo tiba tiba menghampiri Jiwon yang masih belum sadar.
"Main sama kita yuk" kata salah satu cowo
"Pergi!" ketus Jiwon sambil ngibasin tangannya. Tapi, bukannya pergi mereka malah ketawa.
"Ayo.. Main sama kita, nanti kita buat enak loh.." salah satu cowo mulai nyentuh dagu Jiwon.
Jiwon kesal nepis tangan cowo tadi.
"Nggak usah jual mahal, nanti juga keenakan" terang salah satu cowo dibarengi suara tawa dari 3 cowo itu.
"Adududuu.. Yuk.. Kita bantu jalan yuk" salah satu cowo, sambil nyentuh kedua bahu Jiwon, berusaha buat mapah dia.
***TBC***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Venom ✅ (END)
Fanfictionalert. bahasa non baku He fell first He fell harder Tentang seroang lee Heeseung yang sering gonta ganti cewe tapi nggak pernah di pacarin. Yang Jiwon yang punya trauma masa lalu dan nggak mau membuka hati buat cowo mana pun.